Jamaah shalat Idul Adha Rahimakumullah,
Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam pada setiap bulan Dzulhijjah merupakan hari raya yang sangat identik dengan dua ibadah, yakni haji dan kurban. Hari raya Idul Adha, haji, dan kurban juga tak bisa dipisahkan dari kisah dan perjalanan hidup Nabi Ibrahim beserta keluarganya.
Jamaah shalat
Idul Adha Rahimakumullah,
Kisah perjalanan dan perjuangan keluarga Nabi Ibrahim dan istrinya Siti Hajar pada saat Allah menganugerahi mereka seorang putra yang sudah diidam-idamkan sejak lama, yakni Ismail. Nabi Ibrahim as mendapatkan perintah dari Allah swt melalui mimpi untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail. Perintah ini juga menjadi sebuah ujian keimanan dan ketakwaan Nabi Ibrahim kepada Allah. Awalnya, ketika bermimpi diperintahkan untuk menyembelih Ismail, Ibrahim merasa ragu. Ia pun melakukan perenungan dan berfikir-fikir apakah ini benar-benar perintah Allah. Kemudian Nabi Ibrahim kembali bermimpi hal yang sama untuk menyembelih Ismail dan tahu jika itu adalah benar-benar perintah Allah swt.
Jamaah
Shalat Idul Adha Rahimakumullah,
Dari peristiwa bersejarah keluarga Nabi Ibrahim ini, kita bisa banyak mengambil hikmah dan keteladanan. Dimulai dari keteladanan perjuangan hidup sampai dengan keteguhan iman dan takwa dalam menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Untuk berhaji, kita harus berkorban menyiapkan puluhan juta rupiah guna membayar biaya perjalanan ke Tanah Suci. Ditambah juga kesabaran tinggi karena harus rela antri bertahun-tahun karena banyaknya umat Islam yang ingin menjalankan rukun Islam kelima ini. Untuk berkurban, kita juga harus menyediakan anggaran jutaan rupiah untuk membeli hewan kurban dan kemudian dibagi-bagikan kepada orang lain.
Namun,
Kita tidak perlu khawatir. Harta dunia yang kita keluarkan untuk berangkat ke
Tanah Suci ini akan dibalas oleh Allah swt dengan kenikmatan kehidupan akhirat
di surga yang abadi. Rasulullah SAW bersabda:
الْحَجُّ
الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Artinya: “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR. Bukhari).
Begitu
juga dengan ibadah kurban, Rasulullah Saw bersabda:
مَا عَمِلَ
آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ,
أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ,
إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا
وَأَظْلَافِهَا, وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِن اللهِ
بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِن الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا.
Artinya: “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Jamaah
shalat Idul Adha Rahimakumullah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar