MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Kamis, 22 Maret 2018

Pencitraan

Tulisan ini bermula dari saran teman yang menginginkan tema ini. Pencitraan itu berasal dari kata citra, yang artinya adalah rupa, gambar atau gambaran. Pencitraan adalah cara membentuk citra mental pribadi atau gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi seseorang, perusahaan, organisasi, produk, politik dan lain-lain. Pencitraan dimaksudkan agar penggambaran seorang sosok terlihat hebat, bagus, santun, cerdas, baik, sehat, gagah, cantik, alim, dan sebagainya. Dalam menyebarkan pencitraan itu, berbagai macam dilakukan. Ada yang memakai media elektronik seperti televisi, media cetak, baliho, media sosial, kampanye kedaerah-daerah pelosok dengan memberikan bantuan sosial, bahkan ada yang melakukan pencitraan dengan keluar masuk mesjid dan mushalla. Semua itu dilakukan untuk memberi gambaran kepada orang lain bahwa dirinya baik, peduli, merakyat dan sebagainya.

Pencitraan itu bisa dilakukan oleh semua orang. Ketika dia mempunyai kepentingan dan tujuan yang akan dicapai, maka diperlukan pencitraan sebagai salah satu sarana untuk mencapainya. Dalam dunia politik, pencitraan itu merupakan hal yang lumrah. Dengan mencitrakan dirinya sebagai orang yang baik, peduli dan merakyat maka tingkat kepercayaan masyarakat kepada dirinya semakin banyak dan baik. Dengan begitu, tingkat keterpilihannya kelak akan berhasil. Tahun 2018 dan 2019 ini merupakan tahun politik, karena tahun 2018 akan berlangsung Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dibeberapa Provinsi dan Kabupaten/Kota. Sedang tahun 2019 akan dilangsungkan pemilihan langsung anggta DPR Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, pemilihan anggota DPD, dan Presiden dan Wakilnya secara serentak. Dalam hal ini, banyak calon yang ingin maju sebagai Gubernur, Bupati/Walikota, Anggota DPR dan DPD, serta calon Presiden dan Wakilnya melakukan pencitraan.

Pencitraan itu merupakan hal yang wajar. Dalam bidang dan hal apapun boleh saja dilakukan. Tujuannya adalah untuk menarik simpati orang agar memilihnya dikemudian hari. Selama tujuannya itu baik dan benar untuk maslahat dan kesejahteraan orang banyak. Akan tetapi, kalau tujuannya hanya dianggap orang baik, peduli dan merakyat, dan jika dikemudian terpilih maka lupa akan janji-janji yang disampaikannya. Apalagi ketika terpilih menjadi pemimpin, lalu menzhalimi orang dan melakukan korupsi. Maka pencitraan yang dilakukannya itu merupakan pekerjaan orang Munafik. Allah Swt menyatakan telah menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada waktu mereka menemui-Nya, karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta (Qs.9:77). Pada setiap negeri Kami jadikan pembesar-pembesar yang jahat agar melakukan tipu daya di negeri itu. Tapi mereka hanya menipu diri sendiri tanpa menyadarinya (Qs.6:123). Sebenarnya orang-orang zhalim itu, sebagian mereka hanya menjanjikan tipuan belaka kepada sebagian yang lain (Qs.35:40).

Untuk itu, pencitraan yang dilakukan harus benar-benar untuk kebaikan dan kemaslahatan orang banyak. Pencitraan itu bukan untuk menipu dan menzhalimi. Pencitraan itu untuk menciptakan calon pemimpin yang amanah. Pemimpin yang mendapat petunjuk dari Allah Swt. Mereka selalu berbuat kebaikan, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Allah mereka menyembah (Qs.21:73). Karena itu, Allah Swt menyatakan Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu, dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung (Qs.22:77). Untuk itulah, ketika seseorang melakukan pencitraan hendaklah apa adanya sesuai dengan kepribadiannya. Jangan menyembunyikan keburukan dibalik kebaikan yang dilakukannya. Allah Swt berfirman Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan berbuat baik, dia mendapat pahala disisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati (Qs.2:112).

Demikianlah yang harus dilakukan seseorang ketika melakukan pencitraan. Lakukan dengan niat baik dan untuk kebaikan dan kemaslahatan orang banyak. Kemudian serahkan semua urusannya hanya kepada Allah Swt dengan selalu melaksanakan perintah dan larangan-Nya. Karena dengan begitu dia akan mendapatkan keberuntungan, dan jika suatu saat nanti tidak terpilih dan kalah maka dia tidak akan bersedih hati...semoga...🙏🙏🙏

#Mari Sebarkan Kebaikan#
Rantau, 17 Maret 2018

Tidak ada komentar:

Popular