Sekarang kita
telah memasuki tahun 2013. Dimana pada tahun ini diperkirakan bencana akan
lebih sering menimpa daerah kita. lihat saja, bagaimana banjir hampir melanda
semua daerah di Kalimantas Selatan. Penebangan hutan akibat pertambangan batu
bara, perumahan, lahan sawit, pembakaran hutan dan lahan, dan sebagainya. Semua
itu kalau terus dibiarkan tanpa kendali akan menyebabkan bencana bagi
masyarakat.
Belum lagi
ditambah dengan keadaan cuaca dan iklim sekarang ini yang telah mengalami
kekacauan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya pergeseran mekanisme keseimbangan
alam dipermukaan bumi. Sebenarnya, Penyebabnya adalah akibat aktifitas manusia
itu sendiri. Kerusakan lapisan ozon, meningkatnya gas-gas rumah kaca, kerusakan
hutan dan menipisnya jumlah pepohonan akibat pertambangan, pembukaan lahan
untuk bisnis, meubel, dan lain-lain telah mengacaukan mekanisme alam yang
sempurna.
Bagi petani, nelayan, dan
pekerja yang usahanya dekat dengan alam, pergerakan musim telah memberikan
gerak kehidupan yang penuh dengan harapan. Mereka bercocok tanam dan melaut di
waktu-waktu tertentu. Dan menikmati
hasilnya diwaktu-waktu yang lain. Dulu dalam menjalankan pekerjaan, mereka
berpatokan kepada musim. Mereka tahu persis, kapan harus menanam bibit padi,
kapan menuai, kapan menggantinya dengan tanaman palawija, kapan dan bagaimana
memberantas hama secara alamiah. Dan seterusnya.
Tapi semua itu kini telah kacau.
Manusia lebih mengandalkan teknologi, zat-zat kimia, dan pemaksaan-pemaksaan
atas kondisi alam. Yang terjadi bukannya produktivitas yang meningkat.
Melainkan semakin kacaunya proses produksi pertanian. Hama lebih sulit
dikendalikan unsur-unsur hara di dalam tanah mengalami kerusakan. Dan yang
paling merepotkan, iklim dan musim sulit diprediksi.
Hujan salah musim. Volume air
yang turun jauh melebihi biasanya. Banyak lahan-lahan gundul yang memicu
terjadinya tanah longsor dan banjir bandang. Baru-baru ini di Papua, khususnya
daerah Wasior diterjang banjir bandang yang menyebabkan kematian, kerugian yang
begitu besar, rumah-rumah warga, kantor, gedung perkantoran dan sekolah hancur
diterjang banjir bandang tersebut. Ini adalah salah satu contoh akibat fenomena
alam yang sulit diprediksi. Di tambah lagi dengan kerusakan alam di daerah sana
akibat pertambangan dan penebangan hutan yang membagi buta.
Bencana iklim dan musim kini semakin sering
menerpa kehidupan manusia. Barangkali karena kita semakin jauh dari alam. Tidak
bersahabat dengan alam. Padahal alam setiap saat memberikan milik terbaiknya
untuk kebahagiaan manusia. Untuk itu berhentilah untuk merusak alam dengan cara
apapun, tetapi mulai sekarang marilah kita perbaiki keseimbangan alam ini.
Diantaranya adalah dengan tidak menebang pohon sembarangan, kurangi emisi gas
rumah kaca, penggundulan hutan, buang sampah sembarangan, pengelolaan sungai
dengan baik, kurangi polusi udara, buang limbah limbah pabrik setelah didaur
ulang, dan sebagainya. Apabila hal itu bisa kita lakukan, maka keseimbangan
alam akan pulih kembali. Dan kehidupan manusia akan kembali normal seperti dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar