Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah...
Mengawali khutbah ini, seperti biasa mari kita sama-sama mengingatkan pada diri kita masing-masing, untuk selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, yaitu dengan senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan selalu berusaha untuk menjauhi segala apa yang dilarang-Nya.
Pada zaman Rasulullah SAW ada seorang pemuda yang gemar berzina. Kegemarannya ini sudah diketahui oleh kalangan masyarakat. Bahkan, Rasulullah SAW yang mulia pun mengetahui tabiat buruk sang pemuda itu.
Ketika banyak orang memeluk agama islam, pemuda itu juga ingin memeluk agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Tetapi ia khawatir, jika memeluk agama islam, pasti kegemarannya itu akan dilarang oleh Rasulullah SAW. Maka ia pun ragu-ragu menemui Rasulullah untuk menyatakan niatnya memeluk agama islam. Namun, karena keinginannya untuk masuk islam sangat kuat. Maka ia pun membulatkan tekadnya untuk menemui Rasulullah SAW.
Kepada Rasulullah ia utarakan niatnya untuk memeluk agama Islam. Dan, alangkah senangnya ia mendengar sendiri dari Rasulullah, bahwa beliau tidak menyinggung-nyinggung soal kegemarannya berzina. Rasulullah cuma menyebut satu syarat baginya untuk bisa memeluk agama islam dan menjadi muslim yang baik ialah “JANGAN BERBOHONG”. Akhirnya si pemuda itu mau masuk Islam.
Maka dengan suka cita ia meninggalkan majelis Rasulullah. Disepanjang jalan ia tak habis-habisnya bergumam, “Islam itu ternyata memang gampang, Rasulullah cuma melarang saya untuk berbohong”
Pada suatu saat si pemuda itu timbul hasrat untuk berzina. Namun, ia ragu melakukannya. Nanti kalau Rasulullah bertanya dari mana saya dan apa yang saya kerjakan, lalu apa jawaban saya? Saya pasti akan berkata seadanya/sejujurnya. Sebab Rasulullah melarang saya berbohong, katanya dalam hati. Ia pasti akan malu mengatakannya. Maka, niat untuk berzina itu pun ia tanggalkan. Begitu seterusnya, setiap kali muncul niatnya untuk berzina, maka setiap kali pula ia berhasil meredamnya. Akhirnya, ia pun sadar bahwa islam melarang perbuatan zina.
Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah...
Riwayat diatas ini menarik untuk kita simak bersama,
untuk dijadikan i’tibar dan pelajaran bagi kita. Sifat bohong akan mendatangkan
kesengsaraan dan penderitaan, baik bagi pelaku sendiri maupun orang yang
dibohonginya. Hidupnya penuh dengan kepalsuan. Jika didunia ini kita bisa
berbohong, tapi diakhirat nanti perbuatan bohong itu tidak akan bisa kita
lakukan, sebab saat itu mulut kita dikunci. Namun tangan, dan kaki serta
anggota tubuh kita yang lainnya yang akan bicara memberikan kesaksian-kesaksian
atas perbuatan yang kita lakukan. Sebagaimana firman :
ٱلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلَىٰٓ
أَفۡوَٰهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَآ أَيۡدِيهِمۡ وَتَشۡهَدُ أَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ
يَكۡسِبُونَ ٦٥
”Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah
kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang
dahulu mereka usahakan.” (Qs. Ya Sin : 65).
Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar