Menangis adalah melahirkan perasaan sedih, kecewa, menyesal dan sebagainya dengan mencucurkan air mata serta mengeluarkan suara tersedu-sedu, menjerit, teriak dan sebagainya. Menangis merupakan luapan perasaan seseorang. Sebab menangis itu berbagai macam, ada yang karena bersedih hati, misalnya karena putus cinta, orang yang disayang dan dihormati meninggal dunia, putusnya hubungan suami isteri. Bisa juga merasa tersakiti dan terzhalimi oleh orang lain yang lebih tinggi pangkat dan martabatnya. Selain itu, menangis bisa juga karena senang dan bangga karena prestasi dan kesuksesannya, serta mendapat penghargaan dan kehormatan dari orang tertentu. Bahkan ada yang menangis itu direkayasa, karena ada sebab tertentu yang ingin diraih. Seperti menangis dalam drama, sinetron dan film. Dan didunia nyata pun, tangis rekayasa itu ada. Orang yang seperti itu biasanya dilakukan oleh orang munafik. Dihadapan kita dia menangis sedih, akan tetapi dibelakang kita dan didalam hatinya bertolak belakang dengan apa yang dilihat.
Allah Swt menyatakan kepada orang-orang munafik itu bahwa Biarkanlah mereka tertawa sedikit dan menangis yang banyak, sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat (Qs.9:82). Tangis yang seperti itu merupakan tangis yang tidak tulus. Dia menangis supaya dikatakan ikut bersedih terhadap peristiwa yang terjadi. Akan tetapi, dihatinya ia merasa senang dan bahagia. Serta boleh jadi dialah pelaku utamanya, sehingga orang lain mendapatkan kecelakaan serta bencana akibat olahnya yang menyebabkan kesedihan yang mendalam. Perbuatan yang seperti ini bisa terjadi dimana-mana, dan boleh jadi disekitar kita. Untuk itu kita harus berhati-hati dengan orang-orang munafik ini. Jangan sampai kita yang menjadi korbannya.
Menangis karena sedih itu merupakan hal yang biasa. Semua orang kalau hatinya sedih air matanya akan keluar. Semua itu bisa disadari dan juga tanpa disadari. Semuanya berjalan tanpa direncanakan dan dipikirkan. Dia berjalan secara spontanitas. Semakin sedih yang dirasakannya, maka air mata yang mengalir pun menjadi deras. Begitu juga dengan prestasi, penghargaan dan kesuksesan. Setiap orang pernah mengalami kesedihan dan kesuksesan. Entah, bagaimana kesedihan dan kesuksesan yang dirasakan dan dialaminya. Dari situlah, derai air mata pernah mengalir, baik dalam sepi maupun ramai. Derai air mata ada mengalir deras dan ada juga yang mengalirnya hampir tak terlihat. Yang tampak, matanya merah dan berkaca-kaca. Hal seperti itupun juga dikategorikan sebagai tangisan.
Allah Swt menyatakan bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu). Dan, Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis (Qs.53:42-43). Allah Swt lah yang memberikan kesedihan dan kesenangan kepada manusia. Rasa sedih dan senang yang dirasakan manusia merupakan Karunia-Nya. Tidak ada satu pun diantara manusia yang bisa memberikan kesedihan dan kesenangan tanpa izin-Nya. Oleh karena itu, Allah menyatakan bahwa sesungguhnya orang yang telah diberi pengetahuan sebelumnya, apabila Al quran dibacakan kepada mereka, maka mereka akan menyungkurkan wajahnya seraya bersujud. Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan bertambah khusyuk (Qs.17:107-109).
Demikian kiranya yang diharap Allah Swt kepada hamba-Nya. Air mata yang mengalir dari matanya, kemudian membasahi pipinya merupakan wujud dari ibadah kepada-Nya. Ketika wajahnya tersungkur untuk bersujud, disitulah tangis keluar dari air matanya. Rasa khusyuk begitu terasa sangat mendalam dijiwanya. Rasa dekat dan ingin "bertemu" dengan-Nya mengetarkan hatinya. Sehingga tak terasa air matanya mengucur deras sampai membasahi pipi dan sajadah sebagai tempat sujudnya. Waktu sujud merupakan bentuk kedekatan seorang hamba dan Tuhannya. Memohonlah, mengadulah, minta ampun dari segala dosa yang selama ini telah diperbuat. Kalau pada waktu itu air mata keluar dengan sendirinya. Berarti dia telah betul-betul dekat dengan-Nya...semoga...🙏🙏🙏
#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 11 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar