Tidak ada yang lebih berharga di dunia ini selain
nyawa. Karena nyawa adalah sumber kehidupan makhluk hidup. Tanpa nyawa orang
akan mati. Tidak sedikit orang yang rela mengorbankan nyawanya untuk
kepentingan orang lain. Dengan mengorbankan nyawa untuk orang lain dengan tulus
ikhlas tanpa pamrih akan menyebabkan seseorang disebut sebagai pahlawan.
Dalam sejarah perjuangan
bangsa Indonesia penuh dengan pengorbanan. Tidak sedikit harta benda serta
nyawa yang gugur untuk memperjuangkan kemerdekaan RI. Diantara mereka ada yang
tercatat sebagai pahlawan bangsa dan diabadikan sebagai pahlawan nasional atau jadi
nama musium, jalan, gedung dan sebagainya. Akan tetapi ada juga diantara mereka
yang tidak tercatat dan jumlahnya lebih besar dari yang tercatat. Tujuan mereka
berjuang bukan untuk disebut sebagai pahlawan, tetapi keinginan yang tulus dan
ikhlas agar bangsa ini menjadi bangsa yang merdeka, bangsa yang mandiri, dan
tentunya bangsa yang bermartabat.
Saat ini kita telah
menjadi bangsa yang merdeka sesuai dengan cita-cita mereka. Bangsa kita terus
membangun agar menjadi bangsa yang maju. Untuk era sekarang, bisakah kita
menjadi seorang pahlawan? Apakah kita harus meninggal dulu, sehingga bisa
disebut pahlawan?.
Kelaziman yang ada di
masyarakat kita selama ini memang begitu. Sebetulnya semangat kepahlawanan
bersemayam di dalam jiwa dan mental seseorang. Maka, tidak harus meninggal dulu
orang baru bisa disebut pahlawan. Orang yang masih hidup pun layak disebut
pahlawan. Memang, mereka yang dikubur di taman makam pahlawan telah menunjukan
semangat kepahlawanan dengan jiwa dan mental rela berkorban nyawa, jiwa dan
raga untuk kita yang masih hidup. Semangat kepahlawan itu tidak hanya
bersemayan pada mereka yang telah dikubur di taman makam pahlawan. Orang yang
hidup dan bergerak di bidang apa pun dalam era pembangunan sekarang ini juga
punya hak memiliki semangat dan jiwa kepahlawanan.
Jadi, siapapun bisa
jadi pahlawan. Tidak harus pahlawan besar, pahlawan kecil juga bisa. Tidak
harus mengangkat senjata–bambu runcing–berperang melawan dan mengusir penjajah.
Berperang melawan musuh rakyat juga boleh. Kepahlawanan kecil yang dilakukan
secara sadar dan terus menerus tidak lebih mudah dari pada kepahlawanan besar
yang terjadi secara kebetulan.
Di zaman pembangunan
sekarang ini terbuka kesempatan untuk mewujudkan semangat kepahlawanan. Berkorban
harta dan nyawa serta bekerja keras dengan tulus ikhlas demi kepentingan bangsa
merupakan sebuah warisan dari pahlawan yang harus tetap bergelora didalam jiwa
kita. Di bidang apapun kita bekerja saat ini harus mampu membuat suatu
perubahan yang berarti bagi diri dan orang lain. Kita harus bisa membuat suatu
terobosan agar bidang yang kita tekuni menjadi manfaat yang besar. Dengan kerja
keras untuk membangun bangsa ini sesuai dengan bidang masing-masing merupakan
sebuah usaha sadar untuk menuju bangsa yang maju.
Dengan semangat
pantang menyerah dan rela berkorban harta dan nyawa untuk kepentingan dan
kemajuan bangsa dalam bekerja maka kita pun akan disebut sebagai seorang
pahlawan. Dalam era pembangunan saat ini, sangat diperlukan orang-orang yang
memiliki semangat jiwa kepahlawanan tersebut. Dia akan mengabdikan dirinya
hanya untuk kemajuan bangsa. Apapun yang dilakukannya akan bernilai guna untuk
dirinya dan orang lain. Dia akan terus berkreasi, menciptakan berbagai macam benda
yang bermanfaat. Segala pikirannya, dia curahkan untuk bisa memperbaiki bangsa
ini. Dalam hatinya, dia akan bangga bila kelak bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang hebat walaupun nantinya dia tidak bisa menikmatinya karena ajal telah
menjemputnya. Mudahan-mudahan orang seperti itu masih ada di bumi Indonesia.
Amin!
08 Nopember 2011, 14:48:32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar