
Perbuatan berlebihan
itu, ada yang dilakukan secara sengaja. Ada juga yang tidak di sengaja atau
disadarinya. Perbuatan berlebihan yang sengaja merupakan bentuk karakternya. Perbuatan
itu dilakukan sacara spontan. Dia tahu bahwa perbuatannya itu berlebihan. Akan
tetapi, demi gengsi atau mengharap pujian orang lain, maka dia sengaja
melakukannya. Baginya kehormatan dan pujian itu merupakan tujuan dari perbuatan
berlebihannya. Ia merasa senang, bangga dan bahagia ketika mendapat pujian,
sanjungan dan kehormatan dari perbuatannya itu. Sebagai contoh, sudah punya
mobil satu mau dua, tiga atau lebih. Punya rumah mewah, ingin terus direnovasi
dan ditambah lagi, agar terlihat lebih mewah dan hebat. Memakai perhiasan
sebanyak-banyaknya atau semewah-mewahnya dan mahal. Hal ini dilakukan agar
dipuji dan dihormati. Kesannya, mereka adalah orang kaya dan tidak ada yang
bisa menyainginya. Begitu juga, ada orang yang tidak menyadari bahwa perbuatan
yang dilakukannya itu berlebihan. Ia menyangka bahwa perbuatan yang
dilakukannya itu merupakan hal yang wajar saja. tidak ada niat dan maksud untuk
berlebih-lebihan. Misalnya, berpakaian. Dia orang yang kaya. Mempunyai
kelebihan harta, sehingga mudah membeli pakaian yang mewah dan mahal. Ketika ia
memakai pakaian dalam acara keluarga atau ditengah-tengah orang kaya, ia
berpakaian mahal tidak masalah. Akan tetapi ketika, ia memakainya
ditengah-tengah orang yang berkekurangan, maka itu termasuk berlebihan dalam
berpakaian. Artinya, berpakaian itu menyesuaikan tempat dalam memakainya. Dalam
peristiwa seperti itu jelas bahwa ia tidak bermaksud untuk menampakkan pakaian
bagus dan mewahnya kepada orang lain. Akan tetapi, situasi dan kondisi pada
waktu itu tidak tepat menggunakannya.
Dalam agama Islam, sikap berlebih-lebihan itu merupakan
pemborosan. Setiap pemborosan itu merupakan sikap dan perbuatan setan. Allah
Swt berfirman “Berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
hartamu secara boros. Sesungguhnya pemboros itu adalah saudara setan dan
setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya (Qs.17:26-27). Boros merupakan tindakan berlebih-lebihan. Allah Swt
melarang setiap orang berlebih-lebihan di dalam hidupnya. Sebab,
berlebih-lebihan itu merupakan perbuatan yang melampaui batas. Setiap pemberian
yang diberikan kepada manusia merupakan rezki dari Allah Swt. Setiap rezeki itu
harus digunakan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan diri, keluarga dan
masyarakat. Allah Swt juga melarang mengikuti hawa nafsu orang-orang yang
berniat tidak baik. Pekerjaan mereka hanya menyesatkan orang lain dari jalan
yang lurus (kebenaran). Hal dinyatakan Allah Swt dalam firman-Nya “Katakanlah:
"Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas)
dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan
mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan
yang lurus." (Qs.5:77-80).
Dalam Al qur’an,
Allah Swt juga menyatakan jangan berlebih-lebihan dalam berpakaian, makan dan
minum. Hal ini dinyatakan dalam firman-Nya “Hai anak Adam, pakailah
pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.” (Qs.7:31). Pakaian selain sebagai penutup tubuh, juga sebagai penunjang
keindahan yang memakainya. Nilai indah itu merupakan perhiasan bagi badannya.
Seorang laki-laki akan terlihat tampan, gagah dan berwibawa ketika memakai
pakaian yang bagus. Begitu juga bagi perempuan. Dia akan terlihat cantik, anggun
dan menawan ketika pakaian yang dipakainya bagus dan indah. Model dan gaya
pakaiannya disesuaikan dengan tren yang berkembang saat ini. Allah Swt
menyatakan bahwa “pakaian indah
untuk perhiasan.” (Qs.7:26). Siapapun yang memakai perhiasan, seperti
emas, perak, intan, berlian dan sebagainya. Ia akan terlihat cantik dan
menawan. Selain itu, perhiasan itu merupakan lambang kemewahan. Siapapun yang
memakai perhiasan ditubuhnya, pertanda ia merupakan orang yang kaya. Begitu
juga dalam berpakaian. Pakaian merupakan perhiasan. Artinya, nilai keindahan
berupa (tampan dan cantik) bagi manusia salah satunya dilihat dari pakaiannya.
Semakin baik, bagus, bahan serta motif yang mewah akan menambah nilai keindahan
dari pakaian itu.
Pakaian
merupakan salah satu simbol kemewahan dan kekayaan seseorang. Semakin kaya,
maka ia mampu membeli dan membuat pakaian itu sebaik dan seindah mungkin. Dari
sinilah, banyak orang yang berlomba-lomba untuk membuat pakaian itu
sebaik-baiknya. Banyak yang berlebih-lebihan dalam membuatnya. Padahal, Allah
Swt melarang hamba-Nya berlebih-lebihan di dalam berpakaian. Allah Swt melarang
menampakkan perhiasannya itu kepada orang lain. Allah Swt hanya membolehkan menampakkannya
kepada orang-orang tertentu saja. Dalam bahasa fikih, menampakkannya hanya
kepada mahram saja. selain itu, bagi wanita juga disuruh untuk mengulurkan
jilbabnya kebagian dadanya. Banyak sekarang ini, wanita yang justru menampakkan
auratnya dihadapan umum. Bahkan, ada juga yang berjilbab menutup kepalanya,
akan tetapi bagian dadanya terkesan dibiarkan terbuka. Atau, memakai pakaian
yang kentat, sehingga buah dadanya dibiarkan ‘menyembul’ keluar. Selanjutnya,
Allah Swt juga melarang memukul-mukulkan kaki ke lantai atau jalan. Tujuannya,
agar orang mengetahui dan melihat perhiasan yang tersembunyi dikakinya. Sebagai
bentuk ia orang yang kaya. Semua perbuatan itu, merupakan tindakan yang
berlebih-lebihan. Jika mereka mau bertaubat, maka mereka termasuk orang-orang
yang beriman dan akan mendapat keberuntungan. Hal ini dinyatakan Allah swt
dalam firman-Nya “Katakanlah kepada wanita yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka,
atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (Qs.24:31).
Di dalam
Qs.7:31, Allah Swt telah menyatakan bahwa makan dan minum itu janganlah berlebih-lebihan.
Sebab, Allah swt Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Salah satu penyebab terbanyak munculnya
penyakit pada diri manusia adalah karena makanan dan minuman. Dewasa ini,
banyak makanan dan minuman yang instan. Yang dibuat tidak memenuhi standar kesehatan.
Mereka cenderung
berlebih-lebihan dalam makanan. Kandungan makanan dan minuman yang cenderung
berlebihan membuat sistem kekebalan dalam tubuh tidak seimbang lagi. Lihat saja penyakit-penyakit yang
muncul di zaman modern ini, kebanyakan akibat pola hidup dan mengonsumsi
makanan yang tidak sehat dan tidak terkontrol. Penyakit yang muncul akibat dari
makanan yang berlebih-lebihan, diantaranya, Pertama adalah Diebetes.
Penyakit ini disebabkan oleh makanan yang manis-manis dan makanan berkalori
tinggi seperti es krim, manisan, minuman cepat saji. Kedua, penyakit kolesterol.
Penyakit ini disebabkan oleh makanan berlemak, berminyak, dan gorengan tidak
sehat. Ketiga, penyakit hipertensi. Ini akibat dari makan garam yang
terlalu banyak dan pola hidup tidak sehat. Keempat, penyakit Asam Urat. Penyebabnya adalah mengonsumsi makanan yang memiliki
kadar purin tinggi seperti jeroan (hati, ampela, paru, usus), makanan laut
(kepiting, kerang, udang, cumi) dan daging merah. Selain jenis makanan
tersebut, minuman manis dan alkohol juga dapat menyebabkan peningkatan asam
urat.
Selain makanan, minuman juga bisa
mengakibatkan penyakit. Terutama minuman cepat saji dan minuman energi. Banyak
jenis atau merek dari minuman cepat saji dan minuman berenergi itu. Semuanya
menarik dan enak untuk dikonsumsi. Minuman
berenergi menawarkan beragam rasa unik, contohnya adalah rasa buah. Minuman
berenergi pun disebut-sebut memberi tenaga tambahan bagi konsumennya. Sehingga
banyak yang tergoda dan mengonsumsinya tanpa berpikir dampak yang terjadi
akibat meminumnya. Terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Ada beberapa
bahaya, bagi orang yang mengonsumsi minuman berenergi secara berlebihan, Pertama
adalah akan ketagihan. Sebab, dalam minuman berenergi adalah sodium sitrat yang berfungsi
mengawetkan glukosa dengan mengubahnya jadi asam laktat. Namun, justru proses
ini hanya berlangsung sementara dan selama kamu mengonsumsi minuman tersebut.
Jika tidak dikonsumsi lagi, justru badan menjadi lebih sering lesu dan berujung
pada ketagihan. Kedua, Kandungan kafeinnya membuat cepat
dehidrasi. Mengonsumsi minuman berenergi berarti
menambah kafein dalam tubuh. Kandungan kafeinnya justru bikin ginjal bekerja
lebih ekstra untuk membuang cairan tubuh. Maka, dehidrasi tidak akan
terhindarkan bagi para pecinta minuman berenergi. Ketiga, Tubuh
akan panik dan tidak bisa tenang. Kafiein, selain membuat dehidrasi, juga bisa menimbulkan rasa panik dan khawatir. Hal ini akan membuat
jantung kita berdebar lebih kencang. Keempat, Minuman
berenergi membuat ginjal rusak. Kandungan
Glomerulus dalam ginjal bertugas untuk menyaring darah kotor. Namun,
akibat konsumsi minuman berenergi, kandungan tersebut mengalami piknosisi
dan nekrosis, atau kematian sel. Setelah itu, proses cuci darah yang
harusnya dilakukan ginjal akan terhenti dan kerusakan dari ginjal membuat tubuh
menjadi rusak. Kelima, Obesitas. Mengonsumsi
minuman berenergi akan mengalami penambahan berat badan. Kandungan gula yang sangat tinggi, membuat minuman
berenergi justru bikin perut membesar. Keenam, Diabetes.
Kandungan gulanya akan memberi
pengaruh jangka panjang. Diabetes atau kencing manis pun susah untuk dihindari.
Ketujuh, Masalah pada jantung. Seperti
yang sudah dijelaskan di atas, kafein menyebabkan jantung kita berdebar lebih
kencang. Jantung yang berdebar lebih kencang dari biasanya justru berbahaya.
Konsumsi dalam jumlah banyak akan menimbulkan serangan jantung terhadap para
pecinta minuman berenergi. Kedelapan, Sulit berkonsentrasi. Minuman
berenergi akan membuat seseorang sulit untuk berkonsentrasi. Kandungan Taurine
yang disebut-sebut bisa jadi bius terhadap otak ternyata menghasilkan energi
semu. Maksudnya adalah salah satu jenis asam amino ini tidak memiliki kejelasan
manfaat. Jadi ketika seseorang mengonsumsinya, energinya justru tidak terasa,
malah tetap kelelahan karena akan melakukan kegiatan lebih banyak.
Untuk itu, Allah Swt
menyatakan janganlah berlebih-lebihan di dalam makan dan minum. Selain
mengandung banyak penyakit, perbuatan berlebih-lebihan itu merupakan sesuatu
yang tidak disukai Allah Swt. Sebab, berlebih-lebihan itu merupakan perbuatan setan.
Untuk itu, kita dilarang mengikutinya. Karena setan itu merupakan musuh yang
sangat nyata bagi manusia yang beriman. Hal ini dinyatakan dalam firman-Nya “Dan
Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,
pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang
serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya
(yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari
memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan
janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan. Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan
untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezki yang
telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.”
(Qs.6:141-142). Allah Swt juga menyatakan bahwa makanan itu merupakan rezeki
yang telah diberikan-Nya. Untuk itu,
makanlah setiap rezeki yang telah diberikan itu dengan sebaik-baiknya. Dan
janganlah melampaui batas dari apa yang telah dibolehkannya. Sehingga
menyebabkan kemurkaanAllah Swt. Sebab, kalau Allah Swt telah murka, maka setiap
orang akan binasa nantinya. Hal ini sesuai dengan firman-Nya “Makanlah
di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah
melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan
barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (Qs.20:81).
Selain berlebih-lebihan di dalam berpakaian, makanan dan minuman. Allah Swt juga menyatakan bahwa manusia cenderung
berlebih-lebihan dalam mencintai hartanya. Hal ini dinyatakan dalam firman-Nya “Dan
kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.” (Qs.89:20). Akibat terlalu berlebihan dalam mencintai hartanya itu, maka manusia
itu cenderung mengingkarinya dan muncul sifat bakhil (pelit). Dia tidak
mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah Swt kepadanya. Hal dinyatakan
dalam firman-Nya “ Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak
berterima kasih kepada Tuhannya,
dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan
sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.” (Qs.100:6-8). Mereka
menyangka bahwa sikap bakhil (kikir) itu merupakan sesuatu yang baik.
padahal Allah Swt menyetakan bahwa sifat bakhil (kikir) itu merupakan
keburukan. Dan kelak, harta yang dikikirkan itu akan dikalungkan
dilehernya pada hari kiamat. Tentunya, dia akan sangat berat
menahan beban harta yang banyak yang dikalungkan dilehernya itu. Dan akan merasa susah
payah nanti membawanya. Begitulah hukuman Allah Swt kepada manusia yang mempunyai sifat bakhil
itu nantinya. Hal ini dinyatakan dalam firman-Nya “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan
harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa
kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka
bakhilkan itu akan dikalungkan kelak dilehernya di hari kiamat. Dan
kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs.3:180).
Allah Swt menyatakan bahwa harta
yang telah diberikan itu harus digunakan dan dibelanjakan di jalan-Nya. Hal ini
telah difirmankan-Nya “Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah,
dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat
baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Qs.2:195). Selain itu, Allah Swt juga
menyatakan bahwa ketika membelanjakan harta itu janganlah berlebih-lebihan. Dan
juga tidak kikir. Sebab, membelanjakan harta dijalan Allah Swt itu merupakan
pertengahan antara sifat berlebih-lebihan dan sifat kikir. artinya, dalam
menggunakan harta itu harus sesuai peruntukkannya. Tidak berlebih-lebihan dan
juga kikir (pelit). hal ini sesuai dengan firman-Nya “Dan
orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan
tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian.” (Qs.25:67). Di dalam harta yang telah diberikan oleh Allah
Swt itu terdapat hak orang-orang miskin. Orang miskin itu ada yang sengaja meminta-minta sumbangan atau
sedekah. Dan ada juga, orang-orang miskin itu yang tidak mendapat bagian, yakni mereka yang tidak mau meminta-minta sumbangan atau sedekah itu. Orang-orang miskin
itu merupakan orang yang berhak mendapatkan sebagian dari harta yang kita
punya. Sebab, didalam harta setiap orang yang kaya terdapat hak dari
orang-orang miskin. Hal ini sesuai dengan firman-Nya “Dan
pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang
miskin yang tidak mendapat bagian.” (Qs.51:19). Sebab, dengan sedekah itu, maka hartanya
akan dibersihkan dan disucikan. Hartanya bersih dari kekikiran dan cinta yang
berlebih-lebihan kepada harta benda itu. Dan juga suci, yakni zakat itu menyuburkan sifat-sifat
kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda dengan kebaikan. Sehingga bisa mensucikan diri dan harta itu sekaligus
dari sifat-sifat yang tidak baik. Hal ini sesuai dengan firman-Nya “Ambillah
zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs.9:103).
Untuk itu, Allah Swt menyatakan
bahwa harta itu harus diberikan kepada keluarga-keluarga yang dekat dengan
pemiliknya. Kemudian diberikan juga kepada fakir miskin, orang yang musafir
(dalam perjalanan). Kemudian, Allah
Swt melarang hamba-Nya untuk menghambur-hamburkan harta itu secara boros
(berlebih-lebihan). Sebab, sifat boros itu juga merupakan perbuatan yang
mengingkari nikmat yang telah diberikan-Nya. Sifat boros merupakan perbuatan setan.
Siapa yang suka menghambur-hamburkan hartanya kepada sesuatu yang tidak jelas
dan hura-hura. Maka mereka itu disamakan Allah Swt sebagai saudaranya setan.
Hal ini sesuai dengan firman-Nya “Dan
berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
(Qs.17:26-27). Sikap berlebih-lebihan dan melampaui batas
merupakan perbuatan yang tidak disukai oleh Allah Swt. Perbuatan
berlebih-lebihan dan melampaui batas itu merupakan sebuah dosa. Sebab,
perbuatan berlebih-lebihan itu merupakan sebuah kezaliman terhadap sesama
manusia. Kelak mereka akan menerima azab dari Allah Swt. Hal telah dijelaskan
dalam firman-Nya “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang
yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak.
Mereka itu mendapat azab yang pedih. (Qs.42:42). Di ayat lain,
disebutkan bahwa mereka yang melampaui batas itu lebih mengutamakan kehidupan
dunia. Dan kelak, mereka akan dimasukkan kedalam apa neraka. Hal ini disebutkan
di dalam Al qur’an “Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih
mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri
dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). (Qs.79:37-41).
Untuk itu, berdoalah, agar
diampuni dosa-dosa akibat tindakan berlebih-lebihan itu. Dan juga mohonlah
agar ditetapkan hati agar tidak lagi melakukan perbuatan itu. Dengan ketetapan
hati (Istiqamah) dalam menggunakan harta benda di jalan Allah Swt, maka
sifat berlebih-lebihan dan kikir akan hilang. Allah Swt akan memberikan kepada
orang yang istiqamah itu pahala di dunia maupun di akhirat kelak. Sebab, mereka
itu termasuk orang-orang yang berbuat kebaikan. Hal ini sesuai dengan
firman-Nya “Tidak ada doa mereka selain ucapan:
"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami
yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. Karena itu Allah
memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat.
Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Qs.3:147-148). Maka dari itu, bertobatlah
dan beriman kepada Allah, serta selalu mengerjakan kebaikan. Dengan demikian
maka kejahatan akan diganti Allah dengan kebaikan. Dan barangsiapa yang
bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah
dengan tobat yang sebenar-benarnya. Hal dinyatakan Allah Swt dalam firman-Nya “Kecuali
orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan
kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal
saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang
sebenar-benarnya.”
(Qs.25:70-71). Dengan
demikian, maka perbuatan berlebih-lebihan itu lambat laun akan berkurang, bahkan bisa menghilang dari pribadi kita
semuanya. Semoga!!!
#Mari Sebarkan
Kebaikan#
Paringin, 22 April 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar