MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Sabtu, 29 Februari 2020

Karena Cinta

Sabtu, 29 Februari 2020, sekitar jam 08.30 Wita berangkat dari rumah di Paringin Kabupaten Balangan menuju Martapura untuk menghadiri Haul Abah Guru Sekumpul yang ke-15. Ketika berangkat hujan yang cukup lebat membasahi Bumi Sanggam Balangan. Selama perjalanan pagi itu hujan terus menerus turun. Sampai di daerah Pantai Hambawang Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) hujan reda. Dan setelahnya tidak ada lagi turun hujan sampai tiba di Martapura sekitar jam 16.30 Wita. Alhamdulillah bisa sampai dengan selamat dan bisa mengikuti rangkaian acara Haulan Abah Guru, walaupun jarak duduk saya sangat jauh dari area Sekumpul. Akan tetapi tidak mengurangi kekhidmatan dan kekhusyukan acara Haul itu.

Selama perjalanan dari Paringin menuju Martapura. Banyak sekali ditemukan Rest Area. Hampir tiap desa di sepanjang jalan menuju Sekumpul itu ada tempat itu. Berbagai macam menu makanan disuguhkan. Semuanya gratis. Masyarakat melakukannya secara swadaya untuk membantu dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah yang pergi ke tempat Haul Abah Guru Sekumpul. Sungguh luar biasa, apa yang dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat itu hanya untuk ikut berpartisipasi dalam acara Haulan itu. Mereka beranggapan tidak bisa pergi langsung ke acara haulan akan tetapi bisa membantu jamaah yang berangkat merupakan sesuatu yang sangat membanggakan bagi mereka. Anggapannya, mereka yang membantu jamaah itu akan mendapatkan berkah dari almarhum Almukarram Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani. Dengan keberkahan itu, mereka berharap bisa memberikan keberuntungan dan kesuksesan di dalam hidupnya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin!

Menurut informasi, rest area ini tidak hanya di daerah Kalimantan Selatan. Dari Samarinda, Balikpapan, Penajam dan daerah Kalimantan Timur yang dilalui jamaah haul menuju ke Sekumpul juga membuat tempat beristirahat itu. Begitu juga daerah Palangka Raya, Sampit, Kapuas dan sebagainya juga menyediakan tempat itu. Ada yang secara pribadi, kelompok dan sebagainya. Tidak hanya itu, ada yang mengratiskan BBM (Bahan Bakar Minyak) bagi pengendara motor. Di sepanjang jalan menuju Sekumpul ada juga yang memberikan buah-buahan. Kebetulan pada saat ini sedang musim rambutan dan langsat (duku), buah lokal daerah Kalimantan. Sehingga banyak juga dari masyarakat yang membagikan kedua buah-buahan itu secara gratis. Belum lagi air mineral, baik botol ataupun gelas juga dibagikan secara gratis.

Selama dalam perjalanan menuju Sekumpul perasaan ini campur aduk. Senang, karena jalanan sangat ramai dan penuh makanan. Kalau sanggup perutnya, tiap rest area yang disinggahi pasti dapat makanan gratis. Ada juga rasa lelah, karena sepanjang jalan penuh dengan kemacetan. Biasanya, dalam waktu normal dari Paringin ke Sekumpul dapat ditempuh sekitar 4 jam. Tapi pada waktu haulan ini bisa sampai 8-10 jam. Atau bahkan bisa saja lebih dari itu, tergantung situasi jalanan dan tingkat kemacetannya. Selain itu, ada juga rasa haru melihat keikhlasan dan kesabaran masyarakat memberikan pelayanan kepada jamaah haul. Mereka tulus ikhlas memberikan apa yang bisa mereka berikan. Seperti makanan, minuman, buah-buahan, BBM dan sebagainya. Ada juga yang memberikan jasanya, seperti pijat atau urut gratis, bengkel gratis, toilet, rumah untuk istirahat dan sebagainya. Rasa haru dan bangga campur aduk melihat semua itu. Belum lagi, relawan yang mengatur lalu lintas. Bahkan ada yang siang malam mereka bertugas mengatur lalu lintas itu agar para pengendara mobil dan sepeda motor bisa tertib. Hujan dan panas tidak mereka pedulikan. Semua itu mereka lakukan untuk kelancaran acara Haulan Abah Guru Sekumpul.

Kadang bulu kuduk ini berdiri menyaksikan keikhlasan dan kesabaran mereka itu. Sungguh luar biasa!. Semua lapisan masyarakat bersatu padu untuk suksesnya acara haulan. Padahal, diantara mereka itu mungkin ada yang tidak pernah ketemu dengan Abah Guru. Atau, mungkin saja ada diantara mereka yang tidak tahu siapa Beliau. Atau, bisa juga tidak pernah pergi ke pengajian Beliau sewaktu masih hidup. Bisa juga, tidak pernah sama sekali ke Sekumpul untuk berziarah ke Makam Beliau. Atau, tidak pernah menonton video ceramahnya. Tidak juga tahu orangnya, karena tidak pernah sama sekali melihat fotonya, dan sebagainya. Tapi mau melakukan semua itu dengan tulus dan ikhlas. Tanpa mengharapkan apapun, kecuali keberkahan.

Biasanya, orang yang mau berkorban apapun terhadap seseorang yang dikenal ataupun tidak dikenalnya merupakan sebuah kecintaan. Cinta itu merupakan perasaan suka terhadap sesuatu. Ketika rasa cinta itu muncul, maka dia rela berkorban harta benda bahkan nyawa sekalipun untuk orang yang dicintainya. Dia tidak peduli dengan dirinya. Dia akan bahagia kalau orang yang dicintainya itu senang. Walaupun orang yang dicintainya itu tidak tahu bahwa ia mencintainya. Begitulah perasaan cinta itu masuk dan terpendam didalam jiwanya. Apalagi, kalau orang yang dicintainya itu orang yang mulia. Misalnya Nabi dan Rasul, para Auliya Allah maupun Ulama. Mereka itu merupakan orang yang sangat dekat dengan Allah Swt. Kehidupannya dipenuhi dengan ibadah dan perbuatan baik. Mencintainya sama dengan mencintai Allah Swt. Nabi Saw menyatakan bahwa siapa mencintai seseorang, maka dia akan bersamanya kelak di akhirat.

Kita semua sudah mengetahuinya, Abah Guru Sekumpul merupakan salah satu dari para Auliya Allah itu. Setiap tahun, haulnya selalu bertambah jamaah yang datang. Tidak hanya dari Kalimantan Selatan saja, tapi juga provinsi tetangga bahkan negara lain. Ini membuktikan kecintaan mereka kepada Abah Guru. Kita berharap kecintaan ini bisa berlanjut sampai ke alam akhirat kelak. Para Aulia Allah mendapat jaminan surga-Nya. Orang yang cinta dengan penghuni surga, maka kelak ia akan bersamanya pula di dalam surga. Semoga!

#Menyebarluaskan Kebaikan#
Martapura, 29 Februari 2020

Tidak ada komentar:

Popular