Olok-olok adalah perkataan yang mengandung sindiran atau ejekan. Dan bisa juga berarti perkataan untuk bermain-main saja, berupa kelakar dan senda gurau. Mengolok-olok berarti mempermainkan dengan perkataan seperti mengejek. Mengolok-olok ini biasanya bertujuan untuk mengejek dan menyindir orang lain supaya orang itu marah dengannya. Bisa juga untuk merendahkan dan menghinakan orang lain. Dan juga, bertujuan untuk menjatuhkan wibawa dan kehormatan seseorang. Olok-olok ini merupakan sifat yang tercela. Karena bisa mengakibatkan permusuhan, pertikaian dan yang lebih besar lagi menjadi peperangan dan saling bunuh membunuh. Karena itu, mengolok-olok ini merupakan sifat yang berbahaya, dan harus dijauhi sejauh-jauhnya. Supaya hal-hal diatas tidak terjadi dan kehidupan berjalan dengan baik dan nyaman.
Allah menyatakan kepada orang-orang yang beriman, Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang diolok-olokkan itu lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan janganlah perempuan mengolok perempuan lain, boleh jadi perempuan yang diolok-olokkan lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok (Qs.49:11). Dalam kehidupan sehari-hari, perbuatan olok-mengolok itu sering terjadi. Baik membelakangi maupun secara berhadap-hadapan dengan orang yang diolok-olok. Dalam ayat diatas, Allah menyatakan bahwa setiap yang mengolok-olok itu belum tentu lebih baik, pintar, kaya, berilmu, cantik dan tampan, gagah dan tidak gagah, dan sebagainya. Pada hakekatnya tidak ada manusia yang sempurna, Semuanya pasti mempunyai kekurangan dan kesalahan. Rasulullah menyatakan bahwa setiap manusia itu tempat salah dan lupa. Nabi juga menyatakan bahwa setiap anak Adam pernah salah. Dan sebaik-baik kesalahan adalah mereka yang mau menyadarinya (taubat kepada Allah).
Ketika manusia terlahir ke dunia ini, tidak ada yang pesan dengan Allah. Mau lahir dimana, suku apa, bangsa apa, bentuk wajahnya seperti apa, tinggi-rendah badan, dan warna kulitnya pun seperti apa. Kita terlahir saat ini merupakan taqdir Allah. Negara, bangsa, suku, orang tua, bentuk fisik, semuanya itu merupakan titipan-Nya. Kita tidak bisa memilih harus lahir dimana, dari negara dan bangsa mana, suku dan ragam bahasa yang mana, orang tua yang mana, dan seterusnya. Untuk itu, manusia hanya bisa menerima keadaan yang dihadapinya saat ini. Seandainya manusia boleh memilih, tentuanya dia akan memilih lahir dinegara yang maju dan sejahtera, dari suku yang baik dan cerdas, dari orang tua yang kaya raya dan nemiliki rupa yang bagus dan cantik dan seterusnya. Akan tetapi itu merupakan kewenangan Allah, kita hanya menerima kenyataannya saat ini. Karena itu, sesama umat manusia dilarang untuk mengejek, mencela, apalagi sampai menghina.
Kalau seseorang mengejek, dan menghina karena negaranya, suku, orang tua, fisik dan sebagainya, berarti orang itu sama dengan mengejek dan menghina pencipta-Nya, yaitu Allah Swt. Allah menyatakan 'Sungguh, mereka telah mendustakan kebenaran Al quran ketika sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka kenyataan dari berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan (Qs.6:5). Allah telah menurunkan ketentuan bagimu didalan Kitab al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan maka janganlah kamu duduk bersama mereka sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain...Allah akan mengumpulkan semua orang munafik dan kafir di Neraka Jahannam (Qs.4:140). Dan apabila dia mengetahui sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka dijadikannya olok-olok. Mereka yang akan menerima azab yang menghinakan (Qs.45:9).
Mengolok-olok seseorang merupakan suatu bentuk kejahatan. Pada dasarnya manusia diciptakan Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya (Qs.95: 4). Karena itu, janganlah saling olok-mengolok satu dengan yang lainnya. Apabila ada yang seperti itu, Allah juga akan memperolok-olokkan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan (Qs.2:15). Azab yang lebih buruk adalah kesudahan bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan. Karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu meperolok-olokkannya (Qs.30:10). Agar jangan ada orang yang mengatakan, alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam menunaikan kewajiban terhadap Allah dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang mengolok-olokan agama Allah (Qs.39:56). Demikianlah, balasan mereka itu Neraka Jahannam, karena kekafiran mereka. Dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasulku sebagai bahan olok-olok (Qs.18:106).
Untuk itu, jauhilah sifat mengolok-olok terhadap sesama manusia. Sebab, itu merupakan pelanggaran terhadap ayat-ayat Allah yang telah menjadikan umat manusia didunia ini dengan beragam. Baik bangsa, negara, suku, pria-wanita, kaya-miskin, tinggi-rendah, tampan-cantik, dan sebagainya. Semua pemberian Allah Swt harus kita syukuri dengan sebaik mungkin. Segala kelebihan dan kekurangan yang kita miliki merupakan pemberian-Nya. Karena itu, kita tidak pantas untuk mengejek dan menghina dengan alasan apapun. Semuanya milik Allah dan kelak pasti akan kembali kepada-Nya. Banyaklah bersabar serta selalu bersyukur dengan segala pemberian-Nya. Dengan begitu, kita akan menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dimuka bumi ini dan hiduplah dengan selalu menghargai dan menyayangi kepada sesama manusia...semoga...🙏🙏🙏
#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 5 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar