MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Kamis, 22 Agustus 2019

Sepakat Dalam Perbedaan (Kasus Video Ustaz Abdul Somad tentang Salib)

Beberapa hari ini, ada berita yang cukup menghebohkan. Ustazh Abdul Somad (UAS) dilaporkan ke Bariskrem Polri oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) atas dugaan penistaan agama. Laporan tersebut terkait dengan video ceramah UAS yang viral di media sosial dalam sepekan terakhir. Dalam video itu UAS menyatakan bahwa "Saya selalu terbayang salib, nampak salib. Jin kafir sedang masuk, karena di salib itu ada Jin kafir. Dari mana masuknya Jin kafir? Karena ada patung. Kepalanya ke kiri atau ke kanan? Itu ada Jin di dalamnya," Akibat pernyataan itu UAS dinyatakan telah menghina simbol agama yakni salib. Ketua Umum PP GMKI, Korneles Galanjinjinay menyatakan bahwa UAS telah membuat kegaduhan dimasyarakat dengan pernyataan itu. Ia menyatakan bahwa laporan ke polisi itu sebagai bentuk perjuangan pihaknya demi kepentingan bangsa dan negara, dan juga demi ketenangan dan ketertiban masyarakat, bukan membela agama tertentu. Jajaran GMKI membawa berkas, flashdisk berisi tayangan ceramah UAS dan kronologis kejadiannya ke Bareskrim Polri. Ketua GMKI juga menyatakan bahwa Penghinaan simbol agama dasarnya telah diatur secara konstitusional. Mahkamah Konstitusi juga sudah memutuskan untuk menghargai dan menghormati setiap agama masing.

Berkaitan dengan laporan itu, UAS sebenarnya telah memberikan klarifikasi terkait dengan viralnya video itu. Pertama, ia menyatakan itu sebagai bentuk jawaban pertanyaan dari Jemaah pengajian. Tujuannya bukan untuk merusak hubungan antar-beragama. Kedua, video itu hasil rekaman dari pengajian di dalam masjid tertutup. Bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di TV, dan untuk interen umat Islam. UAS bermaksud untuk menjelaskan pertanyaan tentang patung dan tentang kedudukan Nabi Isa untuk orang Islam dalam Al Quran dan sunnah Nabi Saw. Ketiga, pengajian itu telah berlangsung lebih dari tiga tahun yang lalu. Pengajian itu sudah lama di Kajian Subuh Sabtu di masjid An-Nur Pekanbaru. UAS secara rutin mengadakan pengajian di sana. Satu jam pengajian diteruskan dengan tanya jawab. Artinya, pengajian itu memang sudah biasa dilakukan dan jemaahnya pun khusus kalangan umat Islam di daerah Pekanbaru. Dan juga sudah menjadi trademark dari UAS yang selalu menvideokan setiap aktifitas dakwahnya, sehingga menjadi viral di youtube dan media sosial. Mungkin inilah yang menyebabkan munculnya laporan penistaan agama tersebut. Video UAS yang beredar di media sosial itu sudah tidak utuh lagi dan mengalami pemotongan. Sehingga seolah-olah UAS telah menyatakan bahwa “disalib” itu ada jin kafir.

Sebenarnya, kita sangat menyayangkan adanya laporan ini ke Bareskrim Polri. Sebab, hal ini merupakan bagian dari intern umat beragama. Salah satu prinsip hubungan antar-agama adalah tidak saling lapor “menista agama”. Semua agamanya hendaknya bersepakat dalam perbedaan. Kristen dan Islam (bersama Yahudi yang dalam dunia akademis disebut sebagai agama-agama serumpun, mengacu kepada Nabi Ibrahim). Kedua agama (Islam-Kristen) banyak membahas hal-hal yang sama namun juga berbeda dalam meyakininya. Dalam ajaran Islam (Al Qur’an dan Sunnah) banyak membahas tentang Injil, Yesus (Isa Al-Masih), serta Salib. Contohnya, dalam ajaran Kristen menyatakan bahwa Yesus itu adalah Putra Allah. Mereka menganggap Yesus adalah Tuhan Allah. Sementara dalam ajaran Islam, Yesus (Isa) adalah seorang Nabi dan Rasul. Isa bukanlah anak Tuhan dan juga bukan Tuhan itu sendiri (Lihat Qs.4:171). Bahkan Allah Swt menyatakan kafir bagi mereka yang meyakini bahwa Isa Putra Maryam sebagai Tuhan (lihat Qs.5:72). Selain itu, dalam Kristen mengajarkan bahwa Yesus mati karena penyaliban. Sedangkan Islam mengajarkan bahwa Yesus (Isa) tidak meninggal karena penyaliban. Allah Swt menyatakan bahwa mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa (Qs.4:157). Umat Islam meyakini bahwa sebenarnya Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya secara jasmani ke surga (Qs.4:158).

Untuk itu kalau ada seorang ustaz atau kiyai berceramah menyampaikan bahwa Yesus (Isa) itu bukanlah anak Tuhan dan juga bukan Tuhan. Dan menyatakan bahwa Yesus itu hanya seorang Nabi dan Rasul seperti Nabi-nabi terdahulu. Apakah ustaz itu termasuk orang yang menistakan agama?. Karena menurut keyakinan Kristen bahwa Yesus itu Putra Allah. Jika pihak Kristen tidak mengakui perbedaan keyakinan ini, maka itu bisa dipandang bahwa ustaz atau kiyai itu telah menista agama. Karena ustaz atau kiyai itu tidak mengakui keilahian Yesus, karena telah menurunkan derajat keilahian Yesus menjadi hanya sekadar manusia dan seorang Nabi. Begitu juga sebaliknya, ketika ada seorang pendeta yang ceramah dikalangan jemaatnya dengan menyatakan bahwa Yesus mati di tiang salib. Apakah umat Islam juga harus melaporkan sang pendeta itu ke polisi dengan alasan telah menyebarkan ajaran ‘sesat’?. Karena menurut Islam, Yesus (Isa) tidak mati di tiang salib. Jika umat Islam tidak mau menerima dan mengakui perbedaan ajaran Kristen tentang kematian Yesus (Isa) itu, maka pendeta yang ceramah dikalangan jemaatnya juga dianggap menyebarkan ajaran ‘sesat’ dan telah menistakan keyakinan umat Islam. Tentu hal ini akan berdampak saling lapor-melaporkan. Karena keyakinan dua agama yang berbeda. Perbedaan ini tidak akan pernah berujung, karena keduanya berdasarkan kepada Kitab Suci masing-masing. Yang dipercaya sebagai ‘Kalam’ Tuhan di muka bumi ini. Masing-masing akan mengklaim sebagai sebuah kebenaran. Jika hal ini dibenturkan secara terus-menerus akan menyebabkan pertikaian bahkan mungkin lebih besar lagi, yaitu ‘perang’ antar agama. Na’udzubillah.

Berkaitan dengan video viral UAS tentang Jin di patung dan salib. Itu sangat jelas berpatokan pada ajaran Islam yang menyatakan bahwa patung itu memang dihuni oleh jin. Dalam Musnad Ahmad hadits nomor 20282 diceritakan bahwa Ubay bin Ka’ab berkata, "Pada setiap patung ada Jin wanita". Dalam hadits kesembilan belas kitab Al-Mawaidh Al-Ushfuriyah, Imam Muhammad Bin Abu Bakar menuliskan sebuah kisah tentang sembahan kafir quraisy yang dirasuki setan dan jin muslim. Berhala ini diberi nama Habila/Hubal. Saat itulah jin kafir yang bernama Musfir masuk ke dalam berhala Hubal dan berkata, "Muhammad bukanlah Nabi, jangan kau benarkan perkataannya! Ibnu Mas'ud bertanya kepada Nabi Saw, "Wahai Rasulullah, apa yang dikatakan berhala tersebut?" Jawab Rasulullah: "Tenanglah Abdullah, sesungguhnya itu setan". Jadi, ada keyakinan dalam Islam bahwa “patung yang menjadi sesembahan atau berhala” dapat dimasuki atau dihuni oleh jin kafir. Yang menjadi permasalahannya, umat Kristiani meyakini bahwa Patung Salib tidak dapat dimasuki maupun dihuni oleh jin kafir. Sehingga terjadi perbedaan keyakinan antara ajaran Islam yang diyakini UAS dan sebagian umat Kristen. Jika kita mengakui dan menerima itu sebagai perbedaan keyakinan, sebagaimana kita banyak berbeda tentang Yesus (Isa), maka tidak perlu ada saling tuduh menista agama. Kita terima itu sebagai perbedaan dan menghormatinya. Kita umat Islam hormati umat Kristen yang meyakini Yesus adalah putra Allah dan sekaligus Tuhan, Yesus mati disalib, dan bahwa patung salib tidak dimasuki/dihuni jin kafir.

Disi sisi lain, umat Kristen juga bisa menghormati umat Islam yang meyakini Yesus adalah bukan Putra Allah dan sekaligus bukan Tuhan, Yesus tidak mati disalib, dan bahwa salib (sebagai patung) bisa dimasuki/dihuni jin kafir. Untuk itu, masing-masing agama bisa untuk menghargai perbedaan ini. Janganlah saling memaksa untuk meyakini salah satu keyakinan itu. Al quran mengajarkan Lakum dinukum walia din (Bagimu agamamu, bagiku agamaku). Berhentilah untuk saling melaporkan. Marilah kita saling menghormati dan menghargai satu sama lain agar tercipta kedamaian dan keamanan dalam beragama di muka bumi ini. Semoga!


#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 22 Agustus 2019

Tidak ada komentar:

Popular