MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Kamis, 22 Maret 2018

Prasangka

Prasangka adalah pendapat atau anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui, menyaksikan serta menyelidiki sendiri kebenarannya. Prasangka itu baru berupa dugaan. Diperlukan penyelidikan untuk mengetahui kebenarannya. Penyelidikan itu bisa bertanya dengan orang terkait, atau mendatangi langsung sumbernya supaya jelas dan terang benderang kejadiannya. Prasangka itu hanya berupa dugaan yang perlu pembuktian. Ketika tidak ada bukti yang jelas maka prasangka itu bisa benar dan bisa juga salah. Akan tetapi prasangka itu biasanya berkaitan dengan aib atau kejelekan seseorang. Karena itu, walaupun prasangka itu benar maka tidak perlu disebarkan kepada orang lain. Apalagi kalau prasangka itu salah, maka bisa terjadi fitnah. Setiap aib atau kejelekan orang walaupun benar, maka hukumnya adalah ghibah, yakni menggunjing-gunjing kesalahan orang. Allah melarang Ghibah, dan mengibaratkannya memakan bangkai saudaranya yang sudah mati, tentu dia akan merasa jijik (QS.49:12). Akan tetapi jika prasangka itu salah, maka hukumnya adalah fitnah. Fitnah itu lebih keji dari Ghibah. Allah mengibaratkan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan (Qs.2:191 dan 217). Sedang pembunuhan itu adalah perbuatan keji dan berdosa besar.

Allah Swt melarang setiap hamba-Nya untuk banyak berbuat prasangka. Karena sebagian prasangka itu akan menimbulkan dosa. Allah menyatakan bahwa ‘Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa ...Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang (QS.49:12). Allah menyatakan bahwa kebanyakan orang di dunia ini hanya mengikuti prasangka saja, padahal itu merupakan kebohongan. Firman-Nya “Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (QS.6:116-117). Banyak prasangka itu merupakan perbuatan dan godaan dari Iblis. Dia selalu menggoda manusia supaya berbuat menentang perintah Allah Swt. Dia menggoda dengan berbagai macam, dan salah satunyanya adalah membisikkan kedalam hati manusia berbagai macam prasangka buruk, sehingga yang terpikirkan didalam jiwa manusia itu hanya keburukan dan kejelekan orang. Allah Swt Menyatakan bahwa Iblis telah dapat meyakinkan terhadap mereka kebenaran sangkaannya, lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian dari orang-orang mukmin (QS.34:20).

Sebagian dari prasangka itu adalah perbuatan dosa. Karena sebagian prasangka itu tidak jelas kebenarannya dan cenderung diada-adakan. Karena itu Allah melarang banyak berprasangka dengan manusia yang lain. Terlebih lagi, kalau berprasangka buruk kepada Allah, maka Allah akan memberikan azab yang besar kepadanya. Firman-Nya 'Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan juga orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran azab yang buruk, dan Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka, serta menyediakan Neraka Jahannam bagi mereka. Dan Neraka Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali (Qs.48:6). Kamu berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah (Qs.33:10). Dan itulah dugaanmu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhanmu, dugaan itu telah membinasakan kamu, sehingga jadilah kamu termasuk orang yang rugi (Qs.41:23).

Prasangka kepada Allah itu adalah tidak mempercayakan segala urusan kepada Allah, mereka justru menyembunyikan urusannya dihatinya dengan tidak yakin akan pertolongan-Nya (Qs.3:154). Menyediakan sebagian hasil tanaman dan hewan untuk Allah dan berhala, karena berprasangka bahwa yang bagian untuk Allah tidak akan sampai kepada berhala mereka, sedang bagian untuk berhala mereka akan sampai kepada Allah (Qs.6:136). Orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah tidaklah mengikuti suatu keyakinan. Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka dan mereka hanya menduga-duga (Qs.10:66). Mendustakan para Rasul sampai mereka merasakan azab Allah (Qs.6:148). Bahkan semula kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin sekali-kali tidak akan kembali lagi kepada keluarga mereka selama-lamanya...dan kamu telah berprasangka dengan prasangka yang buruk, karena itu kamu menjadi kaum yang binasa (Qs.48:12).

Karena itu hendaklah setiap orang-orang yang beriman itu berprasangka buruk kepada sesama manusia apalagi kepada Tuhan. Justru Allah Swt menyuruh hamba-Nya untuk berprasangka baik kepada orang dan Allah Swt. Allah Swt menyatakan 'Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka tethadap diri mereka sendiri, ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata, ini adalah bohong yang nyata (Qs.24:12). Dengan berprasangka baik, maka hubungan antara sesama manusia menjadi baik. Memang, dalam kehidupan didunia ini manusia itu ada yang baik dan buruk. Akan tetapi, kita jangan memandang sisi buruknya saja. Karena pada hakikatnya Allah menciptakan manusia itu semuanya baik, mungkin lingkungan, pergaulan, dan pendidikan yang salah yang membuatnya tidak baik. Selama tidak ada bukti orang berbuat jahat, maka alangkah baiknya kita berprasangka baik saja. Karena dengan begitu hati kita menjadi tenang, damai dan tentram...semoga...🙏🙏🙏

#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 10 Maret 2018

Tidak ada komentar:

Popular