Gepeng (Gelandangan
dan Pengemis) adalah sebuah fenomena kehidupan disebuah kota besar. Hampir
setiap kota besar mempunyai masalah dengan gepeng ini. Setiap kali ada
penertiban— bahkan sampai ditangkap dan dipenjara--- bukan membuat mereka jera
untuk meminta-minta, akan tetapi setelah dikeluarkan, mereka tetap kembali
menjadi gelandangan dan pengemis.
Memang, ini
merupakan suatu hal yang dilematis bagi pemerintah daerah setempat, dengan
berbagai cara Pemerintah Daerah ingin sekali kota bebas dari gepeng, karena
selain mengganggu pengguna jalan, membuat kumuh kota, juga mengurangi keindahan
kota. Usaha-usaha yang dilakukan Pemerintah diantaranya adalah sosialiasi Perda
tentang larangan gepeng, pembinaan,
pendidikan dan pelatihan, supaya mereka mempunyai keahlian/keterampilan bekerja,
sehingga nantinya mereka dapat bekerja mandiri bahkan dapat membuka lapangan
pekerjaan sendiri dan dapat hidup tanpa meminta-minta kepada orang lain lagi.
Akan tetapi semua upaya dari pemerintah itu sepertinya tidak dihiraukan oleh
para gelandangan dan pengemis.
Satu hal yang
membuat gepeng ketagihan meminta-minta adalah kita selalu memberi. Memang ini
merupakan sebuah budaya agamis. Kita kadang berkata, “apalah artinya memberi uang
Rp. 500,- atau Rp. 1.000,-, anggaplah itu sedekah”. Tapi, bagi mereka itu
sangat berharga, karena yang memberi tidak hanya seorang saja tapi bisa puluhan,
ratusan atau mungkin lebih dalam satu hari. Misalkan saja, kita meemberi Rp.
500,- sehari dan yang memberi anggap saja 50 orang sehari, mereka sudah mendapatkan
uang Rp. 25.000,- per hari. Hal ini tidak menutup kemungkinan bisa mereka
peroleh dalam sehari, bahkan mungkin saja lebih dari itu. Indikasinya adalah
dengan semakin banyaknya gepeng.
Sebagai
sebuah pendidikan bagi gepeng. Tidak ada salahnya kita ‘bapurun (bahasa
banjar)’ untuk tidak memberi. Bukannya
kita ‘kejam’ atau tidak mau beramal jariyah dengan bersedakah kepada mereka,
tetapi hal ini merupakan sebuah pengajaran bagi mereka, bahwa untuk mendapatkan
uang itu susah (sulit). Rezeki harus dijemput dengan kerja keras. Hal ini harus
dicoba. Dengan tidak memberi uang kepada gepeng, diharapkan mereka akan
berpikir untuk mencari pekerjaan lain. Bahkan mungkin mereka akan bekerja keras
memeras keringat untuk mendapatkan rezeki yang halal lagi baik. Karena dalam ajaran
agama Islam, kita dilarang meminta-minta, sebaliknya Islam mengajarkan bekerja
keras kepada umatnya dengan tidak bermalas-malasan dalam menjemput rezeki yang
telah dianugerahkan Allah swt kepada hamba-Nya.
02 Juni 2011, 0:58:43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar