Dalam kehidupan di dunia ini, semua orang
diarahkan untuk bisa berbuat baik sebanyak-banyaknya. Hal ini merupakan
perintah semua agama. Tidak ada dalam ajaran sebuah agama yang mengajarkan
kepada pengikutnya untuk berbuat jahat. Ketika ada suatu pengikut yang berbuat
jahat, bukan ajarannya yang salah akan tetapi bisa jadi ajaran itu di salah
pahami oleh mereka. Begitu juga dalam Agama Islam. Sumber ajarannya merujuk
kepada Al qur’an dan hadits. Rasulullah Saw bersabda :
تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ مَا اِنْ تَمَسَكْتُمْ
بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوْا اَبَدَ كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّتِى. (رواه مالك).
“Aku tinggalkan kamu dua perkara, kamu tidak akan sesat
selama kamu berpegang dengan kedua-duanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan
sunnahku.” (HR. Malik, Hadits ini shahih menurut riwayat Imam Hakim dan Ibnu
Abdil Barr dan yang lain).
Al qur’an dan sunnah merupakan pegangan pokok
dalam kehidupan di dunia untuk bisa meraih kebaikan yang telah dijanjikan Allah
Swt. Meraih kebaikan merupakan sesuatu yang sangat
diharapkan semua orang. Allah Swt menyuruh hamba-hamba-Nya untuk terus berlomba
dalam mengejar kebaikan itu. Sebab, dimanapun mereka berada, Allah Swt akan
mengumpulkannya di akhirat kelak. Artinya, siapa yang yang berbuat baik, maka
dia akan bersama dengan orang-orang yang berbuat, dimanapun dan siapapun serta
suku dan bangsa manapun di dunia ini. Mereka akan berkumpul ditempat kebaikan,
yakni surga-Nya Allah Swt.
Qs. Al Baqarah (2): 148
وَلِكُلّٖ
وِجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَاۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ أَيۡنَ مَا تَكُونُواْ
يَأۡتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ١٤٨
“Dan bagi
tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu”
Qs. Al Maidah (5):
48
وَأَنزَلۡنَآ
إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ
وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِۖ فَٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۖ وَلَا
تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡحَقِّۚ لِكُلّٖ جَعَلۡنَا
مِنكُمۡ شِرۡعَةٗ وَمِنۡهَاجٗاۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمۡ أُمَّةٗ
وَٰحِدَةٗ وَلَٰكِن لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ
إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ
تَخۡتَلِفُونَ ٤٨
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah
perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk
tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja),
tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.”
Dengan banyak
melakukan kebaikan, maka ia akan mendapat pahala disisi-Nya. Yakni selalu
mendirikan shalat serta menunaikan zakat. Allah Swt senantiasa melihat apapun
yang dikerjakan hamba-Nya. Sekecil apapun perbuatan baik itu dilakukannya,
pasti Allah Swt mengetahuinya.
Qs. Al Baqarah (2): 110
وَأَقِيمُواْ
ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَمَا تُقَدِّمُواْ لِأَنفُسِكُم مِّنۡ
خَيۡرٖ تَجِدُوهُ عِندَ ٱللَّهِۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٞ ١١٠
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa
saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada
sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”
Allah Swt juga
tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan. Setiap perbuatan
baik yang dilakukannya, akan mendapatkan balasan yang setimpal. Balasan yang
diberikan Allah Swt itu bisa langsung diterimanya maupun dikemudian hari. Bisa semasa
hidup di dunia, maupun diakhirat kelak. Yang jelas, perbuatan baik yang telah
dilakukan itu tidak akan pernah sia-sia. Walaupun orang yang telah kita bantu
(tolong) tidak mengetahuinya. Atau, perbuatan baik yang dilakukannya tidak
dianggap baik oleh orang lain. Bahkan cenderung diremehkan atau lebih parah
lagi, dia mendapat cercaan, hinaan bahkan mendapat kekerasan fisik. Ingatlah, Allah
Swt Maha Tahu. Untuk itu, berbuat baiklah hanya untuk mengharap Rida-Nya saja.
Qs. Hud (11): 115
وَٱصۡبِرۡ
فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١١٥
“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Allah Swt
menyatakan bahwa siapa yang mengerjakan kebaikan akan ditambahkan-Nya pada
kebaikan itu. Setiap kebaikan akan berbalas kebaikan.
Qs. Asy Syura (42): 23
ذَٰلِكَ
ٱلَّذِي يُبَشِّرُ ٱللَّهُ عِبَادَهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِۗ
قُل لَّآ أَسَۡٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ أَجۡرًا إِلَّا ٱلۡمَوَدَّةَ فِي ٱلۡقُرۡبَىٰۗ
وَمَن يَقۡتَرِفۡ حَسَنَةٗ نَّزِدۡ لَهُۥ فِيهَا حُسۡنًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ
شَكُورٌ ٢٣
“Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan
hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah:
"Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih
sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami
tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”
Bahkan, Allah
Swt menyatakan bahwa mereka yang mengerjakan satu kebaikan akan diberikannya
ganjaran pahala sepuluh kali lipat. Dan berbanding terbalik dengan mereka yang
mengerjakan satu kejahatan akan diberikan pembalasan secara seimbang sesuai
dengan perbuatan jahatnya. Artinya, satu kejahatan yang dilakukannya tidak
dilipat gandakan balasannya seperti yang Allah Swt berikan kepada mereka yang
berbuat kebaikan.
Qs. Al An’am (6): 160
مَن
جَآءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَاۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ
فَلَا يُجۡزَىٰٓ إِلَّا مِثۡلَهَا وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ ١٦٠
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala)
sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka
dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang
mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”
Allah Swt juga
menyatakan bahwa tidak sama antara orang yang berbuat kebaikan dan mereka yang
berbuat kejahatan. Hendaklah ketika menolak sebuah perbuatan jahat itu dengan
cara yang lebih baik. Seolah-olah permusuhan yang telah terjadi itu seperti
teman yang setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan kepada
sembarang orang. Orang-orang teertentu saja yang akan mendapatkannya. Anugerah kebaikan
itu akan diberikan-Nya kepada mereka yang memiliki sifat sabar dan orang-orang
yang mempunyai keberuntungan yang besar.
Qs. Fushshilat (41): 34-35
وَلَا
تَسۡتَوِي ٱلۡحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُۚ ٱدۡفَعۡ بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُ
فَإِذَا ٱلَّذِي بَيۡنَكَ وَبَيۡنَهُۥ عَدَٰوَةٞ كَأَنَّهُۥ وَلِيٌّ حَمِيمٞ ٣٤
وَمَا
يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلَّذِينَ صَبَرُواْ وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ذُو حَظٍّ
عَظِيمٖ ٣٥
“Dan tidaklah
sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih
baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan
seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu
tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang
besar.”
Untuk itu, tidaklah
sama balasannya antara kebaikan dan kejahatan. Allah Swt menyatakan bahwa tidak
ada balasan perbuatan baik kecuali dengan kebaikan pula. Dan kejahatan akan
mendapat balasannya berupa kejahatan pula. Allah Swt akan membalas setiap
perbuatan baik sekecil apapun (dzarrah) dengan kebaikan. Begitu pula,
dengan kejahatan, sekecil apapun kejahatan itu juga akan dibalas oleh Allah
Swt.
Qs. Ar
Rahman (55): 60-61
هَلۡ
جَزَآءُ ٱلۡإِحۡسَٰنِ إِلَّا ٱلۡإِحۡسَٰنُ ٦٠
فَبِأَيِّ
ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ٦١
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). Maka nikmat
Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.”
Qs.
Al Zalzalah (99): 7-8
فَمَن
يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرٗا يَرَهُۥ ٧
وَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ
ذَرَّةٖ شَرّٗا يَرَهُۥ ٨
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”
Selain itu,
Rahmat Allah Swt juga sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat kebaikan. Allah
Swt akan memberikan pahala atas perbuatan baiknya itu selama dia di dunia dan juga
di akhirat kelak. Allah Swt menyukai orang-orang yang berbuat baik dalam
hidupnya. Allah Swt juga mengasihi dan menyayangi mereka-mereka yang berbuat
baik itu.
Qs. Al A’raf (7): 56
وَلَا
تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفٗا وَطَمَعًاۚ
إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ٥٦
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Qs. Ali ‘Imran (3):134
ٱلَّذِينَ
يُنفِقُونَ فِي ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡكَٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ
عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٣٤
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Qs. Ali Imran (3):
148
فََٔاتَىٰهُمُ
ٱللَّهُ ثَوَابَ ٱلدُّنۡيَا وَحُسۡنَ ثَوَابِ ٱلۡأٓخِرَةِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
١٤٨
“Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan
pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebaikan.”
Akan tetapi,
tidak semua orang mengetahui kebaikan itu. Bisa juga, mereka tahu bahwa yang
dikerjakannya itu merupakan kebaikan akan tetapi ia tidak mau mengerjakannya.
Ada juga yang mengetahui kebaikan itu, akan tetapi berpura-pura tidak
mengetahuinya. Atau, mereka tidak mengetahui sama sekali akan kebaikan yang
harus dikerjakannya. Semua itu diakibatkan kekurangan pengetahuan atau punya
pengetahuan tapi tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Allah Swt
menyatakan bahwa kebajikan (kebaikan) itu bukanlah hanya menghadapkan wajahnya
ke arah timur dan barat saja. Kebajikan itu banyak. Artinya, perbuatan yang
mengarah kepada kebaikan itu berbagai macam. Semua manusia bisa memilih mana
yang menurutnya bisa dikerjakan. Selama perbuatan baik itu dilakukannya secara Istiqamah
(konsisten). Allah Swt menyatakan bahwa yang namanya kebajikan itu
diantaranya adalah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Qs.
Al Baqarah (2): 177
۞لَّيۡسَ ٱلۡبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمۡ قِبَلَ ٱلۡمَشۡرِقِ
وَٱلۡمَغۡرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ
وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلۡكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۧنَ وَءَاتَى ٱلۡمَالَ عَلَىٰ
حُبِّهِۦ ذَوِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ
وَفِي ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلۡمُوفُونَ
بِعَهۡدِهِمۡ إِذَا عَٰهَدُواْۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِي ٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ
وَحِينَ ٱلۡبَأۡسِۗ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ
١٧٧
“Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Kebaikan itu
akan diperoleh ketika ia melakukan kebaikan secara terus menerus dalam hidupnya.
Setiap kebaikan yang dilakukannya, sekecil apapun kebaikan itu, ia akan
menuainya nanti. Di dunia ia akan mendapatkan kebahagiaan. Diakhirat pun ia
juga akan mendapat kebahagiaan yang hakiki, yakni surganya Allah Swt. Sebab,
Allah Swt mengetahui apa pun yang diperbuat oleh makhluk-Nya.
Qs. Al Baqarah (2): 215
يَسَۡٔلُونَكَ
مَاذَا يُنفِقُونَۖ قُلۡ مَآ أَنفَقۡتُم مِّنۡ خَيۡرٖ فَلِلۡوَٰلِدَيۡنِ وَٱلۡأَقۡرَبِينَ
وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِۗ وَمَا تَفۡعَلُواْ مِنۡ
خَيۡرٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٞ ٢١٥
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah:
"Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang
dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya
Allah Maha Mengetahuinya.”
Hal ini telah
dijelaskan dalam Al qur’an, bahwa barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya,
maka ia akan mendapat keberuntungan. Dan sebaliknya, barangsiapa yang ringan
timbangan kebaikannya, ia akan mendapat kerugian, yakni kekal dalam Neraka
Jahannam. Muka mereka akan di bakar api
neraka dan mereka dalam neraka itu dalam keadaan cacat.
Qs. Al Mu’minun (23): 102-104
فَمَن ثَقُلَتۡ
مَوَٰزِينُهُۥ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ١٠٢
وَمَنۡ
خَفَّتۡ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ فِي
جَهَنَّمَ خَٰلِدُونَ ١٠٣
تَلۡفَحُ
وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ وَهُمۡ فِيهَا كَٰلِحُونَ ١٠٤
“Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka
mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.” Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka
mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam
neraka Jahannam. Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu
dalam keadaan cacat.”
Di ayat lain
juga disebutkan, bahwa mereka yang berat timbangan kebaikannya, maka dia akan
merasakan ketenangan di dalam hidupnya. Sebaliknya, mereka yang ringan
timbangan kebaikannya, akan mendapat tempat di Neraka Hawiyah, yaitu api yang
sangat panas.
Qs. Al Qari’ah (101): 6-11
فَأَمَّا مَن ثَقُلَتۡ
مَوَٰزِينُهُۥ ٦
فَهُوَ
فِي عِيشَةٖ رَّاضِيَةٖ ٧
وَأَمَّا
مَنۡ خَفَّتۡ مَوَٰزِينُهُۥ ٨
فَأُمُّهُۥ
هَاوِيَةٞ ٩
وَمَآ
أَدۡرَىٰكَ مَا هِيَهۡ ١٠
نَارٌ
حَامِيَةُۢ ١١
“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka
dia berada dalam kehidupan yang memuaskan, Dan adapun orang-orang yang ringan
timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah, Tahukah
kamu apakah neraka Hawiyah itu, (Yaitu) api yang sangat panas.”
Setiap orang
yang berbuat kebaikan akan menuai (memetik) hasilnya kelak. Ibarat, menanam
pohon. Tidak bisa langsung berbuah. Pohon itu bisa berasal dari biji. Kemudian
berakar, lalu tumbuhlah tunas, ranting, dahan, daun dan berbuah bila tiba saatnya
nanti. Begitu pula perbuatan (baik dan buruk) yang dilakukan manusia. Kebaikan
yang dilakukannya akan berbuah kebaikan pula. Buah kebaikan itu, bisa
didapatnya secara langsung, dan bisa juga dikemudian hari. Buah yang didapatkannya
itu, bisa diterimanya sewaktu hidup di dunia. Bisa juga kelak di akhirat. Yang
penting dilakukan dengan niat lillahi
ta’la (Karena Allah Swt saja),
sabar dan ikhlas. Allah Swt pasti akan membalas kebaikan itu dengan setimpal. Oleh
sebab itu, mari kita berbuat baik se banyak-banyak di dunia ini. Mumpung masih diberi
Allah Swt umur panjang, kesehatan, punya harta benda, jabatan, kehormatan, ilmu
pengetahuan, tenaga, dan sebagainya, hendaklah kita gunakan untuk kebaikan. Apa
pun yang dilakukan akan dituainya kelak. Kebaikan akan berbalas kebaikan. Pun,
kejahatan akan berbalas kejahatan pula. Mudah-mudahan kelak di akhirat, kita
menghadap Allah Swt dengan timbangan kebaikan yang banyak. Sehingga bisa menuai
buahnya berupa balasan surga-Nya. Amin!
#Menyebarluaskan
Kebaikan#
Paringin, 19
Februari 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar