Tanggal 9 April 2014
sebagai waktu pencoblosan pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat di
legislatif telah berlalu. Tinggal menunggu pengumuman resmi dari Komisi
Pemilihan Umum (KPU) siapa-siapa calon legislatif yang akan terpilih untuk
duduk di DPD, DPR Pusat, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Selama masa kampanye,
banyak caleg dari beberapa partai politik yang bertarung untuk memperebutkan
560 kursi di DPR, 4 orang tiap propinsi yang mewakili di DPD, serta DPRD
propinsi dan kabupaten/kota yang masing-masing daerah tidak sama jumlahnya
tergantung jumlah penduduknya masing-masing.
Pada masa kampanye
tersebut, para caleg berlomba-lomba untuk menarik simpati masyarakat agar
memilih mereka. Berbagai cara dilakukan, baik dengan cara yang baik maupun
buruk dilakukan para caleg. Dari cara yang nyata sampai yang gaib pun
dilakukan. Bermacam janji disampaikan. Baliho-baliho besar maupun kecil
bertebaran dipinggir-pinggir jalan utama dan pelosok desa. Stiker dan kartu
nama dibagikan secara gratis. Kalender-kalender dengan gambar dan program caleg
bertebaran dirumah-rumah masyarakat, bahkan disekolah, mesjid dan mushalla pun
juga ada. Tidak sampai disitu saja, masyarakat juga diiming-imingi uang yang
jumlahnya bervariasi antar caleg agar bisa memilih mereka. Bahkan ada caleg
yang pergi ke paranormal untuk bertanya dan meminta pemikat atau jimat agar
disenangi orang banyak. Begitulah fenomena para caleg berkampanye agar mereka
terpilih dan bisa duduk dikursi legislatif yang terhormat itu.
Setelah melewati masa
kampanye yang melelahkan dan menguras banyak biaya tersebut, tentunya ada
beberapa orang caleg yang akan terpilih sesuai dengan kouta yang telah
ditentukan. Mereka yang terpilih akan mewakili rakyat untuk memperjuangkan
aspirasinya agar masyarakat bisa lebih baik dan sejahtera. Karena itu kita sangat
berharap calon anggota legislatif terpilih nantinya betul-betul orang yang amanah,
jujur, adil dan bisa memperjuangkan aspirasi rakyat. Jangan hanya 4 D, yaitu
duduk, dengar, diam, duit. Mereka tidak lupa akan janji-janji yang diucapkan saat
kampanye. Tidak akan korupsi uang rakyat dengan dalih apapun. Bisa bekerja
dengan rajin dan tidak mementingkan partai yang mengusungnya. Sering turun ke
daerah pemilihannya (dapil) masing-masing agar bisa menyerap aspirasi
masyarakat. Karena tanpa turun kelapangan (blusukan) mana mungkin seorang
aggota dewan tahu apa yang diperlukan masyarakatnya.
Selain itu, caleg
terpilih jangan sombong dan lupa diri. Tetaplah ramah dan sopan kepada siapa
pun yang ditemuinya. Jangan hanya saat kampanye saja ramah, sopan, suka
menghadiri undangan warga, dan suka menyapa masyarakat tapi kalau terpilih
bahkan bisa lebih baik lagi. Karena itu, kita berharap mudaha-mudahan para
caleg terpilih betul-betul menjalankan amanah yang telah dibebankan kepada
mereka. Karena setiap amanah itu akan dipertanggungjawabkan, tidak hanya kepada
masayarakat yang memilihnya saja, akan tetapi juga kepada rakyat Indonesia pada
umumnya dan terlebih lagi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selamat kepada para caleg
terpilih, semoga bisa menjadi wakil rakyat yang amanah, adil, dan jujur. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar