MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Rabu, 02 Mei 2018

Memberi

Memberi adalah menyerahkan, membagikan atau menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Memberi merupakan hal yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang pasti pernah memberi dalam hidupnya. Memberi itu tidak memandang kaya ataupun miskin, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, bahkan anak-anak pun bisa memberi. Memberi juga tidak memandang status jabatan dimasyarakat. Juga tidak memandang agama, bangsa, suku dan sebagainya. Memberi merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Dalam kehidupan ini memberi merupakan sebuah kebutuhan. Kadang, dalam benak kita hanya terlintas bahwa kebutuhan dalam hidup itu hanya berupa pangan, sandang dan papan. Ketika tiga macam tersebut terpenuhi, maka segala macam kebutuhan sudah merasa tercukupi. Hidupnya merasa senang dan bahagia. Padahal, dibalik itu ada yang lebih utama dalam kehidupan ini, yaitu memberi. Dalam memberi itu tidak melulu berupa benda atau harta. Dia bisa berupa kasih sayang, perhatian, tanggung jawab, cinta, maaf, senyum, pikiran, tenaga, modal, keuntungan dan sebagainya. Selain hal tersebut, dalam memberi ada juga yang negatif. Misalnya, memberi malu, kerugian, mudharat, luka, sedih, kesusahan, kerusakan, dan yang lebih fatal lagi adalah memberi kematian bagi makhluk lain. Naudzubillah...

Hidup adalah memberi. Setiap pemberian yang diberikan kepada semua makhluk Allah  Swt, baik diberikan kepada manusia, binatang maupun tumbuhan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Balasan itu bisa berupa kebaikan dan keburukan. Setiap pemberian yang dilakukan dengan tulus ikhlas akan mendatangkan kebaikan dan berkah bagi si pemberi. Apalagi pemberian yang dilakukan itu merupakan sebuah kebaikan, maka dia akan mendapatkan kebaikan pula. Baik dari orang yang diberi maupun balasan pahala dari Allah Swt. Begitu pula sebaliknya, pemberian yang dilakukan dari sebuah kesalahan, kepalsuan, dan keburukan, maka dia akan mendapatkan hal yang serupa dengan apa yang diberikannya. Baik dari orang yang diberinya, maupun balasan yang setimpal dari Allah Swt. Karena itu, dalam memberi hendaklah sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita menyaksikan seorang ibu dan ayah yang berusaha sekuat tenaga memberikan perhatian dan apa yang dimilikinya untuk kebaikan dan kebahagian anak-anaknya. Dan juga, seorang pegawai atau pekerja yang harus bekerja keras dengan memberikan semua tenaga dan pikirannya untuk kberhasilan dan kesuksesan kantor dan perusahaan tempatnya bekerja. Kemudian, seorang isteri yang memberikan baktinya kepada suami untuk kebahagian rumah tangganya. Seorang peminta-minta yang berjalan-jalan terseok-seok penuh belas kasihan memberikan ekspresi atau pun suara dengan memelas supaya dikasihani orang lain. Seorang pemilik perusahaan yang memberikan modal usaha untuk keberlangsungan perusahaannya. Seorang guru yang memberikan pengajaran dan pendidikan kepada para siswanya, agar kelak bisa menjadi orang yang sukses. Seorang dokter atau perawat yang memberikan resep untuk kesembuhan pasiennya. Seorang pedagang yang memberikan kejujuran, senyuman dan kata-kata yang ramah tamah kepada pembelinya, supaya jual beli berlangsung dengan baik. Seorang polisi atau tentara yang memberikan pelayanan dan pengamanan kepada masyarakat. Bahkan, seorang pecundang, munafik, fasik, tukang fitnah dan adu domba serta pengghibah pun memberikan sesuatu kepada orang lain, agar tujuan jahatnya bisa terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakannya. Begitulah, dalam hidup ini, semuanya harus bisa memberi agar tujuannya bisa tercapai dengan baik sesuai dengan niat dan tujuannya.

Di dalam al Qur`an, Allah Swt juga menyatakan bahwa Dia adalah pemberi kepada makhluk ciptaan-Nya. Diantaranya adalah, Allah Swt memberikan rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya (Qs.2:105). Memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya (Qs.2:142, 264, 272). Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta (Qs.2:177). Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas (Qs.2:212, 3:37). Allah memberikan karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur (Qs.2:243, 3:164). Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya (Qs.2:255, 74:48). Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan) (Qs.2:258). Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah) (Qs.2:269). Allah memberikan pengajaran kepadamu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Qs.2:282, 4:58). Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim (Qs.3:57, 148, 4:114). Allah memberikan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Qs.4:94). Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa (Qs.32:22). Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata (Qs.36:47). Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku (Qs.89:15).
Dengan demikian, memberi merupakan sebuah Sunnatullah. Sebab, Allah Swt telah memberikan contoh kepada makhluk-Nya untuk selalu memberi. Barangsiapa yang mau memberi terlebih dahulu, maka ia akan mendapatkan lebih banyak lagi dari apa yang telah diberikannya. Didalam al-Qur`an, Allah Swt memberikan perumpamaan bahwa barang siapa yang menanam satu benih kebajikan ia akan memperoleh minimal tujuh ratus kali lipat dari apa yang telah diberikannya. Firman-Nya, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (Qs.2:261). Rasulullah Saw juga menyatakan bahwa tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Artinya perilaku memberi adalah lebih baik dari pada perilaku yang selalu meminta.

Orang yang didalam hidupnya suka memberi, maka dia termasuk golongan yang diistemewakan oleh Allah Swt. Sebab orang yang suka memberi memiliki jiwa besar serta meneladani sifat Allah Swt. Ia tidak takut hartanya akan habis, karena ia berpedoman bahwa segala sesuatu itu datangnya dari Allah. Meskipun hartanya tidak banyak, meskipun saat itu hartanya pas-pasan, semangat memberi untuk orang lain tak pernah padam dan tetap ia lakukan. Ini merupakan salah satu dari ciri orang yang berjiwa takwa. Firman-Nya, “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Qs.3:134). Nabi Saw bersabda “Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya didunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Dengan demikian, memberi merupakan sesuatu yang harus diamalkan dalam hidup ini. Yang memberi dan menerima pemberian akan merasa senang dan bahagia. Kalau semua orang bisa memberikan sesuatu sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing, maka hidup akan damai, tentram dan sejahtera. Masing-masing orang tidak melulu menuntut haknya, walaupun itu perlu. Akan tetapi, sebelum haknya dituntut hendaklah kewajibannya dipenuhi. Antara hak dan kewajiban itu harus sesuai dalam penempatannya. Untuk itu, diperlukan sikap selalu memberi agar hak dan kewajiban setiap orang bisa terpenuhi dengan baik. Dengan begitu, Allah Swt akan memberikan kebaikan dan keberkahan dalam kehidupan dimanapun kita berada. Semoga...

#Menyebarluaskan Kebaikan#
Paringin, 2 Mei 2018

Tidak ada komentar:

Popular