Kerusakan adalah kehancuran yang terjadi pada sesuatu. Bisa terhadap manusia, tanaman, benda, tempat tinggal, hutan, sungai, laut, udara, bahkan bangsa dan negara. Kerusakan yang terjadi bisa berskala kecil atau individu dan bisa berskala besar. Sebab terjadinya kerusakan itu bermacam-macam, ada karena olah sendiri, bencana alam, proses kimiawi, sudah tua atau lapuk, jatuh, dan sebagainya. Dampak dari kerusakan itu pun bermacam-macam. Ada yang langsung merasakannya dan ada juga yang tidak merasakan serta bisa juga dirasakan tetapi waktunya lama. Bagi yang merasakan langsung, maka akan muncul rasa kehilangan dan sedih jika benda atau sesuatu yang rusak tadi tidak diperbaiki. Bagi yang tidak merasakan langsung mungkin santai dan biasa-biasa saja. Dan, tentunya setiap kerusakan yang terjadi sebenarnya akan berdampak bagi orangnya, baik cepat atau pun lambat dia akan menyadarinya nanti.
Allah Swt menyatakan bahwa kerusakan yang terjadi didarat dan dilaut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia (Qs.30:41). Padahal Allah Swt melarang membuat kerusakan dimuka bumi sesudah Allah memperbaikinya (Qs.7:56). Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan (Qs.5:64), mereka itulah orang-orang yang merugi (Qs.2:27), Allah juga akan menimpakan kepada orang yang berbuat kerusakan berupa cemeti azab dan Allah benar-benar mengawasi (Qs.89:12-13).
Berbuat kerusakan dalam hal apapun sebenarnya dilarang. Sebab setiap kerusakan, sebesar dan sekecil apapun akan memberikan dampak bagi dirinya dan orang lain. Apalagi kalau kerusakan yang dilakukan terhadap alam, misal pengrusakan hutan, gunung, sungai dan laut, maka dampaknya akan sangat besar dirasakan oleh orang banyak. Seperti banjir, longsor, kekeringan, badai, gempa, dan sebagainya....
Karena itu, janganlah kita melakukan kerusakan didunia ini, sekecil apapun. Sebab, kerusakan yang besar itu bermula dari yang kecil. Kalau sudah terbiasa merusak maka dalam hatinya akan hilang rasa iba dan keras. Kalau sudah seperti itu, maka orang seperti itu akan mudah berbuat kerusakan dan sulit menerima nasihat dan kebaikan dari siapapun. Allah Swt melarang berbuat kerusakan dan menyuruh untuk untuk berbuat kebaikan didunia ini untuk kebahagiaan diakhirat kelak dan Allah juga menyatakan jangan melupakan kebahagiaan didunia (Qs.28:77). Karena Allah menjadikan Negeri akhirat bagi orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan dibumi, dan kesudahan yang baik itu hanya bagi orang-orang yang bertaqwa (Qs.28:77).
Karena itu, marilah kita menjaga diri masing-masing untuk tidak berbuat kerusakan didunia ini. Kita harus mencari kebaikan didunia ini sebagai jalan untuk meraih kebahagiaan diakhirat kelak. Dengan tidak berbuat kerusakan berarti kita sudah berbuat baik terhadap alam ini. Dengan begitu, mudah-mudahan Allah Swt menjadikan kita termasuk golongan orang yang bertaqwa....semoga...🙏🙏🙏
#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 8 Februari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar