Beberapa
hari ini, ada berita yang cukup menghebohkan. Ustazh Abdul Somad (UAS)
dilaporkan ke Bariskrem Polri oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) atas
dugaan penistaan agama. Laporan tersebut terkait dengan video ceramah UAS yang
viral di media sosial dalam sepekan terakhir. Dalam video itu UAS menyatakan
bahwa "Saya selalu terbayang salib, nampak salib. Jin kafir sedang masuk,
karena di salib itu ada Jin kafir. Dari mana masuknya Jin kafir? Karena ada
patung. Kepalanya ke kiri atau ke kanan? Itu ada Jin di dalamnya," Akibat
pernyataan itu UAS dinyatakan telah menghina simbol agama yakni salib. Ketua
Umum PP GMKI, Korneles Galanjinjinay menyatakan bahwa UAS telah membuat
kegaduhan dimasyarakat dengan pernyataan itu. Ia menyatakan bahwa laporan ke
polisi itu sebagai bentuk perjuangan pihaknya demi kepentingan bangsa dan
negara, dan juga demi ketenangan dan ketertiban masyarakat, bukan membela agama
tertentu. Jajaran GMKI membawa berkas, flashdisk berisi tayangan ceramah UAS
dan kronologis kejadiannya ke Bareskrim Polri. Ketua GMKI juga menyatakan bahwa
Penghinaan simbol agama dasarnya telah diatur secara konstitusional. Mahkamah
Konstitusi juga sudah memutuskan untuk menghargai dan menghormati setiap agama
masing.
Berkaitan
dengan laporan itu, UAS sebenarnya telah memberikan klarifikasi terkait dengan
viralnya video itu. Pertama, ia menyatakan itu sebagai bentuk jawaban
pertanyaan dari Jemaah pengajian. Tujuannya bukan untuk merusak hubungan
antar-beragama. Kedua, video itu hasil rekaman dari pengajian di dalam masjid
tertutup. Bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di TV, dan untuk
interen umat Islam. UAS bermaksud untuk menjelaskan pertanyaan tentang patung
dan tentang kedudukan Nabi Isa untuk orang Islam dalam Al Quran dan sunnah Nabi
Saw. Ketiga, pengajian itu telah berlangsung lebih dari tiga tahun yang lalu.
Pengajian itu sudah lama di Kajian Subuh Sabtu di masjid An-Nur Pekanbaru. UAS
secara rutin mengadakan pengajian di sana. Satu jam pengajian diteruskan dengan
tanya jawab. Artinya, pengajian itu memang sudah biasa dilakukan dan jemaahnya
pun khusus kalangan umat Islam di daerah Pekanbaru. Dan juga sudah menjadi
trademark dari UAS yang selalu menvideokan setiap aktifitas dakwahnya, sehingga
menjadi viral di youtube dan media sosial. Mungkin inilah yang menyebabkan
munculnya laporan penistaan agama tersebut. Video UAS yang beredar di media
sosial itu sudah tidak utuh lagi dan mengalami pemotongan. Sehingga seolah-olah
UAS telah menyatakan bahwa “disalib” itu ada jin kafir.
Sebenarnya,
kita sangat menyayangkan adanya laporan ini ke Bareskrim Polri. Sebab, hal ini
merupakan bagian dari intern umat beragama. Salah satu prinsip hubungan
antar-agama adalah tidak saling lapor “menista agama”. Semua agamanya hendaknya
bersepakat dalam perbedaan. Kristen dan Islam (bersama Yahudi yang dalam dunia
akademis disebut sebagai agama-agama serumpun, mengacu kepada Nabi Ibrahim).
Kedua agama (Islam-Kristen) banyak membahas hal-hal yang sama namun juga
berbeda dalam meyakininya. Dalam ajaran Islam (Al Qur’an dan Sunnah) banyak
membahas tentang Injil, Yesus (Isa Al-Masih), serta Salib. Contohnya, dalam
ajaran Kristen menyatakan bahwa Yesus itu adalah Putra Allah. Mereka menganggap
Yesus adalah Tuhan Allah. Sementara dalam ajaran Islam, Yesus (Isa) adalah
seorang Nabi dan Rasul. Isa bukanlah anak Tuhan dan juga bukan Tuhan itu
sendiri (Lihat Qs.4:171). Bahkan Allah Swt menyatakan kafir bagi mereka
yang meyakini bahwa Isa Putra Maryam sebagai Tuhan (lihat Qs.5:72).
Selain itu, dalam Kristen mengajarkan bahwa Yesus mati karena penyaliban.
Sedangkan Islam mengajarkan bahwa Yesus (Isa) tidak meninggal karena
penyaliban. Allah Swt menyatakan bahwa mereka tidak membunuhnya dan tidak
(pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan
dengan Isa (Qs.4:157). Umat Islam meyakini bahwa sebenarnya Allah telah
mengangkat Isa kepada-Nya secara jasmani ke surga (Qs.4:158).
Untuk
itu kalau ada seorang ustaz atau kiyai berceramah menyampaikan bahwa Yesus
(Isa) itu bukanlah anak Tuhan dan juga bukan Tuhan. Dan menyatakan bahwa Yesus
itu hanya seorang Nabi dan Rasul seperti Nabi-nabi terdahulu. Apakah ustaz itu
termasuk orang yang menistakan agama?. Karena menurut keyakinan Kristen bahwa
Yesus itu Putra Allah. Jika pihak Kristen tidak mengakui perbedaan keyakinan
ini, maka itu bisa dipandang bahwa ustaz atau kiyai itu telah menista agama.
Karena ustaz atau kiyai itu tidak mengakui keilahian Yesus, karena telah
menurunkan derajat keilahian Yesus menjadi hanya sekadar manusia dan seorang
Nabi. Begitu juga sebaliknya, ketika ada seorang pendeta yang ceramah dikalangan
jemaatnya dengan menyatakan bahwa Yesus mati di tiang salib. Apakah umat Islam
juga harus melaporkan sang pendeta itu ke polisi dengan alasan telah
menyebarkan ajaran ‘sesat’?. Karena menurut Islam, Yesus (Isa) tidak mati di
tiang salib. Jika umat Islam tidak mau menerima dan mengakui perbedaan ajaran Kristen
tentang kematian Yesus (Isa) itu, maka pendeta yang ceramah dikalangan
jemaatnya juga dianggap menyebarkan ajaran ‘sesat’ dan telah menistakan
keyakinan umat Islam. Tentu hal ini akan berdampak saling lapor-melaporkan. Karena
keyakinan dua agama yang berbeda. Perbedaan ini tidak akan pernah berujung,
karena keduanya berdasarkan kepada Kitab Suci masing-masing. Yang dipercaya
sebagai ‘Kalam’ Tuhan di muka bumi ini. Masing-masing akan mengklaim sebagai
sebuah kebenaran. Jika hal ini dibenturkan secara terus-menerus akan
menyebabkan pertikaian bahkan mungkin lebih besar lagi, yaitu ‘perang’ antar
agama. Na’udzubillah.
Berkaitan
dengan video viral UAS tentang Jin di patung dan salib. Itu sangat jelas
berpatokan pada ajaran Islam yang menyatakan bahwa patung itu memang dihuni
oleh jin. Dalam Musnad Ahmad hadits nomor 20282 diceritakan bahwa Ubay bin Ka’ab
berkata, "Pada setiap patung ada Jin wanita". Dalam hadits kesembilan
belas kitab Al-Mawaidh Al-Ushfuriyah, Imam Muhammad Bin Abu Bakar menuliskan
sebuah kisah tentang sembahan kafir quraisy yang dirasuki setan dan jin muslim.
Berhala ini diberi nama Habila/Hubal. Saat itulah jin kafir yang bernama Musfir
masuk ke dalam berhala Hubal dan berkata, "Muhammad bukanlah Nabi, jangan
kau benarkan perkataannya! Ibnu Mas'ud bertanya kepada Nabi Saw, "Wahai
Rasulullah, apa yang dikatakan berhala tersebut?" Jawab Rasulullah:
"Tenanglah Abdullah, sesungguhnya itu setan". Jadi, ada keyakinan
dalam Islam bahwa “patung yang menjadi sesembahan atau berhala” dapat dimasuki
atau dihuni oleh jin kafir. Yang menjadi permasalahannya, umat Kristiani
meyakini bahwa Patung Salib tidak dapat dimasuki maupun dihuni oleh jin kafir.
Sehingga terjadi perbedaan keyakinan antara ajaran Islam yang diyakini UAS dan
sebagian umat Kristen. Jika kita mengakui dan menerima itu sebagai perbedaan
keyakinan, sebagaimana kita banyak berbeda tentang Yesus (Isa), maka tidak
perlu ada saling tuduh menista agama. Kita terima itu sebagai perbedaan dan
menghormatinya. Kita umat Islam hormati umat Kristen yang meyakini Yesus adalah
putra Allah dan sekaligus Tuhan, Yesus mati disalib, dan bahwa patung salib
tidak dimasuki/dihuni jin kafir.
Disi
sisi lain, umat Kristen juga bisa menghormati umat Islam yang meyakini Yesus
adalah bukan Putra Allah dan sekaligus bukan Tuhan, Yesus tidak mati disalib,
dan bahwa salib (sebagai patung) bisa dimasuki/dihuni jin kafir. Untuk itu,
masing-masing agama bisa untuk menghargai perbedaan ini. Janganlah saling memaksa
untuk meyakini salah satu keyakinan itu. Al quran mengajarkan Lakum dinukum
walia din (Bagimu agamamu, bagiku agamaku). Berhentilah untuk saling
melaporkan. Marilah kita saling menghormati dan menghargai satu sama lain agar
tercipta kedamaian dan keamanan dalam beragama di muka bumi ini. Semoga!
#Mari
Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 22 Agustus 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar