Tunjangan Hari Raya (THR) adalah suatu bonus atau pemberian
tambahan dari sebuah perusahaan atau instansi pemerintah kepada karyawan atau
pegawai mereka. THR diberikan hanya saat menjelang lebaran khususnya Hari Raya
Idul Fithri saja, sedangkan untuk Hari Raya Qurban/ Haji biasanya tidak ada
THR.
Tiap tahun, para karyawan perusahaan, pegawai negeri/swasta dan
lain-lainnya biasanya menerima tunjangan hari raya (THR) dari tempat kerjanya
masing-masing. Jumlah THR biasanya bervariasi, antara instansi satu dengan yang
lain bida berbeda-beda jumlah uang yang didapatnya, bisa satu bulan gaji, bahkan ada yang lebih.
Tapi, ada juga yang tak sampai satu bulan gaji. Yang pasti, berapapun jumlah
uang yang mereka terima merupakan suatu berkah bagi mereka. Karena dengan
adanya THR, dapat digunakan untuk keperluan menyambut Hari Raya idul fithri. Tradisi/kebiasaan
di daerah kita, idul fitri identik dengan baju baru, hidangan makanan yang
bervariasi untuk menyambut tamu seperti teman,
tetangga atau pun keluarga yang datang bersilaturrahmi.
Tahun ini kemungkinan Hari raya akan jatuh pada tanggal muda,
menurut kalender Masehi akan jatuh pada hari jum’at, 10 September 2010 (kalau
tidak ada perubahan dari Menteri Agama RI). Ini berarti kita harus bijak
mengeluarkan gaji bulanan dan THR yang kita dapat. Karena kalau gaji dan THR
kita belanjakan dengan tanpa perhitungan, maka sekitar 20 hari kedepan setelah
lebaran kita akan kelabakan untuk memenuhuhi kebutuhan sehari-hari. Karena itu
kita harus bijak membelajakan gaji dan THR yang kita dapat dari atasan.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, agar gaji dan THR yang
kita dapat bisa efektif dan berguna, diantaranya adalah : Pertama, tabung
sebagian. Gaji dan THR yang kita dapat jangan sampai dihabiskan untuk konsumtif
pribadi, tapi ditabung sebagiannya untuk kepentingan lainnya. Kedua, persiapan
hidangan jangan terlalu berlebihan, buatlah makanan yang lezat tapi dengan
biaya yang murah. Hal ini bisa kita rencanakan dengan membuat resep yang
sederhana tanpa mengeluarkan uang terlalu banyak. Ketiga, beli baju baru
jangan terlalu mahal. Banyak pakaian yang bagus dengan harga yang miring,
tetapi dari kualitas dan penampilannya tidak kalah dengan pakaian yang bermerek
mahal.
Dalam
merayakan lebaran tidak lantas kita harus boros dan menghambur-hamburkan uang.
Sebab, Ramadan telah mengajarkan untuk bisa mengendalikan nafsu dan keinginan.
Menghidupkan tradisi itu sah-sah saja. Akan tetapi, usahakanlah tradisi-tradisi
yang tidak sesuai dengan etika agama jangan menjadi sebuah gaya hidup. Karena
hal itu akan dapat menyengsarakan hidup kita juga nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar