MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Rabu, 18 April 2018

Bijak Menggunakan BBM

Dalam beberapa hari ini, Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya premium menjadi fenomena baru di Kalimantan Selatan. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya jatah premium untuk kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda dua. Setiap hari kita lihat antrean panjang ditempat-tempat  SPBU. Bahkan ada SPBU yang masih pagi sudah habis premiumnya.


Bagi yang mau berjalan jauh, apakah urusan dinas, berkunjung ketempat famili, kuliah, bisnis, ataupun sekedar jalan-jalan saja harus mempunyai persediaan BBM. Soalnya sekarang ini Kalimantan Selatan mengalami krisis BBM. Hal ini disebabkan karena pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua sehingga sangat mempengaruhi penggunaan BBM di Kalsel. Jatah yang seharusnya bisa digunakan untuk satu tahun, habis sebelum waktunya. Hal ini diperparah oleh adanya perilaku masyarakat yang tidak bijak menggunakan BBM.

Contohnya, setiap hari kita bisa melihat pedagang eceran bensin antre dengan santai di semua SPBU. Mereka menenteng beberapa jeriken isi 20 literan bahkan lebih di dispenser premium atau solar. Padahal, antre BBM menggunakan jeriken jelas-jelas dilarang. Celakanya, baik SPBU, Pertamina, maupun aparat kepolisian seolah tutup mata. Hal itu juga diperparah oleh sikap pemilik mobil mewah yang tak tahu diri. Mereka menunggang mobil mewah, tapi mengisi tangki kendaraannya dengan BBM bersubsidi.

Semestinya, pemilik kendaraan mewah dengan merk apapun, baik roda empat maupun roda dua yang ber-CC besar lebih tahu diri. Biarlah premium dan solar bersubsidi dinikmati masyarakat kalangan bawah yang lebih berhak. Dengan demikian tujuan pemberian subsidi BBM bisa tepat sasaran.

Perilaku tidak bijak lainnya adalah, di sepanjang jalan di kota ini dengan mudah ditemui sepeda motor yang dimodifikasi tangkinya, hilir mudik antre premium. Setelah dapat jatah premium mereka pergi ketempat yang sepi, kemudian memindah kejerigen yang telah dipersiapkan. setelah itu mereka akan balik lagi untuk mengantre. Mereka menyebutnya dengan melangsir. Hasil dari langsiran akan dijual dengan harga yang cukup mahal. Kalau dalam keadaan krisis BBM sekarang ini, harga eceran bisa sampai Rp. 6.000,- atau bahkan bisa lebih lagi. Lebih-lebih mereka yang ada di daerah pedalaman.

Untuk itu kita berharap, pihak pemerintah agar benar-benar tegas menindak perilku pengguna BBM yang tidak bijak di atas dan juga tegas dalam membuat keputusan tentang penggunaan BBM bersubsidi, agar hal tersebut bisa dinikmati oleh rakyat kecil. Karena kita tahu bahwa BBM bersubsidi memang diperuntukkan bagi kalangan masyarakat bawah, bukan untuk kalangan menengan ke atas. Sehingga kesenjangan penggunaan BBM bisa terbagi dengan adil dan tepat sasaran.

21 ‎Oktober ‎2012, ‏‎8:26:44

Tidak ada komentar:

Popular