Putus asa merupakan perbuatan yang menghilangkan harapan. Setiap orang punya harapan yang harus dicapai dalam hidupnya. Ada yang berhasil dengan baik dan ada juga yang gagal. Kegagalan yang dialami ketika 'mengejar' harapan itulah seseorang bisa putus asa. Bisa berhenti sama sekali (frustasi) atau 'bertahan' sebentar sambil menunggu peluang yang lain. Kalau yang pertama, dia berhenti mengharap sesuatu, bagaimanapun dinasihati dan dimotivasi dia akan tetap begeming untuk berhenti. Dan, yang kedua masih punya harapan untuk bangkit dari keterpurukan, terlebih ketika nantinya ada peluang baru atau mendapat nasihat dan motivasi dari orang lain atau sekitarnya.
Setiap manusia dalam hidupnya mempunyai kecenderungan untuk hidup senang dan susah. Dalam Al Quran (17:83) Allah Swt menyatakan bahwa apabila manusia diberikan kesenangan maka dia akan berpaling dan membelakanginya dengan sikap sombong. Dan begitu sebaliknya, ketika manusia ditimpa kesusahan maka dia akan berputus asa. Seperti itulah, kebanyakan manusia ketika hidupnya penuh dengan kemewahan dan jabatan tinggi terkadang muncul sikap menyombongkan diri dan semena-mena. Hidupnya dia gunakan untuk hal-hal yang mubazdir dan cenderung foya-foya. Dan ketika dia ditimpa kebangkrutan dan kesusahan maka cenderung berputus asa, sehingga lupa akan jati diri dan lupa dengan yang memberi rezeki, yaitu Allah Swt.
Putus asa ketika mengalami kegagalan merupakan sesuatu yang tidak baik. Karena dia telah berpaling dari rahmat Allah Swt. Dalam Al Quran, disebutkan bahwa orang yang berputus asa seperti itu dengan orang yang sesat (Qs.15:56). Allah melarang hamba-Nya untuk berbuat melampaui batas. Setiap kesenangan yang diberikan-Nya hendaklah disyukuri dan dipergunakan untuk berbuat baik. Ketika mengalami kegagalan janganlah berputus asa karena Rahmat Allah itu luas dan kita bisa meraihnya dari jalan manapun sesuai dengan perintah-Nya (Qs.39:53). Syaratnya, pertama kembali (taubat) kejalan yang baik. Lupakan segala kesedihan dan kesalahan yang kita lakukan. Berusaha bangkit untuk menuju keberhasilan yang lain sesuai dengan ridha-Nya. Kedua, Berserah diri hanya kepada-Nya. Setiap usaha yang kita lakukan hendaklah diniatkan karena Allah, agar terhindar dari hasil yang tidak baik yang menyebabkan 'azab' Allah menimpa kita (Qs.39:54), ketiga, ikutilah segala apa yang telah diperintahkan dan larangan-Nya (Al quran) (Qs.39:55). Karena dengan demikian kita akan menyadari setiap kesalahan yang kita perbuat.
Karena itu, janganlah kita berputus asa dari Rahmat Allah. Setiap kegagalan yang diperoleh, maka dibalik itu akan ada kesuksesan akan didapat. Jika usaha yang dilakukan diniatkan karena Allah, maka hasilnya akan baik dan syukuri. Karena gagal itu hanya bahasa manusia saja. Padahal dihadapan Allah dia adalah orang yang berhasil. Orang yang bisa menerima semua ketentuan dari Allah adalah orang yang sukses. Orang seperti itu akan selalu bersyukur dengan kelebihan dan kekurangan yang didapatnya...sehingga tidak ada lagi rasa putus asa didalam dirinya....semoga...🙏🙏🙏
#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 27 Januari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar