MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Sabtu, 09 Maret 2019

Haul Abah Guru Sekumpul Ke-14

Hari ini, Sabtu 9 Maret 2019, saya berangkat ke sekumpul Martapura. Tujuannya adalah untuk menghadiri haul ke-14 Abah Guru Sekumpul. Saya berangkat sekitar jam 09.00 Wita dari rumah, tepatnya di Paringin Kab. Balangan. Alhamdulillah sampai di Sekumpul sekitar jam 17.00 Wita.

Kalau dilihat dari jam keberangkatan sampai tiba di Sekumpul, jam 17.00 Wita itu merupakan waktu yang cukup lama dihitung dari Paringin. Kira-kira sekitar 8 jam perjalanan. Padahal saya naik sepeda motor dari rumah menuju Sekumpul. Dan, saya tidak bisa membayangkan jam berapa atau berapa jam kawan-kawan dari daerah sekitar Paringin yang berangkat pakai mobil dengan jam yang sama atau pun lebih dulu atau lebih lambat lagi dari jam 09.00 wita itu. Saya sengaja tidak memakai mobil sendiri dengan alasan bahwa naik sepeda motor lebih cepat, bisa menerobos kemacetan dan bisa singgah serta istirahat dimana saja saya mau. Ternyata pikiran itu melesit.

Sepanjang jalan yang saya lalui, dari Paringin sampai Sekumpul ternyata sangat ramai dan padat sekali. Macet dimana-mana tidak bisa dihindari. Inilah yang menyebabkan perjalanan naik sepeda motor sekitar 8 jam. Padahal, kalau dalam waktu normal paling lama 5 jam sudah bisa tembus jalur Paringin-Sekumpul Martapura. Sebenarnya saya tidak terlalu mempermasalahkan berapa jam tiba di Sekumpul. Yang penting bisa sampai di Sekumpul sebelum maghrib agar bisa ikut melaksanakan peribadatan dan bertahlil untuk Abah Guru Sekumpul bersama dengan jamaah haul yang lainnya.

Dalam perjalan itu, ada sesuatu yang membuat hati dan pikiran ini menjadi bersemangat untuk sampai di Sekumpul. Selain itu, juga muncul perasaan haru, bangga serta haru dan bangga iu jadi satu yang campur aduk. Hal itu saya alami sepanjang jalan dari Paringin-Sekumpul. Diperjalanan, banyak sekali ditemukan Rest Area. Itu merupakan tempat untuk beristirahan bagi jamaah haul yang merasa letih, lesu, mengantuk serta melepaskan rasa penat dan keram ditubuh selama dalam perjalanan. Di rest area itu juga disuguhkan makanan dan minuman gratis. Sekali lagi GRATIS. Berbagai macam menu makanan serta jenis minuman disuguhkan. Selain itu, mereka yang mengajak untuk singgah dipinggir jalan dan mereka yang melayani jamaah haul dengan sangat baik, lembut dan ramah.

Tidak hanya makanan dan minuman gratis yang diberikan masyarakat. Ada juga tambal ban gratis, servis mobil dan sepeda motor gratis. Ada juga toilet (WC) dan kamar mandi gratis. Dan banyak lagi yang diberikan masyarakat disepanjang jalan menuju sekumpul. Mereka memberikan itu dengan suka rela, ikhlas dan tulus semata-mata melayani jamaah haul. Tidak pernah, ada momen seperti itu sepanjang tahun. Ini hanya terjadi setahun sekali, yakni pada acara haulan Abah Guru Sekumpul. Orang yang berhadir pun jumlahnya ratusan ribu, bahkan ada yang mengatakan jutaan. Wallahu a'lam...

Subhanallah, ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Manusia sebanyak itu hanya mau menghadiri haulan. Padahal banyak haulan-haulan yang diperingati di daerah kita. Baik itu para ulama, habaib, orang tua, dan sebagainya. Tapi tidak ada yang sampai ratusan ribu atau jutaan yang menghadirinya. Paling banyak puluhan ribu, seperti haulan Datu Kalampayan (Syech Muhammad Arsyad Al Banjari) di bulan Syawal. Tentu ada yang menggerakkan hati, pikiran dan langkah para jamaah untuk datang ke acara haulan itu.

Ada beberapa sebab, diantaranya adalah Rasa Cinta kepada Abah Guru Bagi mereka yang pernah berguru, menghadiri dan mendengarkan pengajian Beliau yang rutin dilaksanakan setiap minggu sore, tentunya menjadi sebuah kerinduan kepada Beliau. Saya sewaktu masih Mahasiswa antara tahun 1998-2003, juga sering menghadiri pengajian itu. Apalagi, kaset dan video pengajian itu masih ada dan tersimpan. Sehingga setiap saat bisa melihat dan mendengar ceramah Beliau. Rasa cinta dengan nasihat, petuah dan suara Beliau itulah yang membuat rindu untuk bisa 'bertemu' dengan Beliau. Ketika sudah wafat pun maka setiap peringatan hari wafatnya (haulan) tetap didatangi jamaah untuk bisa 'bertemu' dengan Beliau, walaupun hanya melalui doa, dzikir dan tahlil.

Selain itu, Karamah. Orang yang diberikan karamah (kemuliaan) oleh Allah Swt tentunya orang yang sangat dekat dengan Allah Swt. Orang tersebut pasti di kasihi oleh Allah. Mereka itu adalah para Waliyullah. Saya meyakini bahwa Abah Guru Sekumpul termasuk para kekasih Allah (Wali) itu. Sebagai buktinya adalah Beliau selalu dirindukan dan dicintai umat Islam. Baik sewaktu Beliau hidup maupun ketika sudah wafatnya. Kubur Beliau setiap saat tidak pernah terhenti diziarahi orang. Tidak hanya warga di Kalimantan Selatan, akan tetapi mereka yang datang dari berbagai propinsi di Indonesia, bahkan ada yang datang dari luar negeri. Banyak karamah yang dimiliki oleh Beliau (bisa dibaca dalam manaqibnya). Banyaknya jamaah haul yang datang setiap tahunnya, bahkan selalu bertambah tiap tahun, menandakan karamah yang diberikan Allah Swt kepada Abah Guru Sekumpul.

Dan juga, Berkah. Orang yang cinta kepada kekasih Allah akan mendapat berkah (Keberuntungan). Banyak orang yang bernadzar, apabila usahanya sukses, ujiannya berhasil, naik kelas, naik jabatan, punya anak, dapat isteri, usaha lancar, lulus skripsi, tesis atau desertasi. Lulus CPNS, jadi polisi atau tentara dan sebagainya dengan berziarah kekubur Abah Guru. Sebelum melakukan usaha, mengikuti berbagai macam tes (ujian), diniatkan akan berziarah ke makam Beliau. Dan kebanyakan dari hajat (keinginan) mereka itu terkabul. Oleh sebab itu, sangat wajar kalau banyak orang Islam di Kalimantan Selatan ini banyak yang Tabarruk atau mengambil berkah dengan kewalian Beliau.

Dengan tiga dasar tersebut, maka sangat wajar kalau banyak warga yang berbondong-bondong datang ke acara haulan. Walaupun berangkat dari kejauhan dan menggunakan banyak biaya agar bisa hadir pada acara tersebut. Selain itu, banyaknya warga yang menjadi relawan dan mendirikan rest area dengan menyediakan tempat iatirahat yang bagus, serta memberikan makanan dan minuman gratis merupakan bukti nyata bahwa masyarakat benar-benar cinta kepada Abah Guru, mendapatkan Karamah dan Berkah dari Beliau.

Walaupun tidak semua orang bisa berhadir pada acara haulan itu. Dengan membantu lancarnya lalu lintas masyarakat, kemudian membantu memberi makan dan minum, serta bantuan lainnya, maka mereka itupun bisa dikategorikan sebagai orang yang cinta, mendapat karamah serta berkah dari Beliau. Untuk itu, jangan ragu dan pelit untuk berangkat ke acara ataupun ikut membantu orang yang berangkat haulan semampunya. Mudah-mudahan, mereka yang berangkat, dan membantu segala kegiatan yang berkaitan dengan haulan itu mendapatkan karamah dan berkah dari Allah Swt berkat cinta kepada Abah Guru. Wallahu a'lam bish shawab

#Menyebarluaskan Kebaikan#
Sekumpul, 9 Maret 2019

2 komentar:

Melihat dengan pikir mengatakan...

Terimakasih sudah berbagi kisah pengalaman di Haul Guru Sekumpul Pak..

Masroliyan Nor, S.Pd.I., M.Pd mengatakan...

Sama2...mudahan tulisan itu memberi manfaat dan berkah...amin

Popular