MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Sabtu, 20 Oktober 2018

Kangen

Kangen adalah keinginan untuk bertemu atau rindu. Bisa juga berarti, perasaan rindu yang mendalam kepada seseorang atau sesuatu yang sudah lama tidak ditemui. Kangen merupakan suatu bentuk perasaan yang diluapkan dengan keinginan untuk melepas rindu. Keinginan untuk bertemu itu ada yang biasa saja dan ada juga yang menggebu-gebu. Perasaan kangen itu muncul karena sudah sekian lama tidak bertemu. Perasaan kangen itu muncul biasanya karena ada perasaan cinta. Baik cinta sebagai pasangan kekasih, suami-isteri, anak dan orang tua, maupun seorang sahabat. Bahkan seorang musuh pun bisa juga kangen terhadap lawannya. Karena selama dia ketemu, akan terjadi perkelahian. Ketika lama tidak berjumpa dan ketemu berakibat rindu untuk duel kembali.

Begitulah, rasa kangen itu pernah dialami oleh semua orang. Ketika orang yang disayangi atau dicintai berada jauh dari dirinya. Maka rasa kangen itu akan muncul dengan sendirinya. Rasa kangen itu bisa hilang dan juga bisa tidak hilang, kecuali kalau yang dirindukan bisa bertemu atau pun hanya bisa menerima suaranya saja melalui percakapan. Artinya, orang yang dikangenkan selamat dan sehat walafiat, maka hilanglah rasa kangen dihatinya. Untuk menghilangkan rasa kangen ketika tidak bertemu bisa bermacam-macam. Bisa saling berkirim tulisan, telepon, titip salam, melihat foto dan videonya, dan sebagainya. Kalau zaman sekarang sduah sangat mudah sekali. Walaupun jarak saling berjauhan, maka untuk melepas kangen dan rindu bisa dengan video call. Kedua pihak saling melihat dan bisa berbicara sepuasnya untuk saling berbagi kerinduan. Orang yang melepas kangen bisa saling kirim gambar dan video di aplikasi pertemanan (medsos). Setiap saat bisa saling menyapa dan berbicara dengan telepon dan video call. Artinya, rasa kangen bisa terobati walaupun tidak saling bertemu satu dengan yang lainnya.

Era teknologi informasi yang begitu pesatnya dewasa ini, membuat dunia menjadi ‘sempit’. Dimanapun keberadaan seseorang bisa dengan mudah dilacaknya. Seorang anak yang sedang menuntut ilmu di daerah lain ataupun dinegara lain. Bisa saling tegur sapa dengan teman-temannya didaerah asalnya. Dan bisa juga curhat tentang pribadinya dengan orang tuanya. Semua itu bisa dilakukan sambil berjalan, berbaring, belanja, nonton televisi, mall, tepi pantai, kolam renang, aula dan sebagainya. Silaturrahmi bisa dengan mudah dilakukan. Dengan siapapun dan dimanapun keberadaannya. Informasi dari belahan dunia bisa dinikmati dan disaksikan hanya didalam kamar. Sambil makan permen dan minum segelas kopi. Berita gempa bumi di Jepang, angin tornado di Amerika, perang di Timur Tengah, sepak bola di Eropa, wabah penyakit menular di benua Afrika, melelehnya es di Kutub Utara dan Selatan, dan sebagainya bisa dengan mudah dibaca, lihat dan tonton. Dunia sekarang ini dalam genggaman teknologi. Siapapun bisa mengaksesnya, tidak pandang tua ataupun muda serta anak-anak. Selama dia bisa menggunakan teknologi informasi itu dengan baik, maka bisa meraih semua yang diinginkannya.  

Begitu juga, dengan rasa kangen dan rindu. Silaturrahmi bisa dilakukan setiap saat. Melihat wajah dan aktivitas yang dilakukan sehari-hari bisa disaksikan langsung. Kegiatan yang dilakukan bisa terpantau dengan baik. Akan tetapi, semua itu masih belum maksimal. Pertemuan dan komunikasi melalui medsos akan terasa ‘hambar’. Nilai cinta dan kasih-sayang, serta bentuk perhatian lainnya tidak mengobati rasa kangen. Silaturrahmi yang dilakukan melalui medsos tidak bisa menggantikan dengan bertemu langsung. Kangen akan terobati apabila bisa bertemu langsung. Bisa dengan tatap mata, berjabat tangan, serta pelukan erat dengan penuh cinta dan sayang. Dengan begitu, rasa hormat, haru, sedih, bahagia akan terluapkan dengan pertemuan itu. Sehingga, jalinan cinta kasih antara anak dan orang tua, suami-isteri, saudara, pasangan kekasih, sahabat, dan sebagainya akan tetap terjalin sampai akhir hayat mereka. Rasa kangen itu tumbuh karena ada rasa cinta yang mendalam kepada seseorang. Ketika cinta sudah terpatri di dalam dirinya, maka ketika mereka terpisahkan oleh jarak maupun tempat yang begitu jauh, sehingga tidak bisa lagi bertemu ataupun volume pertemuannya menjadi berkurang yang membuatnya menjadi kangen (rindu).

Rasa kangen merupakan sesuatu yang manusiawi. Sebab, kangen (rindu) itu merupakan sifat dasar yang dimiliki manusia. Artinya, semua manusia memilikinya dan pernah mengalami rasa kangen itu. Besar dan kecilnya rasa kangen itu tergantung rasa cintanya kepada sesuatu. Ojek yang dicintai itulah yang menyebabkan rasa kangen di dalam dirinya. Objeknya, bisa manusia (pria-wanita, tua-muda), binatang, perhiasan, tumbuhan, rumah, pekerjaan, mobil, handphone, bahkan karakter dan bentuk fisik. Ketika objek dikangenin itu merupakan yang baik, maka rasa kangen akan berbuah kebaikan pula. Begitu pula sebaiknya, ketika objeknya itu sesuatu yang buruk dan tidak baik, akan berbuah keburukan pula. Oleh sebab itu, semua objek yang dikangenin itu hendak selalu mengharap rida dari Allah Swt. Kangen yang muncul karena mengharap rida-Nya merupakan bentuk kerinduan yang tiada taranya. Allah Swt menyatakan bahwa "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs.3:31). Ketika seseorang hanya mencintai Allah semata, maka rasa kangen (rindu) untuk selalu berjumpa dan dekat kepada-Nya merupakan sesuatu yang mengasyikkan. Asyik dan masyuk akan terasa di jiwanya ketika dia bisa mendekat kepada-Nya. Setiap detik, menit, jam dalam sehari semalam terasa kangen yang sangat mendalam dirasakannya. Jiwanya selalu gelisah kalau tidak bisa berjumpa dengan-Nya. Ketika dia mendengar suara azan mendayu-dayu dikeheningan fajar. Mata yang sulit untuk dibuka. Tubuh yang letih dan lemah akibat aktivitas menambah berat beban untuk bangun diwaktu itu. Terbayang air yang dingin ketika membasahi muka, kepala, tangan, telinga dan kaki. Dengan rasa kangen yang mendalam untuk bisa ‘bertemu’ dengan-Nya, mengalahkan semuanya itu. Dia bangun, dan mengambil air wudhu kemudian tersungkur sujud dihadapan-Nya. Subhanallah…Alhamdulilla…Allahu Akbar…

Allah Swt menyatakan Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (Qs.18:28). Di dalam ayat itu, Allah menyatakan kepada hamba-Nya untuk bersabar ketika mengharap rida-Nya. Kerinduan untuk ‘bertemu’ di waktu pagi dan senja (petang) akan didapatkan tanpa melalaikan dan menuruti hawa nafsunya. Karena kedua itu merupakan perbuatan yang melampaui batas. Allah Swt menyatakan bahwa Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya (Qs.18:110). Di ayat ini lebih jelas disebutkan bahwa rasa kangen (rindu) itu akan terobati hingga bisa ‘bertemu’ dengan-Nya, yakni dengan mengerjakan kebaikan (amal saleh) dan tidak berlaku syirik (mensekutukan-Nya dengan yang lain). selain itu, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs.2:218). Orang-orang yang beriman, berhijrah (dari keburukan kepada kebaikan) serta berjihad (berjuang untuk membela dan menegakkan agama-Nya di setiap kesempatan) akan mendapatkan ampunan dan kasih sayang Allah Swt.

Di ayat lain juga disebutkan “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu (Qs.13:22-24). Di ayat ini juga disebutkan, obat untuk menghilangkan kangen kepada-Nya dengan sabar. Kemudian mendirikan shalat, dan berinfaq (sedekah) baik disaat lapang maupun sempit, menolak kejahatan dengan berbuat kebaikan. Ketika semua itu bisa dilakukan, maka janji Allah pasti akan ditepati-Nya. ‘Perjumpaan’ dengan-Nya akan terwujud dengan mendapatkan tempat yang sudah dipersiapkan-Nya, yakni surga ‘Adn. Yang merupakan tempat yang baik lagi indah sebagai balasan bagi mereka yang selalu merindukan agar bisa ‘bertemu’ dengan-Nya. Dengan begitu, Allah menyatakan bahwa Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” (Qs.29:5). Ya benar! Pertemuan itu pasti akan datang. Rasa kangen akan segera terobati. Karena itu bersabarlah dengan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. Berbuatlah kebaikan sebanyak mungkin, dan tinggalkan perbuatan buruk sekecil apapun. Dengan begitu, waktu ‘pertemuan’ sebagai Pelepas kangen itu akan didapatkannya kapanpun dan dimanapun dia berada. Semoga….


#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 20 Oktober 2018

Tidak ada komentar:

Popular