Nasihat adalah pesan-pesan atau petuah yang disampaikan kepada seseorang atau orang banyak. Nasihat biasanya berisi pesan kebaikan. Akan tetapi ada juga nasihat itu yang berisi keburukan dan kejahatan. Sekarang hal itu disebut sebagai ujaran kebencian. Nasihat yabg disampaikan itu bermacam-macam, mulai dari pesan berupa lisan yang disampaikan orang tua, guru, ulama, tokoh masyarakat, pejabat dan sebagainya. Nasihat sekarang ini tidak saja berupa lisan, bisa juga berupa tulisan, gambar, video, pamplet, spanduk, banner dan lain-lain. Semua itu, bisa dipajang dipinggir jalan, diatas jalan, baleho, didepan rumah, kantor, gedung dan sebagainya. Pada zaman now, nasihat banyak disebarkan melalui internet, baik website, blog, email, dan juga media sosial seperti facebook, BBM, Twetter, whatsApp, Telegram, dan lain-lain. Nasihat itu, intinya adalah ketika pesan yang ingin disampaikan bisa diterima oleh orang. Maka dari itu, media yang dipakai untuk menyebarkan pesan itu bisa apa saja. Tergantung si penggunanya, mau memakai apa...
Ketika nasihat diposting atau diunggah di internet, maka nasihat yang disampaikan menjadi tersebar kemana-mana. Pembacanya pun menjadi beragam, tidak hanya didaerah sendiri, bahkan sudah menasional dan mendunia. Kita tidak bisa lagi, membatasi pembaca. Siapapun dan dimanapun bisa membaca pesan kita didunia maya itu. Untuk itu, Nasihat yang disampaikan hendaklah berisi kebaikan. Janganlah ujaran kebencian itu disampaikan kepada orang lain. Ketika kita menyampaikan kebaikan didunia maya, dan pesan itu juga dianggap baik oleh orang lain, maka kita akan mendapatkan kebaikan dari pesan itu. Tentunya akan berbuah pahala dan berkah dari Allah Swt. Begitu sebaliknya, ketika pesan yang diunggah adalah ujaran kebencian, maka tentunya akan mendapat caci maki serta hinaan dari orang banyak. Tidak sedikit mereka yang menyebarkan ujaran kebencian yang ditangkap aparat dan dipenjarakan. Itu baru didunia, kalau tidak taubat maka diakhirat lebih pedih lagi azabnya...nauzdubillah...
Allah Swt menyatakan bahwa manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran (Qs.103:2-3). Sesungguhnya aku takut akan ditimpa azab pada hari yang besar. Mereka menjawab, sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasihat atau tidak memberi nasihat (Qs.26:135-136). Hanya Allah yang akan mendatangkan azab kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu tidak akan dapat melepaskan diri. Dan nasihatku tidak akan bermanfaat bagimu sekalipun aku ingin memberi nasihat kepadmu, kalau Allah hendak menyesatkan kamu (Qs.11:33-34). Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihatimu. Tetapi kamu tidak menyukai orang yang memberi nasihat (Qs.7:79).
Nasihat yang kita sampaikan merupakan sebuah kebenaran. Untuk itu diantara pembaca dan penerima pesan itu ada yang suka dan tidak menyukainya. Seperti itulah kenyataan yang harus dihadapi ketika ingin menyampaikan pesan kebenaran. Suka dan tidak suka merupakan resiko yang harus dihadapi. Kita tidak bisa memuaskan dan membuat baik semua orang. Tugas kita hanya menyampaikan, selebihnya serahkan kepada Allah Swt. Karena Dia-lah yang membolak-balikkan hati seseorang untuk bisa menerima atau menolak kebenaran yang kita sampaikan. Hal ini juga dihadapi oleh para Nabi dan Rasul, para ulama diseluruh dunia dan tentunya kita semua yang punya kekurangan ini. Al Quran sudah menyatakan bahwa Nabi Syuab telah menyampaikan amanat dan telah menasihati umatnya (Qs.7:93). Nabi Hud juga menyampaikan amanat Tuhannya dan pemberi nasihat yang terpercaya kepada umatnya (Qs.7:67-68). Nabi Nuh juga menyampaikan amanat dan memberi nasihat kepada kaumnya (Qs.7:61-62). Bahkan Nabi Musa direncanakan mau dibunuh pembesar Firaun (Qs.28:20). Demikianlah beberapa contoh, Nabi dan Rasul dulu, ketika menyampaikan ajaran kebaikan dari Allah, ada yang mau mengikuti dan banyak juga yang tidak menyukai bahkan ditentang dan Nabinya pun diolok-olok, intimidasi, dizalimi bahkan mau dibunuh.
Sekelas Nabi dan Rasul saja seperti itu, maka kita yang dhaif dan serba kekurangan ini pun akan mendapatkan perlakuan yang sama ketika menyampaikan pesan kebaikan. Untuk itu Allah menyampaikan bahwa agar dengan kisah para Nabi dan Rasul itu meneguhkan hati kita, didalamnya telah diberikan kepada kita segala kebenaran, nasihat, dan peringatan bagi orang yang beriman (Qs.11:120). Allah mengetahui apa yang ada didalam hati seseorang. Karena itu...berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya (Qs.4:63). Karena itu, kalau kita sudah yakin dan memiliki tekad yang kuat untuk berbuat kebaikan maka teruskanlah, dan serahkan semuanya hasil dan dampaknya hanya kepada Allah Swt. Allah menyatakan apabila kamu telah membukatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada orang yang dapat mengalahkan kamu...karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal (Qs.3:159-160). Semoga kita biasa menjalankan niat kebaikan kepada semua orang sebisa dan semampu kita masing-masing. Mudahan Allah memudahkannya...Amin....🙏🙏🙏
#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 2 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar