Jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dengan cara terus berusaha dan berupaya untuk istiqamah dalam menunaikan semua kewajiban dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Jamaah
Jumat yang dirahmati Allah
Tinggal menghitung hari, tidak berapa lagi Bulan Ramadhan akan segera datang. Bulan yang penuh mulia, bulan ampunan dan bulan dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka serta syaithan dibelenggu.
Untuk
meraih itu, perlu persiapan yang baik agar dapat meraihnya. Ada beberapa langkah
yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan diri menuju bulan Ramadhan. Pertama,
niat yang baik dan benar merupakan kunci utama dalam setiap ibadah. Maka kita
hendaknya bertekad dengan niat yang kuat untuk menjalani puasa di bulan
Ramadhan yang akan datang dengan kesungguhan, dan terus berusaha memperbaiki
semua perbuatan sehari-hari. Tidak hanya kunci utama, niat juga menjadi salah
satu syarat diterimanya sebuah ibadah, termasuk ibadah puasa. Allah tidak akan
menerima ibadah yang tidak disertai dengan niat. Bahkan, niat baik orang mukmin
bisa lebih mulia daripada ibadah itu sendiri. Rasulullah SAW bersabda:
نِيَّةُ الْمُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ. وَفِي رِوَايَةٍ: نِيَّةُ
الْمُؤْمِنِ أَبْلَغُ مِنْ عَمَلِهِ.
“Niat seorang mukmin lebih baik daripada amalnya. Dalam riwayat yang lain: niat seorang mukmin lebih utama daripada amalnya.” (HR at-Thabrani).
Kedua, adalah dengan
memperbanyak berdoa kepada Allah SWT. Berdoa agar Allah memberikan kesempatan
kepada kita untuk bisa sampai pada bulan mulia ini, serta memberikan taufik dan
pertolongan kepada kita dalam menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah yang
lain. Kita juga berdoa agar ibadah yang kita lakukan diterima dan murni hanya
karena Allah semata. Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ.
“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.’” (QS Ghafir, [40]: 60).
Ketiga, puasa sunnah
Sya’ban. Melakukan puasa sunnah di bulan Sya’ban selain karena sangat
dianjurkan dalam Islam dan memiliki pahala yang banyak, juga menjadi salah satu
bentuk Latihan umat Islam menuju puasa wajib selama sebulan penuh di bulan
Ramadhan. Artinya, jika kita sudah terbiasa berpuasa sebelum Ramadhan, maka
kita tidak akan merasa berat ketika menjalani puasa di bulan Ramadhan. Nabi Saw
bersabda:
ذَاكَ شَهْرٌ
يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فِيهِ
الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا
صَائِمٌ.
“Sya’ban adalah bulan yang sering dilupakan oleh manusia, yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Padahal, ia adalah bulan di mana amalan-amalan diangkat kepada Rabb semesta alam. Maka, aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR Ahmad dan al-Baihaqi).
Keempat, bertobat. Hal
terbaik yang harus kita persiapkan menuju Ramadhan adalah memasuki bulan mulia
ini dengan hati yang suci dan jiwa yang bersih dari segala kotoran-kotoran
kejelekan, keburukan, dan dosa-dosa. Hal itu bisa kita raih dengan bertobat,
yaitu dengan cara meninggalkan dosa, menyesali kesalahan yang kita perbuat,
bertekad untuk tidak menghalanginya kembali, dan berserah diri sepenuhnya
kepada Allah SWT. Allah berfirman:
وَتُوبُوا إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ.
“Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS An-Nur, [24]: 31).
Jika di antara kita ada yang memiliki sangkut paut dengan orang lain, baik berupa harta, jiwa, kehormatan dan yang lainnya. Segeralah meminta maaf dan segera pula untuk mengembalikan hak-hak yang telah kita ambil dari mereka, agar persiapan kita dalam menghadapi bulan Ramadhan benar-benar bersih dan suci.
Jamaah
Jumat yang dirahmati Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar