Jamaah Jum’at Rahimakumullah...
Seperti biasa mengawali khutbah ini, mari kita sama-sama mengingatkan pada diri kita masing-masing, untuk selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, yaitu dengan senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan selalu berusaha untuk menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi hamba-hamba-Nya yang akan mendapat keberuntungan dan kebahagiaan baik di dunia dan di akhirat kelak.
Jamaah Jum’at Rahimakumullah...
Tidak terasa hampir 2 minggu Ramadhan telah meninggalkan kita. Mungkin ada yang sudah melupakannya, ada yang masih bersedih ditinggal ramadhan, ada juga yang masih menyimpan suasana indah beribadah secara khusyu selama ramadhan. Kebanyakan diantara kita Masih mengingat dan merindukan bagaimana nuansa ibadah dibulan ramadhan begitu semarak dan mewarnai segala aktifitas keseharian kita. Tadarus al-Qur’an dimana-mana, mesjid dan mushalla/langgar ramai dikunjungi dengan shalat berjama’ah setiap waktu dan lain sebagainya. Yang jelas umat islam terlihat tidak mau ketinggalan untuk memanfaatkan momen satu bulan didalamnya untuk menuai pahala, kasih sayang dan ampunan dari Allah SWT.
Pada saat
kita Shaum (puasa), kita berusaha semaksimal mungkin untuk tidak hanya
mendapatkan lapar dan haus saja, namun kita berusaha untuk menghantarkan diri
kita pada sikap taqwa, sebagimana Firman Allah SWT dalam S.Al-Baqarah 183 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ
لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ.
”Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa."
Jamaah Jum’at Rahimakumullah...
Pokoknya pada bulan Ramdhan, kita berusaha menjadi orang yang sholeh sesuai harapan Allah SWT. Namun yang perlu kita ingat adalah jangan sampai kita hanya terjebak pada seremonial semata. Maksudnya, perilaku sholeh atau taqwa itu hanya kita lakukan pada bulan Ramadhan saja. Akan tetapi, pasca (sesudah) Ramadhan yaitu 11 bulan berikutnya nuansa ramadhan kita drastis menurun, mesjid dan mushalla sepi jama’ah, baca qur’annya hampir tidak ada lagi dan sikap kitapun masih dibawa oleh gejolak keinginan/hawa nafsu untuk melakukan perbuatan dosa yang dilarang Allah SWT.
Jamaah Jum’at Rahimakumullah...
Rasul SAW
pernah menyatakan bahwa bulan ramadhan adalah sebagai Bulan pembinaan. Yang
mana pembinaan ruhiyah dinilai berhasil akan sangat bergantung pada amal
(perbuatan) kita di ke-11 bulan berikutnya. Bila diluar Ramadhan perilaku dan
ibadah kita menjadi lebih baik, maka ramadhan yang kita lalui tadi bisa
dikatakan berhasil. Inilah yang perlu kita renungkan mengapa Allah lebih
memperjelas tujuan dari ibadah puasa yaitu meraih derajat taqwa. Taqwa tidak
hanya dibulan Ramadhan, tapi juga taqwa diluar Ramadhan. Jika dibulan Ramadhan
kita merasakan kedekatan yang sangat
dengan Allah, ibadah kita tekun dan segala perbuatan yang melanggar perintah
Allah sangat hati-hati kita tinggalkan. Maka diluar Ramadhanpun ibadah kita
tetap demikian dan kita berusaha meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang
Allah, karena setiap saat pebuatan kita di awasi dan dicatat oleh Malaikat-Nya.
Allah Swt dan Malaikatnya tidak hanya mengawasi perbuatan manusia sebatas bulan
Ramadhan saja, namun sepanjang umur manusia didunia ini hingga akhir nanti. Firman
Allah SWT :
…وَمَا
تَفۡعَلُواْ مِنۡ خَيۡرٖ يَعۡلَمۡهُ ٱللَّهُۗ وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ
ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ.
Artinya ;....Apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang-yang berakal. (QS. Al Baqarah 197).
Jamaah Jum’at Rahimakumullah...
Demikian khutbah ini ulun sampaikan. Semoga Allah selalu memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, dalam mengambil hikmah Ramadhan yang sudah kita lalui. Sehingga kita semua bisa meraih derajat taqwa. Amin Ya Rabbal ’Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar