Tulisan ini terinspirasi oleh sebuah judul lagu Rhoma Irama dengan judul yang sama, yaitu Pesta Pasti Berakhir. Tulisan ini bukan untuk menafsirkan isi lagunya. Karena saya bukan seorang yang ahli dalam menafsirkan sebuah lagu hehe…
Saya hanya melihat bahwa lagu-lagu yang
dibawakan oleh H. Rhoma Irama beserta Group Sonetanya mengandung nilai-nilai
kehidupan yang luar biasa. Selain enak dan sahdu didengarnya, lagu-lagu yang
Beliau ciptakan dan langsung dinyanyikannya penuh dengan makna, nasihat dan
hikmah bagi mereka yang mendengarkannya. Semua kalangan yang menyukai pasti
sepakat dengan apa yang saya sebutkan itu. Kebetulan saja, dalam tulisan ini
saya hanya mencoba untuk memberikan sedikit ‘tafsir’__sekali lagi saya
bukan ahli tafsir hehe___untuk lagu itu.
Lirik lagunya menggambarkan tentang kehidupan di dunia ini yang hanya
sementara. Sang penulis lagu mengibaratkan kehidupan dunia yang serba sementara
ini dengan Pesta Pasti Berakhir. Bait pertama lirik lagu itu adalah :
Berumah megah bermobil mewah
Itu tujuan banyak manusia
Uang berlimpah pakaian indah
Itu tujuan banyak manusia
Makanan dan minuman yang serba lezat
Santapan yang selalu dicari
Rekreasi yang mahal serta memikat
Hiburan yang selalu dinikmati
Dalam bait pertama, syair lagu itu diceritakan bahwa berumah megah, bermobil
mewah dan uang belimpah serta pakaian yang indah merupakan tujuan banyak
manusia. Dengan memiliki semua itu akan mudah mendapatkan makanan, minuman yang
lezat. Rekresasi dan hiburan di manapun akan bisa dinikmati. Merupakan hal yang
lumrah, bahwa kebanyakan dari manusia menginginkan semua itu. Sebab, semua
kemewahan dan kenikmatan yang diperoleh itu merupakan kesenangan hidup semua
manusia. Hal ini sudah dinyatakan Allah bahwa kesenangan hidup di dunia itu
adalah dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak (diantaranya ; binatang-binatang yang Termasuk jenis unta, lembu, kambing dan
biri-biri) dan sawah ladang. Akan tetapi perlu diingat bahwa semuanya
kesenangan hidup yang didapatkan itu hanya kesenangan hidup di dunia belaka.
Kesenangan itu tidak ada artinya di sisi Allah Swt. sebab, tempat terbaik bagi
manusia itu berada disisi-Nya, yakni surga.
Qs. ‘Ali
‘Imran (3): 14
زُيِّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَٰطِيرِ
ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ
وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ
عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمََٔابِ
١٤
“Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup
di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
Mereka bekerja siang dan malam hanya untuk
meraih semua itu. Kesuksesan hidup kadang diukur dengan punya rumah megah,
mobil mewah, uang berlimpah, pakaian indah serta rekreasi dan hiburan yang
membuat kesenangan mereka. Orang lain yang melihat pun akan cemburu dan
menganggap semua kesenangan dunia telah mereka dapatkan. Seolah-olah ‘surga’
dunia sudah berada di dalam genggangannya. Padahal semua itu hanya sementara
saja. Manusia bisa tertipu oleh gemerlap kesenangan hidup tersebut,
apabila lupa kepada Allah Swt sebagai pemilik segala kebahagian. Kesenangan
hidup itu hanya sementara belaka. Selama hidup didunia bisa didapatkan. Jangan
melupakan kehidupan di akhirat yang hakiki. Yang bisa membuat kita hidup
bahagia selamanya didalam surga-Nya. Hal ini sudah digambarkan oleh H. Rhoma Irama dalam bait lirik lagu
yang kedua, yaitu :
Makan-minumlah senang-senanglah
Dalam pesta kehidupan dunia
Tapi ingatlah gunakan pikir
Bahwa pesta pasti kan berakhir
Dunia hanyalah persinggahan
Dari sebuah perjalanan Panjang
Dunia bukanlah tujuan
Namun hanya ladang tempat bertanam
Dalam lirik lagu itu disebutkan bahwa dunia
hanyalah tempat persinggahan dari sebuah perjalanan panjang. Dunia bukanlah
tujuan, namun hanya ladang tempat bertanam. Dalam Bahasa Al qur`an dunia
dinyatakan sebagai kesenangan yang palsu.
Qs. Al Hadid (57): 20
ٱعۡلَمُوٓاْ
أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞ وَزِينَةٞ وَتَفَاخُرُۢ
بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٞ فِي ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَوۡلَٰدِۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ
أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرّٗا ثُمَّ
يَكُونُ حُطَٰمٗاۖ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٞ شَدِيدٞ وَمَغۡفِرَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ
وَرِضۡوَٰنٞۚ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ ٢٠
“Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
Dalam ayat itu juga disebutkan bahwa dunia ini
hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan
diantara kamu serta saling berbangga tentang banyaknya kekayaan dan anak
keturunan. Sehingga banyak manusia yang tertipu oleh kesenangan dunia itu. Di
ayat lain disebutkan lagi, selain permainan dan melalaikan dunia juga
digambarkan sebagai senda gurau atau candaan belaka.
Qs. Muhammad (47): 36
إِنَّمَا
ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞۚ وَإِن تُؤۡمِنُواْ وَتَتَّقُواْ
يُؤۡتِكُمۡ أُجُورَكُمۡ وَلَا يَسَۡٔلۡكُمۡ
أَمۡوَٰلَكُمۡ ٣٦
“Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.”
Disebutkan dalam ayat di atas, bahwa kehidupan
dunia merupakan permainan dan senda gurau. Hanya orang-orang yang beriman dan
bertakwa yang akan mendapatkan pahala dari perbuatannya selama di dunia.
Kehidupan dunia tidak melalaikannya lupa kepada Allah Swt. justru, kehidupan
dunia itu sebagai ladang untuk berbuat baik dan beribadah kepadsa-Nya. Sehingga
apa yang didapatkannya akan memberi manfaat yang begitu besar baginya. Dia
menyadari bahwa kehidupan atau kesenangan hidup didunia itu pastinya akan
hilang dan lenyap. Istilah sang penulis lagu adalah Pesta Pasti Berakhir. Ya
benar! Pesta pasti akan berakhir. Kehidupan akhiratlah yang akan kekal
selamanya.
Makna Pesta
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pesta adalah perjamuan makan minum (bersuka ria
dan sebagainya) atau perayaan. Pesta yang dilakukan itu berbagai macam. Ada
pesta perkawinan, ulang tahun, tunangan, panen, dansa, olahraga, sunatan, pesta
demokrasi dan sebagainya. Tergantung kebutuhan dan kemampuan orang dalam
menyajikan serta menyuguhkan pesta itu. Bagi orang yang memiliki kelebihan
harta, maka pesta yang diselenggarakan akan mewah. Tempat acara biasanya
digedung yang luas dan besar. Bisa juga di hotel berbintang dan sebagainya.
Sedang mereka yang memiliki kemampuan harta benda yang menengah ke bawah, acara
pesta bisa diselenggarakan di rumah atau Gedung yang tidak begitu besar yang
bisa menampung banyak orang. Inti dari pesta itu adalah jamuan makan disertai
dengan hiburan. Hiburan yang disuguhkan terkadang mendatangkan artis ibukota
ataupun artis yang terkenal. Semua orang yang hadir di dalam pesta itu penuh
dengan kebahagian, kecerian, senda gurau, tawa, senyum. Mereka menikmati jamuan
makan dan alunan musik yang disuguhkan. Terkadang jamuan makan yang disuguhkan
banyak sekali. Undangan yang datang bisa memilih menunya. Semuanya terasa enak,
sedap dan lezat. Pesta yang diselenggarakan ada yang setengah hari, satu hari
penuh dari pagi sampai malam, ada pesta itu diselenggarakan selama beberapa
hari bahkan lebih dari satu bulan. Tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk
bisa menggelar pesta itu. Semakin besar, megah, dan mewah pesta itu, maka
semakin besar biaya yang dikeluarkan.
Begitulah pesta itu
diselenggarakan, baik pestanya itu diselenggarakan setengah hari, sehari penuh,
seminggu ataupun berbulan-bulan. Yang perlu diingat bahwa semua itu pasti ada
akhirnya. Kesenangan dan kebahagian akan hilang seiring dengan berakhirnya pesta
itu. Semuanya serba sementara dan tidak akan abadi. Bisa saja, setelah selesai
pesta itu akan mendatangkan penderitaan. Allah menyatakan bahwa kehidupan dunia
berupa makan dan bersenang-senang yang manusia lakukan merupakan angan-angan
belaka. Semuanya kosong. Kelak, diakhirat mereka akan mengetahui akibat dari
perbuatan mereka yang terlalu mengangung-agungkan duniawai.
Qs. Al Hijr (15): 3
ذَرۡهُمۡ
يَأۡكُلُواْ وَيَتَمَتَّعُواْ وَيُلۡهِهِمُ ٱلۡأَمَلُۖ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ ٣
“Biarkanlah mereka
itu (didunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan
(kosong) mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat Perbuatannya)”
Pesta itu merupakan simbol
dari kehidupan di dunia ini. Semua kesenangan hidup yang diterima di dunia
suatu saat akan hilang. Pesta akan berakhir. Semua kehidupan di dunia ini pasti akan hilang
dan lenyap. Hal ini akan di mulai saat kematian datang menjemput.
Qs. Yunus (10): 70
مَتَٰعٞ فِي
ٱلدُّنۡيَا ثُمَّ إِلَيۡنَا مَرۡجِعُهُمۡ ثُمَّ نُذِيقُهُمُ ٱلۡعَذَابَ ٱلشَّدِيدَ
بِمَا كَانُواْ يَكۡفُرُونَ ٧٠
“(bagi
mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka
kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan
kekafiran mereka.”
Semua makhluk hidup di muka bumi ini pasti akan
mengalami kematian. Allah menyatakan bahwa setiap yang bernyawa didunia ini
pasti akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan
sempurna balasan setiap orang. Barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, sesungguhnya, dia akan memperoleh kemenangan yang
nyata. Sebab, kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang memperdaya. Yang
akan memberi penyesalan bagi manusia-manusia yang tertipu olehnya.
Qs. Ali ‘Imran (3):185
كُلُّ
نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ
ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ
وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ ١٨٥
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
Di ayat lain disebutkan kematian itu pasti akan
datang kepada siapapun. Walaupun dia berlindung dibalik atau didalam benteng
yang tinggi dan kokoh. Manusia tidak bisa berlindung dari kematian. Dia akan
datang ketika waktunya telah tiba.
Qs. An Nisa (4): 78
أَيۡنَمَا
تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٖ مُّشَيَّدَةٖۗ
وَإِن تُصِبۡهُمۡ حَسَنَةٞ يَقُولُواْ هَٰذِهِۦ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ وَإِن
تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةٞ يَقُولُواْ هَٰذِهِۦ مِنۡ عِندِكَۚ قُلۡ كُلّٞ مِّنۡ عِندِ
ٱللَّهِۖ فَمَالِ هَٰٓؤُلَآءِ ٱلۡقَوۡمِ لَا يَكَادُونَ يَفۡقَهُونَ
حَدِيثٗا ٧٨
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?”
Kematian akan menghilangkan semua kenikmatan
dan kesenangan yang diperoleh di dunia ini. Tidak ada satu pun manusia di dunia
ini yang bisa menghindar dan lari dari kematian. Mereka yang sadar bahwa
hidupnya akan menuju kepada kematian akan mengisi hidupnya dengan kebaikan.
Pesta boleh saja dilaksanakan, sesederhana atau pun semewah-mewahnya. Akan
tetapi jangan sampai lupa pada akhir dari pesta itu. Jangan sampai pesta yang
diselenggarakan itu justru melalaikan kita akan kematian. Allah Swt menyatakan
bahwa bermegah-megahan itu akan melalaikan kamu sampai maut menjemput (masuk
kedalam kubur). Hendaknya, kita jangan melakukan hal seperti itu. Sebab, kita
akan mengetahui balasannya kelak.
Qs. At Takatsur (102): 1-3
أَلۡهَىٰكُمُ
ٱلتَّكَاثُرُ ١ حَتَّىٰ زُرۡتُمُ
ٱلۡمَقَابِرَ ٢ كَلَّا سَوۡفَ
تَعۡلَمُونَ ٣
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke
dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan
mengetahui.”
Begitulah, Allah mengingatkan kepada kita bahwa
setiap kesenangan dan kemewahan dunia akan melalaikan kepada nikmat dan
kematian. Bahkan disebutkan dalam ayat itu sampai ke dalam kubur. Nauzdubillahi
min dzalik. Untuk itu, bagi mereka yang sadar bahwa ‘pesta akan berakhir’
akan mempersiapkan dirinya untuk ‘kembali’ kepada Allah Swt. Dia tidak tergoda
dengan kesenangan, kemewahan dan kemegahan ‘pesta’ itu. Walaupun dia ikut di
dalam pesta itu, akan tetapi jiwanya tidak terikat dan terbujuk oleh kesenangan
acara didalamnya. Jiwanya tidak lalai dalam mengingat Allah. Semuanya dia
lakukan hanya mengharap Ridha-Nya. Dan, tentunya bisa kembali menghadap-Nya
dengan penuh kedamaian dan kebahagian. Semoga…
#Memyebarluaskan Kebaikan#
Lampihong, 15 Mei 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar