MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Minggu, 26 September 2021

Pendidikan karakter Yang Mulai Hilang

Beberapa hari yang lalu, ada tawuran yang dilakukan anak remaja di daerah siring Pierre Tendean. Kenakalan remaja tersebut sempat terekam video drone yang dilakukan pengunjung dan menjadi viral di media sosial. Padahal daerah itu telah ditutup selama Banjarmasin menjadi level 4. Hal ini menjadi keprihatinan para pemangku kebijakan. Ada yang mengatakan bahwa tawuran yang dilakukan para remaja itu merupakan masalah kriminal. Untuk itu perlu adanya apparat kepolisian yang menjaga wilayah itu. Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menyebut bahwa masalah tawuran itu akibat kelamaan tidak bersekolah. Selama pandemi covid 19, sekolah tidak bisa lagi melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pembelajaran dilakukan melalui dalam jaringan (daring). Hal ini telah berjalan hamper 2 tahun. Para siswa tidak bisa menerima pembelajaran secara langsung di dalam kelas. Sedangkan pembelajaran daring tidak mengikat siswa dalam waktu. Mereka bisa mengerjakan tugas kapan saja. Mengerjakannya pun bisa dimana saja. Orang tua terkadang tidak bisa memantau pola pembelajaran daring itu. 

Banyak orang tua yang tidak memahami pembelajaran secara daring. Terlebih materi dan tugas yang diberikan kepada anak-anak mereka. Hampir setiap hari anak mendapat tugas dari gurunya secara daring. Hal ini membuat anak dan orang tua menjadi kelimpungan. Orang tua dan anak tidak paham dengan tugas dan materi ajar itu. Sebab, anak tidak diberikan penjelasan yang memadai oleh guru. Pembelajaran melalui daring dengan mendownloud materi terkadang tidak dibaca. Walaupun dibaca juga tidak bisa dipahami. Video pembelajaran yang di share juga tidak menolong anak didik paham terhadap bahan ajar. Belum lagi guru yang mengajar secara daring ingin mengejar ketercapaian kurikulum. Bab atau bahan pelajaran yang satu belum dipahami anak, kemudian lanjut lagi dengan bab atau bahan yang lainnya. Akhirnya anak didik menjadi stres dan bosan. Sebab, mereka tidak bisa menyesuaikan dengan pelajaran itu. Orang tua yang diharapkan bisa membantu juga tidak mampu. Banyak orang tua yang mengeluh akibat tidak bisa mendampingi anaknya. Alasannya bisa karena kesibukan, lelah setelah bekerja seharian. Dan yang lebih banyak disebabkan tidak paham dengan materi pembelajarannya. 

Ketika pembelajaran tatap muka ditiadakan dan diganti dengan daring, banyak sekali masalah yang muncul. Masalah yang muncul tidak hanya dihadapi oleh anak didik, orang tua dan guru. Semua orang juga merasakannya. Para pejabat pemangku kebijakan juga mulai gerah. Akibat banyaknya desakan para orang tua, guru dan masyarakat agar membuka kembali pembelajaran tatap muka disekolah. Dengan alasan pandemi covid 19 yang masih terus meningkat mereka juga tidak berani memberikan izin membuka PTM. Padahal menurut SKB 4 Menteri, PTM bisa dibuka apabila suatu daerah berada pada level 3, 2 dan 1. Akan tetapi dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat. 

Saat ini covid 19 di Kalimantan Selatan sudah mengalami penurunan. Hanya Banjarmasin dan Banjarbaru yang masih level 4. Bahkan ada daerah yang sudah berada dilevel 2. Tentuanya, kita semua berharap PTM bisa segera dibuka lagi. Sebab, dengan PTM guru dan murid bisa berinteraksi dengan baik. Penanaman karakter bisa kembali ditanamkan kepada siswa. Selama pembelajaran secara daring nilai-nilai karakter ini telah hilang. Adab atau akhlak tidak bisa diberikan secara daring. Akhlak hanya bisa dilakukan melalui pembiasaan. Dengan selalu melakukan kebiasaan baik, seperti mengucapkan salam, membersihkan kelas, membuang sampah pada tempatnya, berkata-kata yang baik dan sopan, melaksanakan salat berjamaah, berpakaian rapi, disiplin, dan lain-lain. Hal itu biasanya dilakukan setiap hari disekolah. Guru senantiasa menanamkan nilai-nilai itu kepada siswanya. Dengan adanya penanaman karakter atau akhlak kepada anak didik sedini mungkin, maka akan menjadi sebuah kebiasaan. Dengan begitu, anak didik akan menjadi orang yang berkarakter baik. Anak yang beradab dan berakhlak. Jauh dari kenakalan anak remaja masa kini. Dan bisa terhindar dari pergaulan bebas dan narkoba. Semoga!

 

#Menyebarluaskan Kebaikan#

Paringin, 26 September 2021

Tidak ada komentar:

Popular