Sampah merupakan material sisa yang tidak diharapkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada
kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk
tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak
kesehatan yang serius. Tumpukan sampah rumah tangga yang dibiarkan begitu saja
akan mendatangkan tikus got dan serangga seperti lalat, kecoa, lipas, kutu, dan
lain-lain yang membawa kuman penyakit.
Sampah yang dibuang di jalanan dapat menghambat
saluran air yang akhirnya membuat air terkurung dan tidak bergerak, menjadi
tempat berkubang bagi nyamuk penyebab malaria. Sampah yang menyumbat saluran
air atau got dapat menyebabkan banjir. Ketika banjir, air dalam got yang
tadinya dibuang keluar oleh setiap rumah akan kembali masuk ke dalam rumah
sehingga semua kuman, kotoran dan bibit penyakit masuk lagi ke dalam rumah.
Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi,
dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbunan sampah, jenis, dan
keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat
terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya
usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan
kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan.
Meningkatnya volume timbunan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah
yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah
lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga
akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman,
hutan, persawahan, sungai dan lautan.
Lingkungan menjadi terlihat kumuh, kotor dan jorok
yang menjadi tempat berkembangnya organisme patogen yang berbahaya bagi
kesehatan manusia, merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya. Dengan
demikian sampah berpotensi sebagai sumber penyebaran penyakit. Banjarmasin sekarang telah menjelma menjadi kota
besar. Pertambahan penduduk menyebabkan bertambahnya jumlah pemukiman. Hal ini
menyebabkan lahan menjadi berkurang dan kota menjadi padat. Akibat semua itu volume
sampah menjadi banyak. Sehingga menimbulkan masalah dalam pengelolaannya.
Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan
tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman. Untuk itu pemerintah kota
harus benar-benar serius memikirkan dan mengelola sampah agar tidak mengganggu
kehidupan masyarakat yang tinggal disekitar penimbunan sampah. Jangan sampai masyarakat
hanya mendapatkan baunya dan lingkungan hidup sekitar mereka menjadi tercemar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar