MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Rabu, 18 April 2018

Sebuah Bentuk Perhargaan

Ujian Nasional (UN) merupakan program Nasional untuk menstandarkan pendidikan di seluruh Indonesia. Sehingga pendidikan tidak lagi di dominasi oleh perkotaan, akan tetapi sekolah pinggiran juga bisa disejajarkan dengan pendidikan di kota. Untuk itu, UN biasanya dilakukan serentak diseluruh Indonesia dengan kisi-kisi dan standar soal yang sama. Baik UN yang dilaksanakan di sekolah perkotaan dan UN di sekolah pedesaan memiliki bobot soal yang sama. Hal ini diharapkan, supaya tidak ada lagi kesan negatif bahwa pendidikan di pinggiran atau pelosok memiliki kualitas yang rendah. Semuanya sama apabila bisa lulus UN.
Selama ini, siswa yang telah lulus UN akan memilih masuk perguruan tinggi yang bagus, baik di Kal-Sel maupun di luar Kal-Sel. Mereka berharap bisa lulus dan kuliah di perguruan tinggi pilihannya. Segudang harapan dan cita-cita tergantungkan di pundak mereka supaya bisa kuliah di tempat yang diimpikannya. Akan tetapi, kadang nasib tidak berpihak kepada mereka yang telah lulus UN. Bukannya diterima sebagai mahasiswa malah mereka banyak yang tidak lulus seleksi masuk perguruan tinggi. Untuk itu, tidak sedikit dari mereka memilih masuk ke perguruan tinggi swasta yang biaya masuk dan SPPnya lebih mahal dari perguruan tinggi negeri dan kadang kualitas pendidikannya ‘rendah’.
Padahal untuk bisa lulus UN, para siswa berjuang ‘mati-matian’. Siang dan malam mereka berjibaku dengan pelajaran yang di UN-kan. Berbagai macam les tambahan mereka lakukan agar bisa menjawab soal UN dan bisa lulus dengan memuaskan. Tidak hanya itu, para orang tua juga berusaha keras untuk mendorong dan memotivasi anak-anaknya agar terus belajar, sehingga tidak sedikit dari orang tua yang memasukkan anak-anaknya ke tempat bimbingan belajar yang biaya masuk dan belajarnya mahal. Dan, tidak sedikit juga orang tua yang memanggil guru privat untuk menambah jam belajar anaknya, sehingga harus menambah lagi biaya pengeluaran belajar anaknya.
Sungguh! Ini merupakan sebuah pengorbanan yang cukup besar antara pihak sekolah, pelajar dan orang tua agar anak-anak didik mereka bisa lulus UN. Tidak hanya tenaga, waktu dan biaya yang besar telah digelontorkan untuk menghadapi UN. Ketika pengumuman kelulusan, perasaan takut, cemas, bahagia menyelimuti hati semua pihak terkait, seperti pelajar, sekolah, orang tua, dinas, pemerintah daerah, propinsi dan bahkan pusat. Karena, UN sekarang ini dijadikan tolok ukur keberhasilan program pemerintah dalam bidang pendidikan. Dan juga sebagai tolok ukur kualitas pendidikan di sekolah-sekolah. Jika gagal, maka sekolah dianggap gagal dalam mendidik siswa-siswanya. Dan ini akan berujung kepada image negatif terhadap sekolah yang tidak bisa mendidik siswanya lulus UN.
Luar biasa! Sebuah perjuangan yang harus mendapat penghargaan dari semua pihak terkait, jika siswa bisa lulus UN. Karena itu, sebagai seorang guru kita patut menghargai pihak yang berpendapat bahwa hasil UN bisa dijadikan syarat untuk masuk ke perguruan tinggi manapun di Indonesia. Siswa yang telah lulus UN seharusnya tidak perlu lagi menjalani tes masuk perguruan tinggi. Akan tetapi langsung diterima sebagai mahasiswa. Dan ini merupakan sebuah bentuk penghargaan dari hasil perjuangan dan pengorbanan sekolah, pelajar dan orang tua. Hal ini juga akan menjadi motivasi siswa-siswa yang lain untuk terus belajar dan belajar lagi agar kedepan mereka juga bisa lulus UN dan bisa memasuki perguruan tinggi pilihannya tanpa harus seleksi masuk Perguruan Tinggi. Semoga hal ini bisa direalisasikan oleh pihak perguruan tinggi, sehingga anak-anak didik kita bisa meraih cita-cita yang diimpikannya. Amin.

23 Januari 2012, 7:36:31

Tidak ada komentar:

Popular