Tuntas
sudah pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2011-215. Tak disangka nama Prof. Dr.
Ir. H. Djohar Arifin Husein dan Farid Rahman akhirnya terpilih sebagai pasangan ketua
dan wakil ketua Umum PSSI yang baru. Dalam
Kongres Luar Biasa PSSI yang berlangsung di Hotel Sunan, Solo, Jawa Tengah,
Sabtu, 9 Juli 2011. Djohar Arifin Husin mengalahkan pesaing terdekatnya Gusman
Effendi. Perolehan hasil akhir, Djohar Arifin Husein memperoleh 61 suara,
sementara Agusman Effendi 38 suara.
Ketua Umum PSSI terpilih, Djohar Arifin Husein
dinilai bisa membawa harapan baru dalam memimpin Persepakbolaan Indonesia. Karena
dalam perjalanan karirnya Djohar Arifin Husein sudah berpengalaman menjadi
pengurus olahraga sepakbola. Di antaranya Pengurus Daerah PSSI Sumatera Utara
dan pernah menjabat sebagai Sekjen KONI. Selain itu, Ketua Umum PSSI yang baru
ini juga sering membuat konsep-konsep yang membangun olahraga di tanah air.
Ketika Djohar Arifin Husein terpilih sebagai ketua PSSI yang baru, dia
menyatakan ada beberapa agenda prioritas utama di tahun ini yang harus segera
diselesaikan. Diantaranya adalah persiapan menghadapi putaran pra-Olimpiade,
pra-Piala Dunia dan SEA Games 2011.
Selama ini, nasib Timnas memang masih karut marut. Di tengah persiapan
menghadapi putaran pra-Olimpiade, pra-Piala Dunia dan SEA Games 2011, sederet
permasalahan justru menghantam tim Merah-Putih. Mulai dari belum cairnya dana
untuk menjalani persiapan hingga belum tuntasnya urusan pemain. Banyak dari
para pemain yang layak menghuni Timnas U-23 yang ditarget meraih gelara juara
SEA Games tak masuk dalam daftar pemain. Mereka terganjal status yang belum
jelas karena tampil di LIga Primer Indonesia (LPI) yang selama ini bukan
menjadi bagian dari PSSI.
Ketua umum PSSI terpilih telah berjanji tidak akan
menyia-nyiakan potensi yang dimiliki putra bangsa. Selama mereka layak Djohar Arifin
Husin bakal memperjuangkan nasib mereka untuk bisa membela Merah-Putih. Dia
mengatakan tak peduli dari LPI atau ISL (Liga Super) jika pemain yang
bersangkutan memenuhi syarat dan kriteria harus masuk Timnas. Jangan sampai
urusan sepakbola dicampuri kepentingan politik dan kelompok.
Praktis dengan adanya jaminan dari Djohar yang saat
ini menjadi orang nomor satu di PSSI seakan menjadi angin segar bagi beberapa
pemain LPI. Pemain potensial seperti Irfan Bachdim, Kim Jeffrey Kurniawan
(Persema Malang) dan Andik Virmansyah (Persebaya 1927) bisa turut bersaing
dengan para pemain ISL lainnya untuk memperebutkan kursi di Timnas U-23.
Selain karut marut pemilihan pemain yang bakal menjadi
prioritas kepengurusan PSSI yang baru. Persoalan dana yang tak kunjung turun
pun harus segera diselesaikan. Dana APBN yang sekiranya bakal digunakan untuk
persiapan Garuda muda menghadapi SEA Games tak kunjung turun. Pencairan dana
terganjal carut marut kepengurusan PSSI yang tak kunjung beres. Karena itu,
setelah kepengurusan PSSI yang baru resmi terbentuk, langkah selanjutnya yang
tak kalah penting adalah mengusahakan agar dana tersebut cepat cair supaya
kegiatan latihan, honor pemain, pelatih, konsumsi, transportasi dan sebagainya
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dan masih segudang lagi Pekerjaan Rumah
(PR) menunggu untuk ketua umum PSSI terpilih dan jajarannya untuk segera
dibenahi.
Kita tunggu kinerja dan realisasi
janji dari ketua umum PSSI terpilih tersebut. Kita semua berharap semoga saja
pengurus PSSI yang baru bisa menjadikan sang garuda kembali terbang tinggi di
tingkat internasional. Harumkanlah nama Indonesia di dunia internasional lewat
olahraga, terutama sepak bola. Semoga bisa! Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar