Kesesatan merupakan pilihan terhadap kejahatan, keburukan dan kejelekan. Kesesatan merupakan lawan dari kebenaran. Kesesatan akan diberikan atau didapat ketika tidak mau mengerjakan dan melaksanakan kebenaran. Allah Swt merupakan sumber dari kebenaran. Melalui Rasul dan Kitab Suci, maka Dia memberikan kebenaran itu kepada makhluk-Nya. Allah Swt Ketika manusia tidak mau mendengar dan melaksanakan perintah-Nya dan dari Rasul-Nya, maka manusia itu akan mendapatkan kesesatan. Dan jika terus berlanjut, akan mendapatkan murka dari-Nya. Allah Swt menyatakan bahwa Hanya kepada-Nya lah tempat menyembah dan meminta pertolongan. Tunjukilah jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, dan bukan jalan yang dimurkai dan bukan pula jalan yang sesat (Qs.1:5-7).
Pada dasarnya, manusia ingin selalu dijalan kebenaran, bukannya kesesatan. Akan tetapi, kenyataannya banyak manusia yang memilih jalan kesesatan. Padahal Allah Swt telah menyatakan, bahwa ketika manusia memilih jalan kebenaran maka dia akan mendapatkan kebaikan, petunjuk dan balasan surga nantinya. Begitu juga, ketika manusia memilih jalan kesesatan maka dia akan mendapatkan keburukan, kejelekan dan azab yang pedih berupa neraka nantinya. Firman-Nya: Maka itulah Allah, Tuhan kamu yang sebenarnya. Maka tidak ada setelah kebenaran itu melainkan kesesatan. Maka mengapa kamu berpaling dari kebenaran (Qs.10:32). Sungguh, orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan didunia dan akan berada dalam Neraka diakhirat (Qs.54:47). Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksaan buruk didunia dan mereka diakhirat adalah orang-orang yang paling rugi (Qs.27:5).
Hidup didunia ini adalah pilihan. Allah hanya memberi dua jalan kepada manusia, yaitu jalan yang lurus dan jalan yang sesat. Jalan yang lurus merupakan jalan kebenaran sesuai dengan perintah dan larangan-Nya. Sedang jalan yang sesat adalah jalan keburukan dan kejahatan. Yakni mereka yang menjauhi perintah Allah dan mengerjakan apa yang dilarang-Nya. Allah menyatakan bahwa barangsiapa menentang Rasul Muhammad setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, akan dibiarkan dalam kesesatan dan dia akan dimasukkan kedalam Neraka Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali (Qs.4:115). Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah tuli, bisu, dan berada dalam gelap gulita. Barang siapa dikehendaki Allah, niscaya Dia menjadikannya berada diatas jalan yang lurus (Qs.6:39). Barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada yang mampu memberi petunjuk, Allah membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan (Qs.7:186). Sungguh, Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk (Qs.68:7).
Allah menyatakan tidaklah pantas bagi laki-laki mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan yang lain bagi mereka tentang urusannya. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia telah tersesat (Qs.33:36). Dan tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak menyembah Allah yang telah menciptakannya dan hanya kepada-Nyalah kita dikembalikan (Qs.36:22). Selain itu, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab, dan menjualnya dengan harga murah...Mereka akan mendapat azab yang pedih. Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan azab dengan ampunan (Qs.2:174-175). Jalan kesesatan juga dilakukan dengan cara menyombongkan diri didunia ini serta mendustakan ayat-ayat Allah (Qs.7:146). Celakalah bagi orang yang ingkar kepada Tuhan karena siksaan yang sangat berat, yaitu orang yang lebih menyukai dunia daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dan menginginkan jalan yang bengkok (Qs.14:2-3). Serta, orang-orang yang zhalim (Qs.19:38). Dan tidak ada yang menyesatkan kita kecuali orang-orang yang berdosa (Qs.26:99).
Oleh karena itu, Allah Swt sudah menyatakan bahwa telah datang kebenaran Al Quran dari Tuhan, sebab itu siapa yang mendapat petunjuk maka itu adalah kebaikan baginya, dan barang siapa yang sesat, maka itu akan mencelakakan dirinya sendiri (Qs.10:108). Allah telah mengutus seorang Rasul pada setiap umat, maka Sembahlah Allah dan jauhilah thagut (Qs.16:36). Dengan demikian, kesesatan tidak terjadi, apabila perintah Allah dan Rasul-Nya dipenuhi. Suatu kesesatan adalah jalan kegelapan yang akan menghalanginya kepada kebenaran. Setiap jalan kebenaran yang ditempuh akan memperoleh kebahagian. Kebahagian hakiki adalah ketika kita bisa dekat dengan sumber kebenaran tersebut. Karena, ketika sudah dekat maka sumber-sumber yang akan mengajak kepada kesesatan akan hilang, dan bahkan lenyap sama sekali. Sebab, sumber kebenaran itu akan menerangi jalan bagi mereka yang menempuh jalan kebenaran itu...semoga...🙏🙏🙏
#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 27 Februari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar