MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Selasa, 24 April 2018

Jujur Dalam Pelaksanaan Tes Masuk PT

Beberapa hari yang lalu kita dihebohkan dengan berita adanya calo dalam penerimaan masuk Perguruan Tinggi (PT). Tidak main-main, sang calo berani menyatakan lulus 100% asal berani membayar puluhan juta bahkan sampai ratusan juta rupiah. Harga yang ditawarkan pun bervariasi sesuai dengan fakultas yang akan dipilih mahasiswa. Sang calo berani menjamin seperti itu karena ada jaringan dengan pihak rektorat. Dia mengatakan ada jatah rektor yang tak perlu diseleksi untuk masuk PT tersebut. Dan mungkin saja tiap-tiap dekan atau ketua jurusan disetiap fakultas juga mempunyai jatah mahasiswa yang tidak perlu mengikuti ujian masuk PT dilingkungan kerjanya. Atau, bisa juga seleksi masuk hanya dijadikan sebagai formalitas saja untuk menghindari kecurigaan dari pihak lain.

Kalau hal ini benar, ini merupakan sebuah ‘malapetaka’ bagi dunia pendidikan kita. Pendidikan telah dijadikan lahan bisnis orang-orang yang ingin meraup keuntungan yang sebanyak-banyaknya dengan mengorbankan pihak lain. Kalau masuk perguruan tinggi yang banyak difavoritkan calon mahasiswa harus menyetorkan uang puluhan bahkan ratusan juta seperti itu, maka kasihan orang-orang yang kurang mampu atau bahkan tidak mampu membayar padahal mereka-mereka adalah anak-anak yang cerdas. Dunia pendidikan kita akan diisi oleh orang-orang yang berduit saja, padahal kemampuan akademik mereka belum tentu menjamin kualitas lulusan perguruan tinggi tempatnya mengenyam pendidikan.

Hal ini akan membuat ketimpangan dalam dunia pendidikan kita. Kouta yang disediakan perguruan tinggi yang seharusnya diperebutkan dengan jalur tes atau seleksi masuk ternyata bisa didapatkan dengan cara mudah, yakni cukup dengan membayar kepada oknum tertentu sehingga bisa lulus dengan mulus.

Kalau kita pikir, orang yang ingin mendapatkan sesuatu dengan cara mudah tanpa kerja keras memeras tenaga dan otak, maka kualitas hasil yang didapat juga rendah. Begitu juga dalam pendidikan, orang yang tidak mau bersaing secara sehat dengan masuk jalur tes masuk perguruan tinggi biasanya kemampuan akademiknya jauh sesuai dengan harapan. Karena merasa diri tidak akan lulus kalau ikut tes maka mencari alternatif lain dengan cara menyogok oknum tertentu agar bisa lulus di PT.

Dalam agama Islam, Rasulullah Saw sudah sangat jelas menyatakan bahwa orang yang menyogok dan yang disogok sama-sama masuk neraka. Seharusnya, perguruan tinggi sebagai tempat orang-orang yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi menjadi contoh bagi terciptanya dunia pendidikan yang bersih dari cara-cara yang kotor. Perguruan tinggi harus bisa mencetak sarjana-sarjana baru yang cerdas secara ilmu pengetahuan dan sains, dan juga memiliki tanggung jawab serta memiliki akhlak yang baik. Perguruan tinggi adalah contoh bagi terselenggaranya pendidikan yang bersih, jujur dan cerdas. 

Untuk itu dibutuhkan sebuah kejujuran dalam penerimaan calon mahasiswanya. Jangan sampai terjadi dikotomi antara yang kaya dan miskin. Tapi yang dikedepankan adalah prestasi akademik bagi calon mahasiswanya, tidak peduli mahasiswa itu dari golongan tidak mampu atau pun yang mampu. Hal ini harus segera dilakukan oleh PT supaya kedepannya PT dapat mencetak sarjana-sarjana yang kompeten dibidangnya masing-masing dan tentunya memiliki tanggung jawab terhadap bangsanya dan memiliki akhlak mulia agar nantinya tercipta dunia kerja, baik dipemerintah dan swasta yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Semoga!

06 Mei 2012, 21:30:12

Tidak ada komentar:

Popular