Puasa adalah perbuatan
tidak makan, minum dan berhubungan seksual antara suami istri di mulai ketika
terbit fajar sampai tenggelamnya matahari. Puasa merupakan Rukun Islam yang
ke-3. Oleh sebab itu, puasa hukumnya wajib bagi setiap orang Islam yang sudah
balig dan memiliki kemampuan untuk menjalaninya. Setiap muslim yang menjalankan
ibadah puasa dituntut untuk bisa menahan diri dari segala yang membatalkannya.
Secara fiqih, yang membatalkan puasa itu adalah sesuatu yang masuk kedalam
mulut dan masuk ketenggerokan sampai perut secara sengaja. Seperti makan dan
minum. Dan juga berhubungan suami istri pada siang harinya dan lain-lain.
Allah Swt telah
mewajibkan ibadah puasa selama sebulan penuh dalam setahun. Tidak semua orang
Islam mampu menjalankannya. Ada banyak orang yang tidak melaksanakannya dengan
berbagai alasan. Diantaranya, alasan uzur yang dibolehkan syarak seperti
sakit, musafir, haid, nipas, tidak mampu, dan lain-lain. Ada juga yang tidak
punya alasan syarak. Mereka menganggap bahwa puasa bukan merupakan kewajiban.
Bagi mereka, puasa merupakan beban berat yang sia-sia saja dilakukan, karena
hanya akan menurunkan energi tubuh, berat badan, produktivitas, mempengaruhi
kondisi jiwa, lelah, letih, lesu, dan sebagainya.
Tidak hanya itu,
Rasulullah Saw menyatakan bahwa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan
lapar dan dahaga. Mereka tidak mendapatkan pahala dari ibadah puasa yang
dilakukannya. Hal ini disebabkan mereka tidak memahami hakikat ibadah puasa
itu. Banyak dikalangan umat Islam yang berpuasa hanya sekedar menjalankan
kewajiban saja. Ketika mereka berpuasa, maka gugurlah kewajibannya secara
hukum. Mereka tidak peduli dengan manfaat dari ibadah puasa itu. Padahal, puasa
itu bukan hanya sekedar kewajiban belaka akan tetapi merupakan sebuah
kebutuhan. Ibarat hidup kalau tidak makan dan minum maka akan merasakan
kelaparan dan kehausan. Tubuh akan terasa lemah dan tidak bertenaga. Sehingga
tidak bisa beraktivitas dan bekerja sebagaimana mestinya. Begitu juga dengan
puasa, kalau tidak dijalankan dengan baik dan benar maka mereka tidak akan
mendapatkan manfaat yang sangat besar dalam hidupnya.
Ada beberapa manfaat
dari ibadah puasa, pertama bagi kesehatan fisik. Ibadah puasa dapat
mencegah penyakit jantung coroner dan tekanan darah tinggi (hipertensi), serta
bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Penyakit yang muncul seringkali
disebabkan oleh konsumsi makanan secara berlebihan. Seperti obesitas
(kegemukan), encok (peradangan kelenjar limpa), diabetes, nyeri sendi menahun,
radang ginjal, kencing batu, liver, pelebaran usus (lambung), dan lain-lain.
semua penyakit itu bisa disembuhkan dengan terapi puasa atau diet sesuai
denggan arahan dan petunjuk dokter. Kedua, puasa juga bermanfaat untuk
kesehatan jiwa/diri. Orang sehat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya.
Seseorang disebut gila ketika ia tidak bisa lagi mengendalikan dirinya. Bisa
jadi keadaan fisikalnya tak berbeda dari manusia lainnya, tetapi keadaan
jiwanya jauh berbeda karena ia telah kehilangan jati dirinya yang sejati, yaitu
daya pengendalian diri. Puasa dapat mendidik dan melatih seseorang untuk
mengendalikan dirinya. Pada saat berpuasa, dituntut untuk bisa mengendalikan
ucapan, pandangan, pendengaran, syahwat serta menahan seluruh anggota tubuhnya
dari melakukan perbuatan tercela. Menahan tangan dari menjangkau sesuatu yang
terlarang. Menahan kaki dari berjalan menuju tempat maksiat. Dengan begitu, maka
setiap tingkah lakunya akan terjaga dengan baik. Ketika seseorang mampu
mengendalikan dirinya untuk tidak berbuat yang terlarang dalam segala aspek
kehidupannya, maka jiwanya akan menjadi tenang, tentram dan damai.
Ketiga, Puasa dapat membentuk akhlak yang baik. Ketika
pengendalian diri yang dilakukan selama berpuasa berjalan dengan baik. Maka akan
terbentuk kepribadian yang baik pula. Kepribadian inilah yang mengantarkannya
kepada takwa. Seseorang yang bertakwa adalah orang yang mampu menjaga,
memelihara, dan mengawasi dirinya sehingga selalu melakukan kebiakan dan
menghindari keburukan. Penguasaan diri itu bersumber dari keyakinan bahwa Allah
Swt senantiasa mengetahui dan mengawasi segala ucapan dan tindakannya. Setiap
detik Allah Swt selalu hadir dalam hidupnya.
Orang yang berpuasa
dengan baik dan benar, sesuai dengan panduan dari Nabi Saw. Maka puasanya akan
bermanfaat bagi dirinya. Tubuhnya akan sehat, jiwanya akan tenang, tentram dan
damai. Serta mendapat derajat takwa disisi Allah Swt. Untuk itu, puasa itu
merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh semua Muslim. Puasa yang
dikerjakan itu harus benar-benar dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Agar manfaat
puasa itu bisa diraih oleh semua orang Islam. Puasa bukannya hanya menjalankan kewajiban
belaka. Ketika sudah mampu menahan lapar, haus dan hubungan seksual pada siang
hari, maka berhasillah puasanya. Tentunya tidak hanya seperti itu. Puasa
Ramadan merupakan pendidikan dan
pelatihan pengendalian diri dari perbuatan-perbuatan yang tercela. Lisan,
pendengaran, penglihatan dan hatinya terjaga dari sifat-sifat buruk. Hal ini akan
terus terbawa setelah selesai bulan Ramadan. Sehingga membentuk kepribadian
yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Semoga!
#Menyebarluaskan Kebaikan#
Paringin, 1 Mei 2020
#Menyebarluaskan Kebaikan#
Paringin, 1 Mei 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar