Ujian I

Ujian merupakan proses untuk naik atau melanjutkan ke tahap yang lebih baik atau tinggi. Setiap orang kalau ingin naik tingkat maka ia harus diuji terlebih dahulu. Berat dan ringannya sebuah ujian tergantung tingkatan yang ingin diraih. Semakin tinggi derajat yang akan diraih maka semakin besar dan berat ujiannya. Contohnya anak SD, SLTP, SLTA dan Mahasiswa ingin lulus dari setiap jenjangnya harus diuji terlebih dahulu. Jika ia lulus maka bisa meneruskan ke jenjang selanjutnya.

Ujian diperlukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian pembelajaran yang telah diberikan selama ini. Jika tidak diadakan ujian maka sulit mengetahui ketercapaiannya. Semakin banyak dan sulit ujian yang diberikan jika dia mampu menjawab dan mengatasinya maka dia akan lulus. Dan berhak lanjut ke tahapan selanjutnya. Begitu juga dalam kehidupan manusia di muka bumi ini tidak pernah luput dari ujian. Allah Swt memberikan amanah kepada manusia untuk mengelola bumi ini sebaik-baiknya (Qs.33:72) dan menjadikannya khalifah di muka bumi (Qs.2:30). Manusia diberikan kebebasan untuk mengelola dan menjaga bumi inj agar tetap seimbang, karenanya manusia diberikan berbagai fasilitas untuk menunjang semua itu.

Dalam kehidupan didunia, manusia memerlukan berbagai macam kebutuhan untuk hidup. Untuk mendapatkan kebutuhan tersebut, mereka melakukan berbagai macam usaha yang baik maupun buruk. Dengan usaha yang maksimal kebutuhan yang diinginkan bisa tercapai sehingga berbagai macam fasilitas hidup bisa dinikmati. Seperti rumah, mobil, hotel, jabatan, emas, berlian, anak, ternak, ladang, sawah dan sebagainya. Kenikmatan hidup yang diinginkan bisa diraih oleh manusia yang berusaha mendapatkannya. Kadang manusia lupa bahwa segala yang diberikan Allah kepada mereka merupakan Titipan yang harus dijaga dan dipergunakan untuk kebaikan. Mereka lupa bahwa harta benda dan segala yang dimilikinya itu merupakan Ujian. Kalau dia mampu menjaga dan menggunakannya dengan baik maka dia bisa lulus dari ujian tersebut.

Dalam Al Quran (39:49) Allah Swt menyatakan bahwa apabila manusia ditimpa bahaya dan kesusahan maka baru ingat dan sadar dan meminta tolong kepada-Nya. Akan tetapi ketika manusia berada dalam kenikmatan maka dia cenderung lupa dan menyombongkan diri. Padahal semua itu merupakan ujian dari-Nya dan hanya orang yang selalu Mengingat-Nya sajalah yang mengetahui hal itu, sehingga dia sadar bahwa segala yang dimiliknya merupakan amanah yang harus dijaga dan digunakan untuk kemaslahatan orang banyak. Dengan demikian kita bisa menjalani setiap ujian yang diberikan Allah Swt dengan lapang dada dan berharap bisa lulus menjalaninya dan mendapat berkah dan ridhanya sehingga kita bisa menikmati kehidupan ini dengan tenang, damai dan sejahtera sampai menutup mata dan mudah-mudahan sampai dibangkitkan lagi kelak...semoga...🙏🙏🙏

#Mari Sebarkan Kebaikan#

Paringin, 28 Januari 2018