Tipu adalah perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu, dan sebagainya) dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari untung dengan berbagai macam cara dan upaya. Tipu merupakan perbuatan yang tercela dan jahat. Dalam kehidupan, tipuan ini ada dimana-mana. Dia ada dalam segala aktivitas kehidupan ini. Mulai dari yang kecil dan remeh temeh, sampai pada sekala besar. Dari lingkungan kecil seperti keluarga sampai kepada lingkungan yang lebih besar lagi, yaitu menyangkut sebuah negara dan bangsa. Selama dalam kehidupan itu ada kepentingan dan keuntungan yang akan dicari dan didapatkan, maka tipuan itu akan selalu hadir dalam hal apapun, dan dimanapun daerah asalnya.
Setiap orang dalam hidupnya itu mempunyai tujuan dan kepentingan yang berbeda. Untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkannya, berbagai macam cara yang dilakukan. Baik cara yang benar maupun cara yang salah. Cara yang benar adalah cara yang sesuai dengan ajaran agama, tidak menzhalimi orang, jujur, ikhlas, sabar, pemaaf dan sebagainya. Sedangkan cara yang salah, diantaranya zhalim, fitnah, dusta, adu domba, menipu, riba, dan sebagainya. Semua itu dilakukan hanya untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Keuntungan yang didapat itu tidak peduli walaupun didapatkannya dengan cara yang salah. Untuk mendapatkannya dengan menghalalkan segala cara. Mereka yang seperti itu cenderung akan berbuat jahat agar kepentingannya tidak terganggu dan bisa tercapai hasil yang se besar-besarnya.
Allah menyatakan bahwa apabila manusia telah diberikan rahmat...mereka segera melakukan tipu daya menentang ayat-ayat-Nya. Katakanlah, Allah lebih cepat pembalasannya atas tipu daya itu (Qs.10:21). Yaitu, orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan telah tertipu oleh kehidupan dunia (Qs.7:51). Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah mereka dengan Al quran agar setiap orang tidak terjerumus karena perbuatannya sendiri (Qs.6:70).
Manusia yang melakukan kejahatan dan kezhaliman dimuka bumi ini dikatakan Allah sebagai orang yang tertipu oleh kehidupan dunia. Orang yang seperti itu, hidupnya akan dipenuhi dengan ketidak jujuran. Tipu daya merupakan sebuah usaha untuk mendapatkan hasil sesuai seleranya. Orang seperti itu, ketika berdagang, bekerja, memperoleh jabatan, kehormatan, popularitas, kekayaan, dan sebagainya didapatkan dengan tipu daya. Allah Swt menyatakan bahwa janji Allah itu pasti benar, maka janganlah kehidupan dunia memerdayakan kamu dan janganlah setan yang pandai menipu, memerdayakan kamu tentang Allah (Qs.35:5). Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. Dan yang tertipu itu tempatnya di Neraka Jahannam dan mereka tidak akan mendapatkan tempat lari darinya (Qs.4:120-121). Wahai anak cucu Adam, Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan...Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman (Qs.7:27).
Dalam kehidupan ini, manusia cenderung tertipu oleh kemilaunya dunia. Harta benda, pangkat dan jabatan, wajah cantik dan tampan, serta kecerdasan. Allah Swt menyatakan bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga diantara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan...Dan diakhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu (Qs.57:20). Semua itu merupakan bentuk ujian yang diberikan Allah kepada manusia. Setan sudah memberi perangkap kepada manusia agar terjerumus kepada kejahatan dan kesesatan. Dengan memberikan kesenangan dunia, maka dengan mudahnya mereka menjerumuskan manusia kelembah kehinaan. Untuk itu, kita harus bisa melawan ajakan dari setan itu. Allah menyatakan orang-orang yang beriman, mereka berperang dijalan Allah...maka perangilah kawan-kawan setan itu karena sesungguhnya tipu daya setan itu lemah (Qs.4:76).
Allah juga menyatakan bahwa diantara manusia ada yang berkata, Kami beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal mereka bukanlah orang-orang yang beriman. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari (Qs.2:8-9). Yang demikian itu karena kamu telah menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokkan, dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia (Qs.45:35). Untuk itu, ketika ada yang menipu kita, baik itu dikalangan manusia atau setan, maka berserah dirilah kepada Allah Swt. Allah menyatakan jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah menjadi pelindung bagimu. Dialah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya dan dengan dukungan orang-orang mukmin (Qs.8:62).
Untuk itu, berserah dirilah kepada Allah dengan selalu meningkatkan ketaqwaan kepada-Nya serta selalu berbuat kebaikan. Allah menyatakan bahwa Dia beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (Qs.16:128). Dengan demikian, setiap tipuan dari siapapun tidak akan bisa menyesatkan dan menjauhkannya dari Allah Swt. Karena dia yakin bahwa Allah Swt sebagai pelindungnya, yang melindunginya dimanapun dia berada...semoga...🙏🙏🙏
#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 6 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar