MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Rabu, 31 Oktober 2018

Perjuangan

Perjuangan berasal dari kata juang. Artinya berlaga, memperebutkan sesuatu dengan mengadu tenaga; berperang; berkelahi atau  berusaha sekuat tenaga; berusaha penuh dengan kesukaran dan bahaya. Ketika juang ditambah awalan per- dan akhiran -an menjadi perjuangan. Artinya perkelahian (merebut sesuatu); peperangan, usaha yang penuh dengan kesukaran dan bahaya, salah satu wujud interaksi sosial, termasuk persaingan, pelanggaran, dan konflik.

Perjuangan selalu dianalogikan sebagai sebuah proses untuk menuju kemenangan. Setiap hal apapun yang memiliki proses yang baik dan maksimal akan berujung pada sebuah kemenangan atau kebahagiaan. Perjuangan memiliki sifat berkorban. Berkorban untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan atau sesuatu yang kita tuju. Karena dengan perjuangan yang diartikan sebagai proses menuju suatu tujuan akan sangat nikmat dirasakan ketika kita dapat memperoleh kebahagiaan atau kemenangan dalam menggapai tujuan tersebut. Hasil kegigihan dalam perjuangan, akan begitu nikmat dirasakan ketika kita tetap berkomitmen dan fokus dalam setiap perjuangan dengan tanpa kata mengeluh. Hal ini karena inti dari setiap perjuangan adalah pengorbanan. Perjuangan adalah sebuah proses menuju kedewasaan dan kehakikian hidup. Dengan perjuangan, tanpa disadari kita akan dengan mudah dan kuat untuk menjalani setiap masalah, ujian, dan cobaan dalam hidup. Dengan perjuangan pula kita mengetahui sekaligus mengukur kesalahan dan kelemahan diri kita.

Ketika sebuah negara dijajah oleh bangsa lain, maka perjuangan yang dilakukan merupakan upaya untuk membebaskan negaranya dari belenggu penjajahan tersebut. Berbagai usaha dilakukan untuk membebaskannya. Harta dan nyawa dikorbankan untuk bisa mengusir penjajah dari bumi kelahirannya. Pertempuran demi pertempuran terus dikobarkan untuk memerangi penjajah agar bisa meraih kemenangan. Banyak korban nyawa berjatuhan, dan tidak sedikit harta yang dikorbankan agar meraih kemenangan itu. Hal ini pernah dialami bangsa Indonesia, yang pernah di jajah oleh bangsa Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang. Bangsa Belanda merupakan penjajah yang paling lama + 3,5 abad. Selama dalam masa penjajahan tersebut. Banyak harta dan nyawa yang gugur membela bangsanya supaya menjadi merdeka. Selain itu, banyak juga negara-negara lain yang dijajah oleh bangsa lain. karena itu, setiap tahun selalu diperingati sebagai hari kemerdekaan. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelajaran kepada generasi setelahnya bahwa betapa perih dan getirnya perjuangan para pahlawan yang gigih membela tanah airnya. Selain itu, sebagai wujud rasa sukur karena terbebas dari penjajahan dan berusaha mengisi kemerdekaan itu dengan hal-hal yang positif agar pembangunan bisa dinikmati oleh masyarakat.

Tidak hanya dalam suasana perang atau penjajahan saja seseorang berjuang. Atau ketika kehidupannya dalam kemiskinan dan penderitaan. Perjuangan itu dilakukan dalam semua lini kehidupan. Seorang ayah berjuang mencari nafkah untuk keluarganya. Siang dan malam memeras keringat supaya bisa membahagiakan anak dan isterinya. Seorang guru berjuang untuk mencerdaskan anak didiknya. Seorang murid juga berjuang belajar menuntut ilmu untuk masa depan yang lebih cerah dan baik. Seorang isteri berjuang menjaga rumah tangganya supaya tercipta kebahagiaan. Seorang anak berjuang untuk membahagiakan orang tuanya dengan belajar dan membantu mereka. Seorang pejabat atau penguasa berjuang untuk kesejahteraan dan kedamaian serta ketentraman rakyatnya. Seorang polisi, tantara dan petugas keamanan lainnya berjuang untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi orang lain. seorang pedagang juga berjuang memberikan pelayanan dan kejujuran dalam menjual produknya. Seorang pembantu juga berjuang memberikan pelayanan yang baik dan jujur dalam bekerja. Seorang juru parkir juga berjuang untuk menjaga mobil, sepeda motor dan lainnya diwilayah kerjanya supaya terhindar dari pencurian. Bahkan seorang pengemis atau gelandangan pun juga berjuang untuk mencari sesuap nasi agar bisa mempertahankan kehidupannya. Dan masih banyak lagi perjuangan yang dilakukan orang lain di dunia ini yang tidak bisa disebutkan dalam tulisan ini.

Agama Islam mengajarkan bahwa perjuangan itu merupakan Jihad di jalan Allah Swt. Jihad disini jangan ditafsirkan sebagai peperangan melawan musuh Islam. Jihad dalam bahasa Arab yang asal katanya jahada yang berarti ‘berjuang dan berusaha keras’. Artinya berjuang dan berusaha untuk menata masyrakat yang lebih baik dan bermartabat, seperti damai dan saling menghormati serta berusaha melawan penindasan dan kedzaliman, seperti pemerkosaan, pencurian, perampokan, penjualan manusia, dan korupsi. Selain itu, jihad merupakan sebuah usaha yang sungguh-sungguh (berjuang) untuk mempertahankan hidup, keluar dari kemiskinan dan kebodohan. Juga berjuang agar bisa menjadi yang terbaik sesuai dengan tuntunan agama Islam. Untuk itu, jihad merupakan tugas semua orang untuk bisa menata kehidupan ini agar lebih baik, damai dan sejahtera di semua lini. Jangan sampai, merusak tatanan kehidupan yang sudah baik. Firman-Nya “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan(Qs.5:35). “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.(Qs.61:10-11).

Di dalam ayat itu, Allah Swt menyatakan bahwa berjuang (jihad) merupakan sebuah keberuntungan. Allah menggambarkan bahwa jihad itu merupakan sebuah perniagaan (perdagangan). Barangsiapa yang berjuang dengan harta dan segenap jiwanya dalam segala lini kehidupan ini dan juga sesuai dengan profesi yang dijalankannya untuk bisa mendekatkan diri kepada-Nya, maka mereka itulah yang akan mendapatkan keberuntungan dan terhindar dari azab yang pedih. Lebih jauh Allah Swt menyatakan bahwa orang yang menafkahkan hartanya merupakan bentuk jihad kepada-Nya. Dan diumpamakan dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, dan pada tiap-tiap bulir serratus biji. Itulah ganjaran (balasan) bagi mereka yang suka berjuang menafkahkan hartanya untuk kepentingan orang banyak. Firman-Nya (Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui (Qs2:273). Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Qs.2:261).

Begitulah, gambaran bagi mereka yang selalu berjuang dijalan Allah Swt. Dia gunakan seluruh daya dan upayanya sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk menciptakan sebuah kebaikan bagi orang lain. Banyak kelebihan yang Allah berikan kepada manusia. Semua itu harus dimanfaatkan untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Bagi mereka yang memiliki harta, digunakannya untuk mensejahterakan orang disekitarnya dan juga orang yang sangat membutuhkan bantuannya. Bagi yang memiliki kekuasaan, digunakannya untuk mengayomi, mensejahterakan serta memberi rasa aman, nyaman dan damai. Bagi yang memiliki kelebihan ilmu pengetahuan (cerdas), dia gunakan untuk berinovasi yag mendatangkan manfaat yang besar bagi orang lain, serta bisa mencerdaskan generasi penerus bangsa, dan sebagainya. Ketika mereka itu berjuang tanpa ragu dengan semua kemampuan yang dimilikinya, maka mereka itulah orang yang benar. Hal sesuai dengan firman-Nya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar (Qs.49:15).

Setiap perjuangan yang dilakukan, sebesar dan sekecil apapun itu, maka Allah Swt pasti mengetahuinya dan akan membalasnya dengan cukup dan tidak akan mendapat kerugian. Firman-Nya “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” (Qs.8:60). “Dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula) karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (Qs.9:121).

Demikianlah Allah Swt memberikan gambaran terhadap perjuangan yang dilakukan setiap manusia di muka bumi ini. Berjuang (jihad) merupakan sebuah kewajiban yang harus dijalankan oleh semua orang. Siapapun dan apapun profesinya harus bisa berjuang untuk memperbaiki kehidupannya dan orang lain lain. Perjuangan yang dilakukan harus benar-benar bisa mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi diri dan orang lain. Tentunya, perjuangan yang dilakukan diniatkan hanya mengharap Rahmat, ampunan dan kasih sayangnya. Firman-Nya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs.2:218). Untuk itu, bangkitlah dari tempat duduk kita untuk berjuang (jihad) dengan harta dan jiwa. Sebab Allah Swt menjanjikan pahala yang baik (surga) dan juga Allah Swt akan melebihkan dengan pahala yang besar kepada orang-orang yang berjuang atas mereka yang hanya berdiam diri dan berpangku tangan tanpa berbuat kebaikan pada orang lain. Firman-Nya “Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar (Qs.4:95).

Untuk itu, berjihadlah (berjuang) dengan sungguh-sungguh sekuat tenaga, harta dan jiwa. Memberikan yang terbaik bagi diri dan orang lain. Perjuangan yang dilakukan tidak akan pernah sia-sia. Allah akan memberikan jalan kemudahan bagi mereka yang benar-benar berjuang dijalan-Nya. Allah tidak akan memberikan kesempitan kepada hamba-Nya yang benar-benar tulus, ikhlas dalam perjuangannya. Allah Swt menyatakan bahwa “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Qs.22:78). Dengan demikian, maka perjuangan yang dilakukan didalam lini kehidupan ini hendaklah diniatkan dengan tulus, ikhlas serta mengharap rahmat, ampunan dan kasih sayang-Nya. Dengan begitu, perjuangan yang kita lakukan tidak akan sia-sia dan selalu mendapat petunjuk agar perjuangan yang dilakukan mudah, lancar, berhasil serta memperoleh rida-Nya. Semoga…


#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 31 Oktober 2018

Tidak ada komentar:

Popular