Keberuntungan adalah hasil yang menyenangkan dan membahagiakan akibat dari usaha dan pekerjaan yang telah dilakukannya. Keberuntungan itu merupakan balasan dari setiap usaha-usaha yang dilakukannya selama ini. Setiap keberuntungan akan mendapatkan kepuasan, kesenangan dan kebahagiaan. Setiap orang dalam hidupnya ingin selalu beruntung. Tidak ada yang menginginkan kerugian apalagi sampai bangkrut dalam hidupnya. Dalam setiap usaha dan pekerjaan apapun, semuanya ingin untung. Karena dengan keuntungan itulah hasil jerih payahnya selama ini akan terbayar. Usaha dan pekerjaan yang dikelola dan dikerjakan dengan susah payah, berpeluh keringat, penuh perjuangan, kesedihan dan kesusahan, bahkan penuh dengan pengorbanan baik dengan harta dan jiwa. Semuanya akan terbayar ketika mendapat keuntungan yang besar. Tetapi sebaliknya, ketika semua itu yang didapatnya adalah kerugian, maka kesedihan dan penyesalanlah yang dia rasakan.
Keberuntungan yang didapatkan itu tidak melulu diukur dengan benda dan bertambahnya harta. Keberuntungan itu bisa berupa pemberian hadiah maupun penghargaan berupa jabatan, kehormatan, prestasi dan sebagainya. Allah menyatakan bahwa orang yang beruntung itu adalah yang bisa menyucikan jiwanya dengan beriman serta mengingat Allah lalu dia sholat (Qs.87:14-15). Allah juga menyatakan bahwa beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya dan rugilah orang yang mengotorinya (Qs.91:9-10). Karena itu, keberuntungan yang mendatangkan kesenangan serta kebahagiaan itu letaknya didalam jiwa. Jika bisa mensucikanya maka dia akan mendapatkannya, dan jika dia mengotorinya maka kerugianlah yang didapatnya.
Allah menyatakan bahwa minuman keras, berjudi, berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan itu agar beruntung. Sebab dengan semua itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu, dan menghalang-halangi dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat (Qs.5:90-91). Selain itu, ketidak beruntungan dalam hidupnya juga didapat dari orang yang zhalim , mengadakan suatu kebohongan terhadap Allah serta mendustakan ayat-ayat-Nya (Qs.6:21,135). Serta orang-orang yang berbuat dosa (Qs.10:17). Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung. Bagi mereka kesenangan sesaat ketika didunia, kemudian merasakan azab yang berat karena kekafirannya (Qs.10:69-70). Karena itu, orang yang zhalim tidak akan beruntung (Qs.12:23).
Untuk itu, hanya mereka yang mendapat petunjuk dari Allah lah yang akan mendapatkan keberuntungan (Qs.2:5). Petunjuk itu harus dicari dan diusahakan semaksimal mungkin agar kita peroleh, yaitu beriman kepada Allah, bertaqwa, mendekatkan diri kepada-Nya serta berjihad dijalan-Nya (Qs.5:35). Dan juga, hendaklah ada yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar (Qs.3:104). Dan juga, orang-orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya (Qs.23:8). Orang-orang yang melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan mereka yang meyakini adanya akhirat (Qs.31:4). Orang-orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan kebaikan (Qs.28:67). Serta, orang-orang yang rukuk, sujud, dan menyembah Allah Swt (Qs.22:77).
Karena itu, hidup didunia ini yang kita cari adalah keberuntungan yang hakiki, yakni melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Semua itu dilakukan dengan sabar serta kuatkanlah kesabaran dengan ketaqwaan kepada Allah (Qs.3:200). Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah kepada-Nya (Qs.64:16). Dan yang tidak kalah pentingnya, agar keberuntungan kita dapatkan hendaklah perbanyak berzikir dan berdoa kepada-Nya (Qs.8:45). Dengan demikian, mudah-mudahan Allah Swt selalu memberikan keberuntungan dan menjauhkan semua kerugian kepada kita semua...semoga...🙏🙏🙏
#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 22 Februari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar