
Perjuangan berasal dari kata juang. Artinya berlaga, memperebutkan sesuatu dengan mengadu tenaga; berperang; berkelahi atau berusaha sekuat tenaga;
berusaha penuh dengan kesukaran
dan bahaya. Ketika juang ditambah awalan per- dan akhiran -an
menjadi perjuangan. Artinya perkelahian (merebut
sesuatu); peperangan, usaha yang
penuh dengan kesukaran dan bahaya, salah satu
wujud interaksi sosial, termasuk persaingan, pelanggaran, dan konflik.
Perjuangan selalu dianalogikan sebagai sebuah
proses untuk menuju kemenangan. Setiap hal apapun yang memiliki proses yang
baik dan maksimal akan berujung pada sebuah kemenangan atau kebahagiaan.
Perjuangan memiliki sifat berkorban. Berkorban untuk mendapatkan sesuatu yang
kita inginkan atau sesuatu yang kita tuju. Karena dengan perjuangan yang diartikan
sebagai proses menuju suatu tujuan akan sangat nikmat dirasakan ketika kita
dapat memperoleh kebahagiaan atau kemenangan dalam menggapai tujuan tersebut.
Hasil kegigihan dalam perjuangan, akan begitu nikmat dirasakan ketika kita
tetap berkomitmen dan fokus dalam setiap perjuangan dengan tanpa kata
mengeluh. Hal ini karena inti dari setiap perjuangan adalah pengorbanan.
Perjuangan adalah sebuah proses menuju kedewasaan dan kehakikian hidup. Dengan
perjuangan, tanpa disadari kita akan dengan mudah dan kuat untuk menjalani
setiap masalah, ujian, dan cobaan dalam hidup. Dengan perjuangan pula kita
mengetahui sekaligus mengukur kesalahan dan kelemahan diri kita.
Ketika
sebuah negara dijajah oleh bangsa lain, maka perjuangan yang dilakukan
merupakan upaya untuk membebaskan negaranya dari belenggu penjajahan tersebut. Berbagai
usaha dilakukan untuk membebaskannya. Harta dan nyawa dikorbankan untuk bisa
mengusir penjajah dari bumi kelahirannya. Pertempuran demi pertempuran terus
dikobarkan untuk memerangi penjajah agar bisa meraih kemenangan. Banyak korban
nyawa berjatuhan, dan tidak sedikit harta yang dikorbankan agar meraih
kemenangan itu. Hal ini pernah dialami bangsa Indonesia, yang pernah di jajah
oleh bangsa Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang. Bangsa Belanda merupakan
penjajah yang paling lama + 3,5 abad. Selama dalam masa penjajahan
tersebut. Banyak harta dan nyawa yang gugur membela bangsanya supaya menjadi
merdeka. Selain itu, banyak juga negara-negara lain yang dijajah oleh bangsa
lain. karena itu, setiap tahun selalu diperingati sebagai hari kemerdekaan. Hal
ini dilakukan untuk memberikan pelajaran kepada generasi setelahnya bahwa
betapa perih dan getirnya perjuangan para pahlawan yang gigih membela tanah
airnya. Selain itu, sebagai wujud rasa sukur karena terbebas dari penjajahan
dan berusaha mengisi kemerdekaan itu dengan hal-hal yang positif agar
pembangunan bisa dinikmati oleh masyarakat.
Tidak hanya
dalam suasana perang atau penjajahan saja seseorang berjuang. Atau ketika
kehidupannya dalam kemiskinan dan penderitaan. Perjuangan itu dilakukan dalam
semua lini kehidupan. Seorang ayah berjuang mencari nafkah untuk keluarganya. Siang
dan malam memeras keringat supaya bisa membahagiakan anak dan isterinya. Seorang
guru berjuang untuk mencerdaskan anak didiknya. Seorang murid juga berjuang
belajar menuntut ilmu untuk masa depan yang lebih cerah dan baik. Seorang isteri
berjuang menjaga rumah tangganya supaya tercipta kebahagiaan. Seorang anak
berjuang untuk membahagiakan orang tuanya dengan belajar dan membantu mereka. Seorang
pejabat atau penguasa berjuang untuk kesejahteraan dan kedamaian serta ketentraman
rakyatnya. Seorang polisi, tantara dan petugas keamanan lainnya berjuang untuk
memberikan keamanan dan kenyamanan bagi orang lain. seorang pedagang juga
berjuang memberikan pelayanan dan kejujuran dalam menjual produknya. Seorang pembantu
juga berjuang memberikan pelayanan yang baik dan jujur dalam bekerja. Seorang juru
parkir juga berjuang untuk menjaga mobil, sepeda motor dan lainnya diwilayah
kerjanya supaya terhindar dari pencurian. Bahkan seorang pengemis atau
gelandangan pun juga berjuang untuk mencari sesuap nasi agar bisa
mempertahankan kehidupannya. Dan masih banyak lagi perjuangan yang dilakukan
orang lain di dunia ini yang tidak bisa disebutkan dalam tulisan ini.
Agama Islam
mengajarkan bahwa perjuangan itu merupakan Jihad di jalan Allah Swt. Jihad
disini jangan ditafsirkan sebagai peperangan melawan musuh Islam. Jihad dalam bahasa Arab yang asal katanya jahada yang berarti
‘berjuang dan berusaha keras’. Artinya berjuang dan berusaha untuk menata
masyrakat yang lebih baik dan bermartabat, seperti damai dan saling menghormati serta berusaha melawan penindasan dan kedzaliman, seperti
pemerkosaan, pencurian, perampokan, penjualan manusia, dan
korupsi. Selain itu, jihad merupakan sebuah
usaha yang sungguh-sungguh (berjuang) untuk mempertahankan hidup, keluar dari
kemiskinan dan kebodohan. Juga berjuang agar bisa menjadi yang terbaik sesuai
dengan tuntunan agama Islam. Untuk itu, jihad merupakan tugas semua orang untuk
bisa menata kehidupan ini agar lebih baik, damai dan sejahtera di semua lini. Jangan
sampai, merusak tatanan kehidupan yang sudah baik. Firman-Nya “Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu
mendapat keberuntungan” (Qs.5:35). “Hai orang-orang yang beriman,
sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari
azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya
dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih
baik bagimu, jika kamu mengetahui.(Qs.61:10-11).
Di dalam ayat itu, Allah Swt menyatakan
bahwa berjuang (jihad) merupakan sebuah keberuntungan. Allah menggambarkan
bahwa jihad itu merupakan sebuah perniagaan (perdagangan). Barangsiapa yang berjuang
dengan harta dan segenap jiwanya dalam segala lini kehidupan ini dan juga
sesuai dengan profesi yang dijalankannya untuk bisa mendekatkan diri
kepada-Nya, maka mereka itulah yang akan mendapatkan keberuntungan dan
terhindar dari azab yang pedih. Lebih jauh Allah Swt menyatakan bahwa orang
yang menafkahkan hartanya merupakan bentuk jihad kepada-Nya. Dan diumpamakan
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, dan pada tiap-tiap bulir serratus
biji. Itulah ganjaran (balasan) bagi mereka yang suka berjuang menafkahkan
hartanya untuk kepentingan orang banyak. Firman-Nya “(Berinfaqlah)
kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah;
mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka
orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan
melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan
apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka
sesungguhnya Allah Maha Mengatahui” (Qs2:273). “Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengetahui” (Qs.2:261).
Begitulah, gambaran bagi mereka yang selalu
berjuang dijalan Allah Swt. Dia gunakan seluruh daya dan upayanya sesuai dengan
bidangnya masing-masing untuk menciptakan sebuah kebaikan bagi orang lain. Banyak
kelebihan yang Allah berikan kepada manusia. Semua itu harus dimanfaatkan untuk
berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Bagi mereka yang memiliki harta, digunakannya
untuk mensejahterakan orang disekitarnya dan juga orang yang sangat membutuhkan
bantuannya. Bagi yang memiliki kekuasaan, digunakannya untuk mengayomi, mensejahterakan
serta memberi rasa aman, nyaman dan damai. Bagi yang memiliki kelebihan ilmu
pengetahuan (cerdas), dia gunakan untuk berinovasi yag mendatangkan manfaat
yang besar bagi orang lain, serta bisa mencerdaskan generasi penerus bangsa,
dan sebagainya. Ketika mereka itu berjuang tanpa ragu dengan semua kemampuan
yang dimilikinya, maka mereka itulah orang yang benar. Hal sesuai dengan
firman-Nya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang
percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak
ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada
jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar” (Qs.49:15).
Setiap perjuangan yang dilakukan, sebesar
dan sekecil apapun itu, maka Allah Swt pasti mengetahuinya dan akan membalasnya
dengan cukup dan tidak akan mendapat kerugian. Firman-Nya “Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan
dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu
tidak akan dianiaya (dirugikan)” (Qs.8:60). “Dan mereka tiada
menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak
melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula)
karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan” (Qs.9:121).
Demikianlah Allah Swt memberikan
gambaran terhadap
perjuangan yang dilakukan setiap manusia di muka bumi ini. Berjuang (jihad)
merupakan sebuah kewajiban yang harus dijalankan oleh semua orang. Siapapun dan
apapun profesinya harus bisa berjuang untuk memperbaiki kehidupannya dan orang lain
lain. Perjuangan yang dilakukan harus benar-benar bisa mendatangkan manfaat dan
kebaikan bagi diri dan orang lain. Tentunya, perjuangan yang dilakukan
diniatkan hanya mengharap Rahmat, ampunan dan kasih sayangnya. Firman-Nya “Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad
di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs.2:218). Untuk itu, bangkitlah dari tempat duduk kita untuk
berjuang (jihad) dengan harta dan jiwa. Sebab Allah Swt menjanjikan pahala yang
baik (surga) dan juga Allah Swt akan melebihkan dengan pahala yang besar kepada
orang-orang yang berjuang atas mereka yang hanya berdiam diri dan berpangku
tangan tanpa berbuat kebaikan pada orang lain. Firman-Nya “Tidaklah
sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai
'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan
jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan
jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing
mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan
orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar” (Qs.4:95).
Untuk itu, berjihadlah (berjuang) dengan
sungguh-sungguh sekuat tenaga, harta dan jiwa. Memberikan yang terbaik bagi
diri dan orang lain. Perjuangan yang dilakukan tidak akan pernah sia-sia. Allah
akan memberikan jalan kemudahan bagi mereka yang benar-benar berjuang
dijalan-Nya. Allah tidak akan memberikan kesempitan kepada hamba-Nya yang benar-benar
tulus, ikhlas dalam perjuangannya. Allah Swt menyatakan bahwa “Dan berjihadlah
kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih
kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan.” (Qs.22:78). Dengan demikian, maka perjuangan yang dilakukan
didalam lini kehidupan ini hendaklah diniatkan dengan tulus, ikhlas serta
mengharap rahmat, ampunan dan kasih sayang-Nya. Dengan begitu, perjuangan yang
kita lakukan tidak akan sia-sia dan selalu mendapat petunjuk agar perjuangan
yang dilakukan mudah, lancar, berhasil serta memperoleh rida-Nya. Semoga…
#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 31 Oktober 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar