Nabi Saw bersabda "Didalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh, dan jika ia rusak maka rusak pula seluruh tubuh, daging itu adalah hati". Hati merupakan tempat merasakan kebahagian dan kesedihan dalam jiwa. Hati yang bersih akan menimbulkan rasa tenang, tentram, damai dan penuh kebahagiaan dalam hidupnya. Begitu sebaliknya...hati yang buruk atau kotor akan menimbulkan rasa gelisah, stres, frustasi, amarah, dendam, putus asa dan hidupnya penuh kesedihan dan sengsara.
Berkaitan dengan hati yang buruk tersebut, dalam Al Quran, ada lima tingkatan hati seseorang semakin memburuk. Dimulai dari hati yang berpenyakit, mengeras, membatu,ditutup oleh Allah, dan akhirnya dikunci mati .Sekarang ini kita dalam tingkatan yang mana atau mau menuju yang mana...???
Pertama, hati yang berpenyakit adalah potensi kekotoran jiwa yang menyebabkan hati kita mulai mengeras. Ketika penyakit hati itu terus kita biarkan tanpa diobati apalagi sampai menjadi 'amalan'. Ada beberapa potensi penyakit hati yang bisa menghijab hati, diantaranya adalah suka berbohong (Qs.2:10), serakah, iri, dengki (Qs.47:29), ragu-ragu (Qs.24:50), penakut (termasuk takut mati) (Qs.47:20), munafik (Qs.32:12), gampang putus asa, suka berkata kasar, dan sebagainya.
Kedua, Hati yang mengeras karena penyakit hati yang ada didalam jiwanya tidak diobati. Kita tidak mau mengobatinya dan bahkan dibiarkan tumbuh berkembang dengan cara mengamalkannya setiap hari. Jika hal itu terus dibiarkan, maka dijamin hati kita bakal mengeras dan semakin mendekati kondisi jiwa yang terhijab (Qs.57:16, 6:43).
Ketiga, Hati yang lebih keras lagi yang dalan bahasa Al quran sebagi 'Hati yang membatu' atau lebih keras dari batu. Hal itu disebabkan hati yang sudah mengeras sehingga lupa akan mengingat Allah Swt (Qs.2:74, 39:22). Keempat, Hati akan benar-benar terhijab jika kualitas hati semakin memburuk sehingga hatinya tertutup. Karena hatinya sudah berpaling dan mulupakan ayat-ayat-Nya setelah diperingatkan berkali-kali (Qs.2:88, 18:57). Dan yang terakhir, Kelima, adalah orang yang hatinya bukan hanya sekedar tertutup alias terhijab, melainkan sudah dikunci mati karena keingkarannya terhadap Allah yang sudah melampaui batas. Segala perintah Allah tidak dilaksanakan dan justru larangan-Nya yang dikerjakan sehingga setiap peringatakan yang ditujukan kepadanya ditolak maka Allah Swt akan mengunci hatinya (Qs.16:108-109, 63:3, 7:100).
Dari kelima tahapan yang memburuk tersebut, mungkin ada dalam diri kita masing-masing...kalau tidak semuanya minimal salah satunya ada pada kita. Mungkin yang paling banyak adalah tahapan yang pertama, yaitu hati berpenyakit. Penyakit hati itu ada pada semua orang, mulai dari yang awwam maupun yang sudah khawwas. Paling perbedaannya adalah sedikit banyaknya saja dan bagaimana mengelolanya atau mengobatinya. Kalau yang awwam mengobatinya perlu bantuan dari orang lain, sedang yang khawwas bisa diingatkan oleh amaliah dan ilmunya. Yang penting, penyakit itu tidak dibiarkan terus tumbuh dan menjalar kemana-mana sehingga memerlukan pengobatan yang intens.
Untuk itulah, agar kita terpelihara dari semua penyakit tersebut, maka mulai sekarang kita memperbaiki kualitas hati kita untuk selalu dekat dengan-Nya. Kalau dalam bahasa tasawuf, adalah kha, ha dan ja. Kha adalah Takhalli yaitu kosongkan atau bersihkan sifat-sifat kotor yang ada didalam hati, kemudian ha, yaitu Tahalli dengan mengisi hati kita dengan perbuatan baik yaitu akhlak terpuji, maka kita akan memperoleh ja, yaitu Tajalli ialah dengan penampakkan nilai-nilai ketuhanan didalam jiwanya. Cahaya ketuhanan akan terpancar dalam jiwanya dan memunculkan rasa cinta dan rindu untuk dekat kepada-nya...semoga...🙏🙏🙏
#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 25 Januari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar