MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Kamis, 22 Maret 2018

Kedamaian

Kedamaian merupakan rasa tentram, tenang, damai serta bahagia yang dirasakan oleh seseorang. Setiap manusia dimuka bumi ini menginginkan kedamaian dalam hidupnya. Ketika perang terjadi, maka kehidupan akan penuh dengan pertumpahan darah. Saling serang, pukul-memukul, luka-melukai dan sampai terjadi bunuh-membunuh. Hal itu bisa terjadi setiap saat, setiap hari, minggu, bulan dan bahkan bisa bertahun-tahun. Selama peperangan itu terjadi, selama itu juga kekacauan, keributan, saling serang, bunuh dan sebagainya terjadi setiap saat. Kehidupan menjadi tidak tenang, penuh dengan ketakutan, gelisah, stres, frustasi, dan sebagainya. Saat perang terjadi, kerusakan dan kehancuran suatu daerah bahkan negara bisa terjadi. Nyawa melayang setiap hari, dan kehidupan menjadi kacau balau.

Selain perang, kerusuhan dan kezhaliman seorang penguasa juga menjadi sebab tidak ada kedamaian. Kerusuhan biasanya cenderung anarkis. Pengrusakan, Pemukulan, penjarahan, pembakaran ban, rumah, dan kantor, bahkan juga terjadi pembunuhan. Setiap kerusuhan berdampak keresahan dimasyarakat. Orang menjadi takut, karena kerusuhan bisa menjalar ke mana-mana dan bisa menyasar siapa saja. Kita yang tidak tahu-menahu bisa menjadi sasaran kekerasan dalam kerusuhan itu. Saling curiga-mencurigai, fitnah-menfitnah, dan cela-mencela diantara mereka yang bertikai menjadi hal yang lumrah. Mereka berlomba-lomba untuk saling mengalahkan, walaupun dengan berbagai cara. Intinya, bagaimana supaya memenangkan pertikaian itu dan menjadi pemimpin yang disegani oleh lawan-lawannya.

Penguasa yang zhalim juga tidak mendatangkan kedamaian. Seorang penguasa, bisa menggunakan kekuasaan untuk menindas dan memaksa rakyat atau bawahan supaya mentaati apa yang diperintahkannya. Dengan kekuasannya, dia bisa berbuat apa saja terhadap orang. Siapa yang menentangnya akan ditangkap, dipenjara, disiksa, dan bahkan bisa dibunuh. Penguasa yang zhalim cenderung menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan diri sendiri, keluarga dan kelompoknya sendiri. Kekerasan, pemerasan, dan intimidasi sering terjadi terhadap masyarakat. Kehidupan menjadi tidak tenang, aman, dan damai. Setiap hari merasa takut, gelisah dan cemas memikirkan kehidupannya. Rasa was-was melanda mereka, khawatir kalau ditangkap, disiksa, dijarah hartanya dan bahkan dibunuh.

Allah Swt menyatakan bahwa apabila ada dua golongan orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap golongan yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali kepada perintah Allah, maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat (Qs.49:9-10). Tetapi jika mereka condong kepada perdamaian, maka terimalah dan bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Dan jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah menjadi pelindung bagimu. Dialah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya dan dengan dukungan orang-orang mukmin (Qs.8:61-62).

Kedamaian merupakan sesuatu yang diharapkan oleh setiap manusia. Ketika terjadi Peperangan, pertikaian dan kerusuhan, maka hendaklah segera didamaikan. Jangan sampai semua itu menjadi berkepanjangan. Allah Swt menyatakan janganlah kamu menjadi lemah dan mengajak damai. Kamulah yang lebih unggul dan Allah bersama kamu, dan Dia tidak akan mengurangi segala amalmu (Qs.47:35). Artinya, Allah selalu beserta orang-orang yang mengajak kepada kebaikan dan kedamaian. Karena dua hal itulah yang akan menentramkan, menenangkan dan memberi kebahagian bagi umat manusia dimuka bumi ini. Allah menyatakan barangsiapa berbuat yang demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Allah akan memberinya pahala yang besar (Qs.4:114). Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain kebaikan dan kedamaian (Qs.4:62). Dan janganlah kamu jadikan Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan menciptakan kedamaian diantara manusia (Qs.2:224). Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang ada didalam hatinya. Karena itu, berpalinglah kamu dari mereka dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya (Qs.4:63).

Untuk itu, jadilah orang yang mendamaikan bukan justru menjadi pembuat kerusakan dan pertikaian. Sekecil apapun peran kita dalam berbuat baik dan kedamaian, maka permusuhan, pertikaian, dan peperangan bisa saja tidak terjadi. Kehidupan yang aman dan tentram bermula pada diri masing-masing. Ketika, pikirannya baik dan untuk kebaikan maka hal itu merupakan awal menuju kedamaian. Mulut terjaga untuk tidak berkata-kata kasar, ghibah dan fitnah merupakan bentuk menahan diri untuk tidak bertikai dengan orang lain. Mengelola dan mengasah kejiwaan dengan kebaikan agar emosional terjaga dari sifat-sifat jelek, seperti riya, sombong, hasud, marah, buruk sangka, curiga, mencela, memaki dan sebagainya akan mendatangkan manfaat besar bagi manusia. Untuk itu, bersabarlah dan berbuat baiklah dalam setiap perbuatan. Dengan demikian, tidak ada kebencian dikalangan manusia, sehingga tidak ada permusuhan, perselisihan serta pertikaian. Dan, jika setiap orang bisa berbuat seperti itu Insya Allah yang tercipta adalah kedamaian...semoga...🙏🙏🙏

#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 4 Maret 2018

Tidak ada komentar:

Popular