Menjadi sebuah pertanyaan besar, kenapa Umar menjadikan hijrah nabi sebagai awal perhitungan hijriyah. Bukannya kelahiran atau wafatnya nabi saw?. Ternyata hijrah nabi saw mengandung makna yang luar biasa. Hijrah adalah peristiwa yang membalikkan keseluruhan perjalanan perjuangan Nabi menegakkan kebenaran. Bila di Makkah, selama 13 tahun, Beliau berhasil menanamkan iman kepada Allah dan mendidik akhlak pribadi-pribadi para Sahabat yang jumlahnya tidak terlalu besar, maka setelah Hijrah, ke Madinah, langkah perjuangan Rasulullah Saw meningkat, yaitu membentuk masyarakat berperadaban. Karena itu nama kota tempat Beliau berhijrah, asal mula Bernama Yastrib, Beliau ubah menjadi Madinah, yang maknanya ialah “kota” dalam pengertian “tempat peradaban”, hidup beradab, berkesopanan, dan teratur dengan hukum-hukum yang ditaati oleh semua warga”.
Ketika nabi hijrah ke Madinah, maka perkembangan penyebaran agama islam menjadi meningkat. Awal kedatangan rasulullah diterima dengan baik oleh penduduk Madinah. Kaum muhajirin (Makkah) yang datang ke Madinah diterima dengan lapang dada. Kaum anshar (Madinah) menjadikan mereka sebagai saudara. Kaum anshar menyediakan rumah-rumah mereka untuk tempat tinggal kaum muhajirin. Dengan begitu, rasulullah saw telah mempersatukan antara muhajirin dan anshar. Sehingga persatuan dan kesatuan di antara penduduk Madinah dapat terwujud. Rasulullah saw telah menanamkan nilai ketauhidan yang luar biasa kepada para sahabatnya. Sehingga mampu menjadikan persaudaraan yang erat diantara kaum muslimin. Persaudaran dengan ikatan ketauhidan itulah yang menimbulkan persatuan yang kuat di kalangan penduduk di Madinah. Walaupun Madinah memiliki berbagai suku yang saling bertikai sebelumnya, Ketika islam datang dibawa nabi saw, maka antar suku itu bisa menjadi satu kesatuan untuk menegakkan kebenaran. Ditambah dengan akhlak rasulullah saw yang menjadi panutan mereka, sehingga menambah rasa kecintaan mereka kepada nabi saw.
Hijrah nabi saw ke Madinah merupakan tonggak keberhasilan dalam menjalankan misi kenabiannya. Berawal dari sini, islam tersebar keberbagai penjuru di jazirah arab. Penduduk makkah yang awalnya memusuhi nabi dan pengikutnya dapat ditaklukkan, dan mereka menyatakan keislamannya dihadapan rasulullah saw. Makkah dan Madinah menjadi pusat penyebaran agama islam sampai sekarang. Dari sinilah Umar menjadikan hijrah nabi sebagai awal perhitungan kalender hijriyah. Dengan tujuan untuk mengingatkan Kembali perjuangan rasulullah saw dalam menegakkan agama islam. Selain itu, memberikan semangat persatuan kepada generasi yang akan datang. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang rasulullah saw tanamkan kepada para sahabatnya merupakan contoh yang baik untuk ditanamkan kepada generasi selanjutnya. Dan juga, nilai ketauhidan yang tertanam dijiwa para sahabat menjadikan mereka saudara yang seiman dan seagama. Perjuangan, persatuan dan kesatuan serta persaudaran yang dilandasi nilai ketauhidan menjadikan umat islam pada masa rasulullah menjadi umat yang teladan. Umat yang mencintai nabi dan agamanya dengan sepenuh hati. Sehingga rela berkorban dengan harta, tenaga dan bahkan nyawa untuk perkembangan dan kemajuan agama islam.
Untuk itulah, momentum tahun baru hijrah tahun ini bisa meraih Nilai-nilai perjuangan, persatuan dan kesatuan, serta persaudaran yang dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Apabila umat islam mampu meraih nilai-nilai itu, maka umat islam akan menjadi umat teladan Kembali. Umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (Qs.3:110). Semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar