MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Rabu, 15 Mei 2024

Pesta Pasti Berakhir (Revisi)

Tulisan ini terinspirasi oleh sebuah judul lagu Rhoma Irama dengan judul yang sama, yaitu Pesta Pasti Berakhir. Tulisan ini bukan untuk menafsirkan isi lagunya. Karena saya bukan seorang yang ahli dalam menafsirkan sebuah lagu hehe…

 

Saya hanya melihat bahwa lagu-lagu yang dibawakan oleh H. Rhoma Irama beserta Group Sonetanya mengandung nilai-nilai kehidupan yang luar biasa. Selain enak dan sahdu didengarnya, lagu-lagu yang Beliau ciptakan dan langsung dinyanyikannya penuh dengan makna, nasihat dan hikmah bagi mereka yang mendengarkannya. Semua kalangan yang menyukai pasti sepakat dengan apa yang saya sebutkan itu. Kebetulan saja, dalam tulisan ini saya hanya mencoba untuk memberikan sedikit ‘tafsir’__sekali lagi saya bukan ahli tafsir hehe___untuk lagu itu.  Lirik lagunya menggambarkan tentang kehidupan di dunia ini yang hanya sementara. Sang penulis lagu mengibaratkan kehidupan dunia yang serba sementara ini dengan Pesta Pasti Berakhir. Bait pertama lirik lagu itu adalah :

 

Berumah megah bermobil mewah

Itu tujuan banyak manusia

Uang berlimpah pakaian indah

Itu tujuan banyak manusia

Makanan dan minuman yang serba lezat

Santapan yang selalu dicari

Rekreasi yang mahal serta memikat

Hiburan yang selalu dinikmati


Dalam bait pertama, syair lagu itu diceritakan bahwa berumah megah, bermobil mewah dan uang belimpah serta pakaian yang indah merupakan tujuan banyak manusia. Dengan memiliki semua itu akan mudah mendapatkan makanan, minuman yang lezat. Rekresasi dan hiburan di manapun akan bisa dinikmati. Merupakan hal yang lumrah, bahwa kebanyakan dari manusia menginginkan semua itu. Sebab, semua kemewahan dan kenikmatan yang diperoleh itu merupakan kesenangan hidup semua manusia. Hal ini sudah dinyatakan Allah bahwa kesenangan hidup di dunia itu adalah d
ijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak (diantaranya ; binatang-binatang yang Termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri) dan sawah ladang. Akan tetapi perlu diingat bahwa semuanya kesenangan hidup yang didapatkan itu hanya kesenangan hidup di dunia belaka. Kesenangan itu tidak ada artinya di sisi Allah Swt. sebab, tempat terbaik bagi manusia itu berada disisi-Nya, yakni surga.

 

Qs. ‘Ali ‘Imran (3): 14

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَٰطِيرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمََٔابِ  ١٤

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

 

Mereka bekerja siang dan malam hanya untuk meraih semua itu. Kesuksesan hidup kadang diukur dengan punya rumah megah, mobil mewah, uang berlimpah, pakaian indah serta rekreasi dan hiburan yang membuat kesenangan mereka. Orang lain yang melihat pun akan cemburu dan menganggap semua kesenangan dunia telah mereka dapatkan. Seolah-olah ‘surga’ dunia sudah berada di dalam genggangannya. Padahal semua itu hanya sementara saja. Manusia bisa tertipu oleh gemerlap kesenangan hidup tersebut, apabila lupa kepada Allah Swt sebagai pemilik segala kebahagian. Kesenangan hidup itu hanya sementara belaka. Selama hidup didunia bisa didapatkan. Jangan melupakan kehidupan di akhirat yang hakiki. Yang bisa membuat kita hidup bahagia selamanya didalam surga-Nya. Hal ini sudah digambarkan oleh H. Rhoma Irama dalam bait lirik lagu yang kedua, yaitu :

 

Makan-minumlah senang-senanglah

Dalam pesta kehidupan dunia

Tapi ingatlah gunakan pikir

Bahwa pesta pasti kan berakhir

Dunia hanyalah persinggahan

Dari sebuah perjalanan Panjang

Dunia bukanlah tujuan

Namun hanya ladang tempat bertanam

 

Dalam lirik lagu itu disebutkan bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan dari sebuah perjalanan panjang. Dunia bukanlah tujuan, namun hanya ladang tempat bertanam. Dalam Bahasa Al qur`an dunia dinyatakan sebagai kesenangan yang palsu.

 

Qs. Al Hadid (57): 20

ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞ وَزِينَةٞ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٞ فِي ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَوۡلَٰدِۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرّٗا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمٗاۖ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٞ شَدِيدٞ وَمَغۡفِرَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٞۚ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ  ٢٠

“Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. 

 

Dalam ayat itu juga disebutkan bahwa dunia ini hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan diantara kamu serta saling berbangga tentang banyaknya kekayaan dan anak keturunan. Sehingga banyak manusia yang tertipu oleh kesenangan dunia itu. Di ayat lain disebutkan lagi, selain permainan dan melalaikan dunia juga digambarkan sebagai senda gurau atau candaan belaka.

 

Qs. Muhammad (47): 36

إِنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞۚ وَإِن تُؤۡمِنُواْ وَتَتَّقُواْ يُؤۡتِكُمۡ أُجُورَكُمۡ وَلَا يَسَۡٔلۡكُمۡ أَمۡوَٰلَكُمۡ  ٣٦

“Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” 

 

Disebutkan dalam ayat di atas, bahwa kehidupan dunia merupakan permainan dan senda gurau. Hanya orang-orang yang beriman dan bertakwa yang akan mendapatkan pahala dari perbuatannya selama di dunia. Kehidupan dunia tidak melalaikannya lupa kepada Allah Swt. justru, kehidupan dunia itu sebagai ladang untuk berbuat baik dan beribadah kepadsa-Nya. Sehingga apa yang didapatkannya akan memberi manfaat yang begitu besar baginya. Dia menyadari bahwa kehidupan atau kesenangan hidup didunia itu pastinya akan hilang dan lenyap. Istilah sang penulis lagu adalah Pesta Pasti Berakhir. Ya benar! Pesta pasti akan berakhir. Kehidupan akhiratlah yang akan kekal selamanya.

 

Makna Pesta

 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pesta adalah perjamuan makan minum (bersuka ria dan sebagainya) atau perayaan. Pesta yang dilakukan itu berbagai macam. Ada pesta perkawinan, ulang tahun, tunangan, panen, dansa, olahraga, sunatan, pesta demokrasi dan sebagainya. Tergantung kebutuhan dan kemampuan orang dalam menyajikan serta menyuguhkan pesta itu. Bagi orang yang memiliki kelebihan harta, maka pesta yang diselenggarakan akan mewah. Tempat acara biasanya digedung yang luas dan besar. Bisa juga di hotel berbintang dan sebagainya. Sedang mereka yang memiliki kemampuan harta benda yang menengah ke bawah, acara pesta bisa diselenggarakan di rumah atau Gedung yang tidak begitu besar yang bisa menampung banyak orang. Inti dari pesta itu adalah jamuan makan disertai dengan hiburan. Hiburan yang disuguhkan terkadang mendatangkan artis ibukota ataupun artis yang terkenal. Semua orang yang hadir di dalam pesta itu penuh dengan kebahagian, kecerian, senda gurau, tawa, senyum. Mereka menikmati jamuan makan dan alunan musik yang disuguhkan. Terkadang jamuan makan yang disuguhkan banyak sekali. Undangan yang datang bisa memilih menunya. Semuanya terasa enak, sedap dan lezat. Pesta yang diselenggarakan ada yang setengah hari, satu hari penuh dari pagi sampai malam, ada pesta itu diselenggarakan selama beberapa hari bahkan lebih dari satu bulan. Tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk bisa menggelar pesta itu. Semakin besar, megah, dan mewah pesta itu, maka semakin besar biaya yang dikeluarkan.

 

Begitulah pesta itu diselenggarakan, baik pestanya itu diselenggarakan setengah hari, sehari penuh, seminggu ataupun berbulan-bulan. Yang perlu diingat bahwa semua itu pasti ada akhirnya. Kesenangan dan kebahagian akan hilang seiring dengan berakhirnya pesta itu. Semuanya serba sementara dan tidak akan abadi. Bisa saja, setelah selesai pesta itu akan mendatangkan penderitaan. Allah menyatakan bahwa kehidupan dunia berupa makan dan bersenang-senang yang manusia lakukan merupakan angan-angan belaka. Semuanya kosong. Kelak, diakhirat mereka akan mengetahui akibat dari perbuatan mereka yang terlalu mengangung-agungkan duniawai.

 

Qs. Al Hijr (15): 3

ذَرۡهُمۡ يَأۡكُلُواْ وَيَتَمَتَّعُواْ وَيُلۡهِهِمُ ٱلۡأَمَلُۖ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ  ٣

“Biarkanlah mereka itu (didunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat Perbuatannya)”

 

 

Pesta itu merupakan simbol dari kehidupan di dunia ini. Semua kesenangan hidup yang diterima di dunia suatu saat akan hilang. Pesta akan berakhir. Semua kehidupan di dunia ini pasti akan hilang dan lenyap. Hal ini akan di mulai saat kematian datang menjemput.

 

Qs. Yunus (10): 70

مَتَٰعٞ فِي ٱلدُّنۡيَا ثُمَّ إِلَيۡنَا مَرۡجِعُهُمۡ ثُمَّ نُذِيقُهُمُ ٱلۡعَذَابَ ٱلشَّدِيدَ بِمَا كَانُواْ يَكۡفُرُونَ  ٧٠

“(bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka.”

 

 

Semua makhluk hidup di muka bumi ini pasti akan mengalami kematian. Allah menyatakan bahwa setiap yang bernyawa didunia ini pasti akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasan setiap orang. Barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sesungguhnya, dia akan memperoleh kemenangan yang nyata. Sebab, kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang memperdaya. Yang akan memberi penyesalan bagi manusia-manusia yang tertipu olehnya.

 

Qs. Ali ‘Imran (3):185

كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ  ١٨٥

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” 

 

Di ayat lain disebutkan kematian itu pasti akan datang kepada siapapun. Walaupun dia berlindung dibalik atau didalam benteng yang tinggi dan kokoh. Manusia tidak bisa berlindung dari kematian. Dia akan datang ketika waktunya telah tiba.  

 

Qs. An Nisa (4): 78

أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٖ مُّشَيَّدَةٖۗ وَإِن تُصِبۡهُمۡ حَسَنَةٞ يَقُولُواْ هَٰذِهِۦ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ وَإِن تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةٞ يَقُولُواْ هَٰذِهِۦ مِنۡ عِندِكَۚ قُلۡ كُلّٞ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ فَمَالِ هَٰٓؤُلَآءِ ٱلۡقَوۡمِ لَا يَكَادُونَ يَفۡقَهُونَ حَدِيثٗا  ٧٨

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?” 

 

Kematian akan menghilangkan semua kenikmatan dan kesenangan yang diperoleh di dunia ini. Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa menghindar dan lari dari kematian. Mereka yang sadar bahwa hidupnya akan menuju kepada kematian akan mengisi hidupnya dengan kebaikan. Pesta boleh saja dilaksanakan, sesederhana atau pun semewah-mewahnya. Akan tetapi jangan sampai lupa pada akhir dari pesta itu. Jangan sampai pesta yang diselenggarakan itu justru melalaikan kita akan kematian. Allah Swt menyatakan bahwa bermegah-megahan itu akan melalaikan kamu sampai maut menjemput (masuk kedalam kubur). Hendaknya, kita jangan melakukan hal seperti itu. Sebab, kita akan mengetahui balasannya kelak.

 

Qs. At Takatsur (102): 1-3

أَلۡهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ  ١ حَتَّىٰ زُرۡتُمُ ٱلۡمَقَابِرَ  ٢ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ  ٣

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.”

 

Begitulah, Allah mengingatkan kepada kita bahwa setiap kesenangan dan kemewahan dunia akan melalaikan kepada nikmat dan kematian. Bahkan disebutkan dalam ayat itu sampai ke dalam kubur. Nauzdubillahi min dzalik. Untuk itu, bagi mereka yang sadar bahwa ‘pesta akan berakhir’ akan mempersiapkan dirinya untuk ‘kembali’ kepada Allah Swt. Dia tidak tergoda dengan kesenangan, kemewahan dan kemegahan ‘pesta’ itu. Walaupun dia ikut di dalam pesta itu, akan tetapi jiwanya tidak terikat dan terbujuk oleh kesenangan acara didalamnya. Jiwanya tidak lalai dalam mengingat Allah. Semuanya dia lakukan hanya mengharap Ridha-Nya. Dan, tentunya bisa kembali menghadap-Nya dengan penuh kedamaian dan kebahagian. Semoga…

 

#Memyebarluaskan Kebaikan#

Lampihong, 15 Mei 2024

Tidak ada komentar:

Popular