MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Jumat, 15 Juni 2018

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Lebaran sebentar lagi akan kita laksanakan. Ada beberapa tradisi atau kebiasaa yang dilakukan masyarakat kita ketika menjelang lebaran dan sesudahnya. Diantaranya takbiran dimesjid,  mushalla dan tempat-tempat lainnya.  Ada juga takbiran sambil keliling kampung dengan jalan kaki ataupun naik mobil.  Pada malam hari, menjelang lebaran banyak yang mengantar zakat fitrahnya ke berbagai mustahik sekitar daerah tempat tinggalnya. Kemudian pada pagi hari melaksanakan shalat Id berjamaah di berbagai tempat, ada yang di mesjid, mushalla, lapangan terbuka, gedung dan sebagainya. Setelah itu, masing-masing menuju pemakaman umum dan pemakaman keluarga untuk berziarah membaca Al qur'an dan berdoa untuk mayyit didalam kubur. Dan selanjutnya, bersilaturrahmi ke rumah-rumah tetangga terdekat maupun jauh untuk saling bermaaf-maafan, atau sekedar berkunjung untuk melepas rasa kangen setelah lama tak berjumpa.

Berkaitan dengan maaf-maafan itu. Pada saat sebelum lebaran pun sudah mulai diucapkan. Dewasa ini, ucapan tidak mesti dengan lisan. Sekarang ucapan-ucapan kata-kata maaf bisa disampaikan lewat media sosial seperti wathsapp,  facebook,  instagram,  telegram,  twetter dan sebagainya.  Kreatifitas ucapan dengan berbagai bentuk pun tersebar di medsos. Berbagai macam aplikasi tersedia untuk memudahkan bentuk variasi ucapan-ucapan permohonan maaf itu. Bahkan, walaupun tidak bisa bertemu secara langsung secara tatap muka bisa dengan video call. Kita bisa berbicara, bercanda dan saling bermaafan dengan langsung bertatap muka walaupun dalam kejauhan. Artinya, tidak ada alasan untuk tidak bisa bertemu dengan berbagai kesibukan dan jarak yang berjauhan sekalipun.

Ucapan yang umum biasa diucapkan secara lisan dan tulisan di media masa dan elektronik adalah "Mohon Maaf Lahir dan Batin". Kata-kata seperti itu bertebaran diberbagai macam media sosial. Berbagai macam kata-kata bijak yang mengirimi atau pun mendahului tulisan itu. Intinya adalah bagaimana permohonan maaf itu bisa tersampaikan.

Kalau kita kaji secara agama, makna yang terkandung dari kata "Mohon Maaf Lahir dan Batin" itu sungguh luar biasa. Di dalam kata itu terkandung permohonan maaf secara lahir dan batin. Lahir artinya yang tampak dari luar atau berupa benda yang kelihatan, keduniaan dan jasmani. Sedangkan batin berarti sesuatu yang terdapat di dalam hati atau sesuatu yang menyangkut jiwa, perasaan hati dan sebagainya. Permohonan maaf secara lahir dan batin merupakan ucapan sepenuh hati, dengan tulus, dan ikhlas. Segenap potensi yang terlibat dalam diri seseorang diserahkan sebagai bentuk permohonan maaf. Kesalahan seseorang bisa tercipta dari jasmaniahnya seperti perbuatan jahat dan ucapan kotor, makian, fitnah. Bisa juga karena pukulan, tendangan maupun pandangan yang mengandung syahwat. Selain itu, dari dalam jiwanya seperti iri, riya, dengki, sombong, ghibah dan sebagainya. Oleh sebab itu, permohonan maaf secara tulus ikhlas ditujukan secara lahir dan batin. 

Selain itu, kesalahan yang diperbuat manusia secara umum ada dua macam, yaitu kesalahan yang diperbuatnya kepada Allah Swt dan kesalahan yang diperbuatnya terhadap sesama manusia. Kesalahan yang diperbuat manusia kepada Allah Swt merupakan pelanggaran yang telah dilakukan manusia terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya. Perintah yang diberikan kepada manusia telah terkodifikasi atau tertulis di dalam Al qur'an. Al qur'an merupakan sumber dari segala hukum untuk dipegangi agar mendapatkan kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat kelak. Apa yang terdapat di dalan Al qur'an merupakan perintah yang harus dijalankan manusia. Selain itu, ada juga hadits dari Rasulullah Saw. Yang merupakan penjelasan sebagian dari Al qur'an tersebut. Perintah-perintah yang terdapat di dalam Al qur'an dan Hadits merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Ketika seseorang melanggar perintah, itu berarti dia telah melakukan kesalahan yaitu dosa. Besar kecilnya kesalahan atau dosa itu tergantung dari perbuatan yang telah dilakukannya. Akan tetapi setiap kesalahan yang dilakukan manusia kepada Allah Swt, sebesar apa pun itu, maka Allah Swt akan mengampuninya selama ia benar-benar menyadari kesalahan yang dilakukannya dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatan yang sama yaitu Tobat Nashuha.

Firman-Nya "Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai... (Qs.66:8). Selain bertobat dengan menyesali dan tidak mengulangi perbuatannya, dia juga harus melakukan kebaikan. Dengan begitu maka tobatnya akan diterima oleh Allah Swt (Lihat Qs.5:39, 2:160, 3:89, 25:71). Dan, Allah Swt akan mengampuni orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, ketika dia mau bertobat dan memperbaiki kesalahannya (Qs.16:119). Dengan demikian, setiap kesalahan yang dilakukan terhadap Allah Swt maka cukup dengan tobat dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi serta berbaik kebaikan se banyak mungkin untuk mengganti kesalahan yang telah diperbuatnya pada masa lalu.

Hal ini berbeda dengan kesalahan yang dilakukan kepada sesama manusia. Allah Swt tidak akan mengampuni hamba-Nya sebelum dia meminta maaf terhadap kesalahan yang diperbuatnya kepada orang lain. Selama orang yang terzalimi akibat perbuatannya tidak mau memaafkan, maka Allah pun juga tidak mau memaafkannya. Oleh sebab itu, kalau kita sadar telah berbuat zalim kepada orang lain, maka bersegeralah meminta maaf. Apabila kita tidak menyadari bahwa perbuatan yang kita lakukan itu ternyata menzalimi orang lain, maka dengan terus menjaga silaturrahmi maka orang yang merasa terzalimi akan mudah memaafkannya.

Oleh sebab itu, momentum lebaran harus kita gunakan se baik mungkin untuk bersilaturrahmi dan mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin. Ucapan itu sebaiknya langsung diucapkan kepada yang bersangkutan secara langsung tanpa perantara orang lain maupun media sosial. Akan tetapi, kalau pun tidak bisa juga, maka media sosial merupakan sebuah alternatif untuk memberikan ucapan permohonan maaf lahir dan batin itu. Hasilnya serahkan kepada yang bersangkutan, mau atau tidak memaafkannya. Paling tidak sudah ada usaha yang kita lakukan untuk memperbaiki hubungan persaudaraan agar lebih baik lagi kedepannya. Ucapkanlah permohonan maaf itu dengan tulus dan ikhlas karena mengharap Ridha Allah Swt. Mudah-mudahan Allah Swt membalikkan hati seseorang agar bisa memaafkan kesalahan yang telah dilakukannya. Semoga...🙏🙏🙏

#
Menyebarluaskan Kebaikan#
Rantau, 4 Juni 2019

Tidak ada komentar:

Popular