Pemilihan legislatif
telah selesai dillaksanakan. Menurut hasil quick
count peringkat pertama di raih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDI-P), kemudian di posisi kedua Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai
Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera, Partai
Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN),
Partai Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB) dan yang terakhir Partai Keadilan
Persatuan Indonesia (PKPI).
Dari kesepuluh partai
politik tersebut tidak ada satu pun yang lolos Presidential Treshold (PT) untuk mencalonkan presidennya secara
langsung. Artinya partai politik harus berkoalisi dengan partai lain untuk
mencapai PT tersebut, yakni 25% suara sah nasional atau 20% kursi yang ada di
DPR RI.
Dari situ, kita akan
melihat lobi-lobi politik untuk menggolkan calonnya masing-masing. Diperkirakan
untuk calon presiden yang akan datang hanya akan diikuti oleh tiga sampai empat
pasang. Tiga partai pemuncak hasil pemilu legislatif kemungkinan akan
mengajukan calon presiden masing-masing, sehingga partai-partai yang
perolehannya sedikit akan bermanuver untuk mendukung capres dari tiga partai
pemenang tersebut. Lobi-lobi politik untuk mencari dukungan terhadap partai
lain akan gencar dilakukan. Sehingga pada saatnya nanti gabungan dari partai
politik tersebut akan resmi mengumumkan capres dan cawapresnya untuk bertarung
dalam pemilu langsung pada tanggal 9 Juli 2014. Kita berharap, pilpres yang
akan datang terdapat empat capres dan cawapres. Dengan banyaknya, capres dan
cawapres tentunya akan memberikan pilihan yang baik bagi rakyat.
Saat ini, capres yang
mulai gencar mencari dukungan kepada partai politik lain hanya tiga, yaitu Joko
Widodo dari PDI-P, Abu Rizal Bakri dari Golkar, dan Prabowo Subianto dari
Gerindra. Ketiga capres tersebut memiliki visi dan misi untuk diusung partai
dan koalisinya kelak untuk maju menjadi calon presiden yang akan datang. Mereka
bertiga menjanjikan perubahan untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat
Indonesia. Bahkan dalam iklan politiknya capres dari Gerindra menghendaki
Indonesia menjadi macan asia seperti di era Presiden Soekarno. Tentunya ini
tidak mudah, akan tetapi niat baik dari para capres tersebut adalah sesuatu
yang baik. Apalagi nantinya program-program yang ditawarkan lebih pro rakyat,
maka rakyat tidak akan segan untuk memilih mereka.
Rakyat menghendaki
perubahan kearah yang lebih baik disegala bidang. Baik kesehatan, hukum,
pendidikan, ekonomi, politik, keamanan dan sebagainya harus lebih baik lagi. Selain
itu, korupsi yang sudah mengakar di negara kita bisa diberantas, karena korupsi
itulah yang akan menghancurkan martabat bangsa ini. Seorang presiden harus
memiliki tekad yang kuat untuk bisa membawa negara ini lebih maju dan sejahtera
bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Siapa pun nantinya presiden
terpilih akan memiliki tugas yang sangat berat. Karena itu dibutuhkan dukungan
oleh semua pihak, bukan hanya diparlemen akan tetapi juga rakyat pun harus ikut
mengontrol agar pembangunan yang dilakukan tepat sasaran. Dan Indonesai bisa
bangkit dan bisa menjadi Macan Asia bahkan Dunia. Semoga!.