“Siswa MAN 3 Balangan selain memiliki pengetahuan dan tingkah laku yang baik, juga harus berpenampilan rapi dan bersih. Rambut jangan terlalu panjang, sehingga terlihat kurang rapi dan tidak terawatt. Apalagi kalau rambut diberi cat atau warna pirang dan sebagainya. Kalau ada siswa atau siswi yang rambutnya berwarna, maka kami tidak segan untuk memotongnya. Kalau tidak mau membuang maka bisa saja kami gundul”, tegasnya Wakamad Kesiswaan Ramadhani Eqbal, S.Pd pada saat rajia rambut setelah upacara bendera di halaman madrasah, Senin (30/01/23).
Menurut Eqbal, siswa yang berpendidikan agama tidak sepantasnya memiliki rambut yang panjang apalagi rambutnya bercat atau warna. “Rambut yang berwarna itu kesannya seperti orang yang tidak sekolah. Seperti preman, atau anak-anak Pank yang tidak terurus dan terkesan bebas. Hal itu tidak mencerminkan sebagai remaja muslim yang memiliki karakter islami”, tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, supaya memberi efek jera dan pelajaran tentang arti kebersihan dan keindahan diri, maka kami perlu memberikan sangsi yang mendidik dengan memotong rambutnya sedikit ditengah lapangan. Supaya memberi pelajaran kepada yang lain, agar tetap menjaga pribadi yang bersih dan rapi.
“Kami hanya memotong sedikit saja rambutnya. Bukan memotong tanpa aturan atau kutal. Agar nanti, siswa bisa merapikannya dirumah dengan pergi ketukang cukur atau minta cukur dengan orang tua dirumah dan teman, tetangga atau siapa saja yang bisa agar rambutnya rapi dan bersih”, jelasnya.
Sementara itu, kepala madrasah Masroliyan Nor, S.Pd.I, M.Pd memberikan dukungan terhadap tindakan tegas dan mendidik yang diberikan Wakamad Kurikulum dan Kesiswaan itu. Agar memberikan pelajaran dan efek jera serta lebih memperhatikan kebersihan dan kerapian pribadi siswa masing-masing.
“Saya berharap, dengan pemberian sangsi dipotong rambutnya, siswa bisa paham dan sadar, bahwa rambut panjang itu merupakan perbuatan yang melanggar tata tertib sekolah. Semoga siswa tidak mengulangi lagi, dan rutin mencukur rambut ketika rambutnya telah panjang, agar tidak mendapat sangsi lagi disekolah”, harapnya.
Penulis : Arul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar