Sia-sia

Sia-sia merupakan perbuatan yang tidak menghasilkan apa-apa. Perbuatan yang dilakukan se baik dan se keras apapun yang dilakukan tidak mendapatkan manfaat atau hasil yang dikehendaki. Niat awalnya, pekerjaan yang dilakukan hendaklah memberi hasil yang baik. Akan tetapi karena pekerjaan yang dilakukan tidak memiliki perencanaan dan target, atau pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa-gesa, dan juga perbuatan yang dilakukan dengan zhalim, serta penuh kesombongan dan sebagainya. Hal itu, bisa mendapatkan kesia-siaan. Hasil yang diharapkan tidak berbanding lurus dengan pekerjaan dan perbuatan yang dikerjakan. Justru, pekerjaan dan perbuatan kita menjadi tidak berguna sama sekali, alias nihil. Dan yang lebih parah lagi, selain sia-sia bahkan mendapatkan kerugian yang besar baginya. Apalagi, kalau perbuatan itu bernilai sia-sia didunia, bahkan berlanjut sampai ke akhirat kelak...nauzdubillah...

Allah Swt menyatakan bahwa Apakah perlu Kami beri tahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?, yaitu orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya (Qs.18:103-104). Allah juga menyatakan bahwa Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti akan Allah berikan penuh atas pekerjaannya didunia. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh sesuatu diakhirat, kecuali neraka. Dan sia-sialah disana apa yang telah mereka usahakan didunia dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan (Qs.11:15-16). Selain itu, memperbanyak harta dan anak serta memberitahukannya kepada orang lain dengan cara yang Bathil, maka sia-sialah amalnya didunia dan akhirat. Mereka itulah orang-orang yang rugi (Qs.9:69).

Di ayat lain, Allah menyatakan bahwa orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa hak dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, mereka itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya di dunia dan diakhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong (Qs.3:21-22). Selain itu, juga dinyatakan bahwa mereka yang mengingkari ayat-ayat Tuhan dan tidak percaya terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sialah amal mereka, dan Allah tidak memberikan penimbangan terhadap amal mereka pada hari kiamat (Qs.8:105). Dan orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan Allah dan mendustakan adanya pertemuan akhirat, sia-sialah amal mereka. Mereka diberi balasan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan (Qs.7:147).

Allah mengajarkan kepada kita bahwa Dia menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada diantara keduanya tidak sia-sia (Qs.38:27). Karenanya, Allah mengajarkan bahwa perbuatan yang tidak sia-sia itu diantaranya, orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (Qs.3:191). Kemudian orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah, dan berjihad dijalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Qs.2:218). Selain itu, perbuatan yang tidak sia-sia dan justru mendapat petunjuk dari Allah adalah mereka yang memakmurkan masjid Allah serta melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada apapun kecuali kepada Allah Swt (Qs.9:18). Untuk itu, dari semua itu Allah Swt menyatakan bahwa barangsiapa mengerjakan kebajikan dan dia beriman maka usahanya tidak akan diingkari (disia-siakan). Dan sungguh, Allah mencatat semuanya untuknya (Qs.21:94). Dengan demikian, semua perbuatan baik yang disertai dengan keimanan yang baik dan tulus, yakni hanya mengharap ridha dan 'pertemuan' dengan-Nya kelak, maka mereka yang seperti itu setiap pekerjaannya akan bernilai ibadah dan akan mendapat petunjuk dari-Nya...semoga...🙏🙏🙏

#Mari Sebarkan Kebaikan#

Paringin, 21 Februari 2018