MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Kamis, 19 April 2018

Hapus Jalur Mandiri

Ujian Nasional tingkat SMA/MA/SMK sederajat sudah berlalu. Hasilnya pun sudah diumumkan di seluruh Indonesia. Untuk kelulusan tahun ini hampir di setiap daerah tingkat kelulusannya rata-rata di atas 90%. Ini adalah hal yang menggembirakan bagi dunia pendidikan kita di Indonesia. Dan tentunya bagi murid dan orang tuanya. Karena dengan lulusnya Ujian Nasional (UN) maka mereka akan dapat meneruskan pendidikan keperguruan tinggi pilihannya untuk dapat menggapai cita-cita yang mereka idamkan.

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk tahun 2011 ini membuka tiga jalur untuk penerimaan mahasiswa baru. Pertama, jalur undangan. Ini untuk siswa-siswi yang berprestasi di sekolah/madrasahnya masing-masing. Kedua, jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Ini melalui jalur tes. Dan ketiga, jalur khusus (mandiri dan nama lainnya yang sejenis). Untuk jalur undangan dan SNMPTN kadang-kadang tidak terlalu dipertentangkan. Karena kedua jalur ini menekankan kepintaran atau mutu calon mahasiswanya. Jalu undangan murni bagi siswa-siswi yang berprestasi sedangkan jalur SNMPTN adalah murni hasil tes. Dan kedua jalur tersebut minim manipulasi atau permainan uang.

Hal ini berbeda dengan jalur khusus atau mandiri dan nama sejenisnya. Dalam jalur ini ada kesan bahwa jalur tersebut hanya untuk orang yang berduit saja. Seleksi masuknya memerlukan biaya yang lebih besar daripada kedua jalur diatas. Bahkan biaya per semesternya pun juga mahal, sehingga rentan terhadap permainan. Hal ini akan sangat menyulitkan bagi orang tua mahasiswa yang tidak mempunyai banyak uang agar bisa diterima di PTN favoritnya. Padahal tidak jarang calon mahasiswa yang kurang secara ekonomi memiliki kecerdasan yang lebih. Apabila hal ini terjadi? Sungguh sangat ironi bagi dunia pendidikan kita.

Perguruan Tinggi adalah sebuah lembaga pendidikan yang mencetak mahasiswa-mahasiswa yang berintelektual tinggi dan tentunya memiliki skill yang baik agar bisa bersaing di dunia kerja nantinya. Apabila pendidikan hanya di kuasai oleh orang berduit saja, maka mutu pendidikan kita akan berkurang. Hal ini tidak sesuai dengan amanah Undang-undang kita yang ingin mencerdaskan seluruh lapisan masyarakat tidak memandang status ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya.

Karena itu kita patut berbangga dan mendukung Kebijakan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) melalui Peraturan Mendiknas Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi. Kebijakan untuk menerima mahasiswa baru dari jalur lokal/mandiri hanya diberikan 40 persen. Artinya, tahun 2011 ini kuota penerimaan jalur mandiri diperkecil. Bahkan, Mendiknas sebelumnya mengimbau kepada seluruh PTN agar pada 2012 nanti menghapuskan jalur mandiri. Karena dengan perubahan pola penerimaan mahasiswa baru tersebut nantinya dapat mengubah kualitas calon mahasiswa baru.

PTN harus dapat menyaring bibit terbaik untuk mengikuti perkuliahan yang diselenggarakan. Dengan begitu, mereka dapat menghasilkan alumni berkualitas dan berprestasi. Bukan lagi hanya mengejar prestise dengan simbol gelar yang disandangnya. Mudah-mudahan kebijakan ini bisa diterima oleh PTN seluruh Indonesia sehingga penjaringan mahasiswa kedepan bisa lebih baik dan adil. Amin!

02 Juni 2011, 0:58:43

Tidak ada komentar:

Popular