Dengki adalah menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena iri yang amat sangat kepada keberuntungan orang lain. Dalam bahasa agama dengki disebut Hasad. Sifat dengki ini merupakan suatu sifat yang tercela. Dengki merupakan perbuatan yang tidak senang ketika orang lain mendapat nikmat atau rezeki, baik berupa harta benda, rumah, kendaraan, jabatan, dan juga prestasi. Selain tidak suka dan marah, seseorang yang memiliki dengki dihatinya juga akan berusaha untuk menghilangkan atau melenyapkan nikmat dan rezeki itu dari orang yang didengkinya. Berbagai macam cara dilakukan agar berhasil menghilangkannya, diantaranya dengan ghibah, fitnah, adu domba, merusak, mencuri dan bahkan menghancurkannya. Demikianlah orang yang memiliki sifat dengki tersebut.
Sifat Dengki itu merusak tatanan kehidupan bertetangga, masyarakat dan bahkan negara. Sifat dengki merupakan sebuah penyakit. Orang yang memiliki sifat dengki cenderung berbuat yang tidak baik. Kata-kata yang keluar dari mulutnya cenderung mengandung ghibah dan fitnah. Sifat dengki yang sudah tertanam dihati seseorang sangat sulit dihilangkan. Sebab, sifat dengki itu datangnya berproses dihati orang. Sifat dengki itu tidak datang secara otomatis masuk kedalam hati. Awal mulanya tidak senang atau suka dengan pribadinya, lalu muncul rasa marah secara pribadi. Hal itu berlanjut dengan munculnya rasa iri dalam hatinya terhadap keberhasilan serta rezki atau nikmat yang didapatkan orang itu. Ketika rasa iri ini terus tertanam dihatinya. Lambat laun akan berubah menjadi dengki dihatinya.
Allah Swt menyatakan bahwa Apakah orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka? Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami perlihatkan mereka kepadamu sehingga engkau benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan engkau benar-benar akan mengenal mereka dari nada bicaranya, dan Allah mengetahui segala perbuatan kamu (Qs.47:29-30). Dari ayat tersebut jelas disebutkan Allah Swt bahwa tanda-tanda orang yang dengki bisa dikenali dari nada bicaranya. Orang yang dengki kalau berbicara terkadang suka menyindir. Sindiran yang disampaikan cenderung bersifat pribadi. Bicaranya suka menyebut-nyebut kesalahan orang. Bisa juga fitnah dan sebagainya. Allah Swt menyatakan bahwa orang yang memiliki sifat dengki sebagai orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah. Allah Swt berfirman 'Sesungguhnya agama disisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian diantara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh Allah sangat cepat perhitungan-Nya (Qs.3:19).
Allah Swt juga menyatakan bahwa sifat dengki merupakan perbuatan yang buruk dan kelak akan mendapatkan murka Allah serta azab yang menghinakan (Qs.2:90). Dan, sifat dengki yang sangat parah adalah ada yang beriman kepada Allah dan ada pula yang menghalangi manusia beriman kepada-Nya. Maka mereka yang seperti itu akan mendapatkan azab Neraka Jahannam yang menyala-nyala apinya (Qs.4:55). Untuk itu Allah Swt menyuruh hamba-Nya untuk berlindung dari sifat dengki tersebut. Firman-Nya "Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar). Dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir yang meniup pada buhul-buhul talinya. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki (Qs.113:1-5).
Dengan demikian, sudah sangat jelas, bahwa sifat dengki adalah penyakit yang harus cepat diobati. Karena sifat dengki merupakan perbuatan yang sangat buruk dan kelak akan mendapatkan azab dari Allah Swt. Untuk menghilangkan sifat dengki didalam hati, memang memerlukan sebuah proses. Proses yang dilakukan itu bisa cepat dan bisa juga lama. Tergantung kesungguhan dan keseriusan seseorang untuk menghilangkannya. Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Untuk menghilangkannya, maka harus dimulai dari sebab munculnya sifat dengki itu. Kita harus bisa menahan amarah kepada orang lain, kemudian berusaha memaafkannya. Dan yang lebih hebat lagi adalah mampu berbuat baik kepada orang yang telah membuat kita marah (Qs.3:134). Kemudian hilangkan rasa iri terhadap keberuntungan orang, ganti dengan SIFAT SYUKUR. Sebab, semua orang sudah ada rezekinya masing-masing yang diberikan Allah Swt didunia ini. Dengan selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah Swt pada dirinya, maka hidupnya akan tenang, damai dan tentram. Tidak ada lagi sifat marah, iri apalagi dengki terhadap keberhasilan dan keberuntungan orang lain...Semoga...🙏🙏🙏
#Menyebarluaskan Kebaikan#
Paringin, 4 April 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar