MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Jumat, 15 November 2024

Sosialisasi Hidup Sehat dan Bersih


Puskesmas Lampihong melaksanakan Sosialisasi Pola Hidup Sehat dan Bersih kepada Siswa/i MAN 3 Balangan. Dalam Sosialisasi itu juga dilaksanakan makan gratis dan sehat. Dalam paparannya petugas dari Puskesmas Lampihong mengingatkan kepada siswa/i untuk bisa menerapkan hidup sehat dan bersih. Diantaranya, jauhi Narkoba jenis apapun, tidak merokok, makan-makanan yang sehat, tidak bergadang setiap malam dan sampai larut malam, membuang sampah pada tempatnya dll. Jumat, 15 Nopember 2024 di halaman Madrasah.

Senin, 11 November 2024

Lomba Fashion Show Dalam Memeriahkan Hari Pahlawan


Organisasi Intra Madrasah (OSIM) MAN 3 Balangan menggelar Lomba Fashion Show. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka memeriahkan Peringatan Hari Pahlawan (10 Nopember) di halaman Madrasah. Lomba Fashion Show diikuti oleh perwakilan semua kelas dari kelas X-XII. Para siswa memakai pakaian sesuai tema Hari Pahlawan kekinian, yakni memakai batik, kebaya bagi perempuan, pakaian ASN, Polisi, TNI, Guru, Ulama, Pejabat dan lainnya. Tujuannya untuk mengingatkan kepada seluruh siswa bagaimana perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah. Siswa diingatkan untuk terus berkarya, menuntut ilmu untuk meraih cita-citanya membangun bangsa ini agar lebih baik lagi nantinya. Senin, 11 Nopember 2024




Upacara Peringatan Hari Pahlawan


MAN 3 Balangan melaksanakan Upacara Bendera yang dirangkai dengan Upacara Peringatan Hari Pahlawan (10 Nopember). Bertempat dihalaman madrasah, petugas upacara adalah Pengurus OSIM yang Baru Periode 2024/2025, sebagai Pembina Upacara Ibu Siti Patimah, S.Pd. Dalam kegiatan Upacara, para siswa memakai pakaian yang beragam sesuai tema Hari Pahlawan yang kekinian. Ada yang memakai baju kebaya, ASN, guru, POLRI, TNI, adat dll. Senin, 11 Nopember 2024

Jumat, 08 November 2024

Pengembangan Diri "Jumat Takwa"


Salah satu Pengembangan Diri yang dilaksanakan di MAN 3 Balangan adalah Program Jumat Takwa. Dilaksanakan setiap pagi Jumat sebelum pembelajaran dikelas berlangsung. Pembiasaan Diri dimulai dengan Pembacaan Surah Yasin, Al Waqiah, Al Mulk, Tahlil dan Doa Arwah/Haul. Kemudian dilanjutkan dengan Shalat Dhuha berjamaah 4 Rakaat 2 kali salam. Diakhiri dengan pembacaan Kitab Fadhailul Amal. Semua kegiatan dipimpin oleh siswa secara bergantian dan berjamaah di Aula MAN 3 Balangan. Jumat, 8 Nopember 2024

Kamis, 19 September 2024

Pembagian Tablet Tambah Darah


Guru Piket Kamis membagikan tablet penambah darah khusus kepada siswi MAN 3 Balangan. Tablet tambah darah telah diserahkan kepada Ibu Anis Khairunnisa, S.Pd untuk diteruskan dan dibagikan kepada seluruh siswa wanita. Setelah membaca Surah Yasin, Shalawat, Asmaul Husna dan doa bersama di halaman Madrasah, tablet penambah darah langsung dibagikan kepada siswi. Dengan harapan bisa menambah daya tahan tubuh siswi sehingga siswi MAN 3 Balangan sehat dan lebih semangat dalam belajar. Kamis, 19 September 2024

Senin, 09 September 2024

Monev Kepegawaian Kemenag Balangan


MAN 3 Balangan kedatangan TIM Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kepegawaian Kantor Kementerian Agama Kabupaten Balangan. Kedatangan TIM memantau dan melihat pelaksanaan pembuatan SKP di E-Kinerja. Tujuannya untuk melihat kelengkapan dan tertibnya adminitrasi SKP dan PAK bagi guru di MAN 3 Balangan. Senin, 9 September 2024

Rabu, 21 Agustus 2024

Menerima Penghargaan Satker Terbaik IKPA Sempurna Kategori Pagu Kecil


Kepala Madrasah, Masroliyan Nor, S.Pd.I., M.Pd menerima Penghargaan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Cabang Tanjung. MAN 3 Balangan ditetapkan sebagai Satuan kerja Terbaik IKPA Sempurna  Kategori Pagu Kecil (< Rp. 1 M). Penghargaan diberikan pada Kegiatan KPPN Tanjung Award Semester 1 Tahun 2024 yang diselenggarakan pada tanggal 21 Agustus 2024 bertempat di Aula
Pendopo Bersinar Kabupaten Tabalong

Selasa, 30 Juli 2024

Pembacaan Yasin Pagi






Kegiatan pembiasaan Diri yang rutin dilaksanakan setiap pagi di MAN 3 Balangan adalah pembacaan Surah Yasin, Shalawat Busyro, shalawat biasa sebanyak 50 x dilanjutkan membaca Asmaul Husna dan Doa bersama yang dipimpin oleh siswa perempuan secara bergiliran setiap harinya. Selasa, 30 Juli 2024


Senin, 29 Juli 2024

Upacara Bendera Sekaligus Perpisahan Bapak Eqbal Ramadhani, S.Pd


Kegiatan Apel bendera pagi senin. Sebagai Pembina upacara Eqbal Ramadhani, S.Pd dan petugas kelas X B. Apel Bendera tersebut sebagai upacara perpisahan Bapak Eqbal Ramadhani, S.Pd yang terhitung tanggal 1 Juli 2024 mutasi sebagai guru MTSN 4 Balangan. Senin, 29 Juli 2024.

Rapat Pembentukan Panitia Pemilihan OSIM Baru




Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) Bidang Kesiswaan Ahmad Raji, S.Pd.I memimpin rapat persiapan Pemilihan Ketua dan anggota OSIM Periode 2024-2025. Rapat dihadiri pengurus OSIM Periode 2023-2024 dan perwakilan Ketua dan Sekretaris setiap kelas. Rapat dilaksanakan di Aula Madrasah, Senin 29 Juli 2024.


Jumat, 26 Juli 2024

Kegiatan Jumat Takwa


Setiap pagi Jumat dilaksanakan Program Jumat Takwa. Seluruh siswa/i berkumpul di aula atau di halaman Madrasah untuk melaksanakan pembacaan Surah yasin, Al Mulk, Al Waqiah, Tahlil, Doa Haul, Shalat Dhuha berjamaah dan dilanjutkan Ta'lim dari siswa dan guru secara bergantian. Kegiatan Jumat Takwa saat ini dilaksanakan di halaman madrasah, Jumat 26 Juli 2024

Selasa, 25 Juni 2024

Pembagian Hadiah Pemenang Class Meeting


Kepala Madrasah, Masroliyan Nor, S.Pd.I., M.Pd dan guru memberikan hadiah piala dan bingkisan kepada pemenang kegiatan Class Meeting antar siswa Tahun Pelajaran 2023/2024 secara bergiliran di halaman MAN 3 Balangan, Jumat 21 Juni 2024.

Pembagian Raport Semester Genap TP 2023/2024


Kepala Madrasah, Masroliyan Nor, S.Pd.I., M.Pd memberikan sambutan dan arahan kepada seluruh siswa/i MAN 3 Balangan pada kegiatan pembagian raport Semester Genap Tahun Pelajaran 2023/2024 di halaman Madrasah, Jumat 21 Juni 2024.

Kamis, 13 Juni 2024

Lomba Futsal Antar Kelas di MAN 3 Balangan

Pengurus Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) MAN 3 Balangan melaksanakan Lomba Futsal antar kelas dalam rangka kegiatan Class Meeting setelah selesai Asesmen Sumatif Semester Genap Tahun Pelajaran 2023/2024, bertempat di halaman madrasah, Kamis 13 Juni 2024.

Sosialisasi Konsumsi Pangan B2SA Goes To School di MAN 3 Balangan


Lihat Link : 👇

Selasa, 11 Juni 2024

Sosialisasi B2SA Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Balangan

Kepala MAN 3 Balangan memberi sambutan pada kegiatan Sosialisasi B2SA Goes To School yang diselanggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan bekerja sama dengan PKK Kabupaten Balangan di Aula Madrasah, Selasa 11 Juni 2024.

Menerima Piagam Kenang-Kenangan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Balangan

Kepala MAN 3 Balangan Masroliyan Nor, S.Pd.I., M.Pd menerima Piagam kenang-kenang dari Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Balangan dalam rangka Sosialisasi B2SA Go To School di Aula Madrasah, Selasa 11 Juni 2024

Senin, 10 Juni 2024

Pembukaan Class Meeting Semester Genap TP 2023/2024

Kepala MAN 3 Balangan, Masroliyan Nor, S.Pd.I., M.Pd didampingi Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) Kesiswaan Ramadhani Eqbal, S.Pd membuka dan memberikan arahan pelaksanaan Class Meeting setelah pelaksanaan Asesmen Sumatif Genap Tahun Pelajaran 2023-2024 di halaman madrasah

Senin, 03 Juni 2024

4 Golongan Yang Dijamin Masuk Surga

Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Alhamdulillah siang ini kita masih diberikan kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menghadiri panggilan shalat Jumat berjamah. Semoga semakin hari Allah SWT terus memberikan karunia kepada kita yang juga diiringi dengan menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang alias takwallah.  

Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Setelah melaksanakan shalat lima waktu, kita terbiasa berdoa :

رَبَّنا آتِنا فِي الدُّنْيا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنا عَذابَ النَّارِ

Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari siksa neraka.    

Pertanyaannya, bagaimana agar kita terhindar dari siksa neraka? Rasulullah SAW telah memberikan beberapa penjelasan, yang akan menghindarkan kita dari siksa neraka. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits :

حُرِّمَ عَلَى النَّارِ كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ سَهْلٍ قَرِيبٍ مِنَ النَّاسِ   

Artinya: Diharamkan atas api neraka, setiap orang yang rendah hati, lemah lembut, mudah, serta dekat dengan manusia. (HR Ahmad).    

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Berdasarkan hadits itu, Ada 4 golongan orang yang akan terhindar dari siksa neraka, yaitu :

 

1.  Rendah hati, tidak sombong, serta tanpa meremehkan

Menurut Abu Hatim wajib bagi orang yang berakal untuk rendah hati (tawadhu) dan menjauhi sikap sombong terhadap orang lain. Orang yang rendah hati akan selalu meningkat derajat dan posisinya. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi:

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ   

Artinya: Tiada orang yang rendah hati karena Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya. (HR Ahmad).    

Berbeda dengan orang sombong, orang yang menganggap dirinya melebihi terhadap orang lain, merasa dirinya paling benar, ia tidak akan dapat merasakan surga Allah SWT. Sebagaimana sabda Nabi :

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ   

Artinya: Tidak akan masuk surga seseorang yang di hatinya terdapat seberat biji kesombongan (HR. Muslim). 

Mengapa orang yang sombong tidak dapat masuk surga? Menurut Syekh Abdul Aziz sikap sombong akan menjauhkan seseorang dari akhlak seorang mukmin. Orang sombong tidak bisa mengasihi orang mukmin seperti ia mencintai diri sendiri. Ia tidak memiliki sikap rendah hati, erat dengan ujaran kebencian, sikap dendam, marah, iri, dengki, bahkan ekstremisme.  

Ia juga sulit menerima nasihat kebaikan, tidak dapat menahan diri dari amarah, mudah mengumpat, dan meremehkan orang lain. Orang sombong dekat dengan sikap tercela. Sebagaimana sabda Nabi :

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ

Artinya: Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. (HR Muslim).   

 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Golongan kedua Layyin, lemah lembut dan santun

Menurut Imam at-Thabari dijelaskan bahwa sifat lemah lembut dan kasih sayang merupakan rahmat dari Allah SWT untuk umat manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 159:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ  

“Dengan rahmat dari Allah SWT engkau (Nabi Muhammad) lemah lembut terhadap umat, seandainya engkau kaku dan keras hati niscaya umat akan menyingkir darimu.”    

Imam at-Thabari menjelaskan bahwa dengan rahmat dan kasih sayang Allah terhadap Nabi dan umatnya, Rasulullah menjadi pribadi yang penuh kasih sayang, mudah, dan penuh dengan kebaikan. Nabi selalu menahan diri dari kaum yang menyakitinya, mengampuni orang yang berdosa, dan bersikap lunak terhadap umatnya. Seandainya Nabi bersikap keras dan kaku, tentu umat akan meninggalkan Nabi. Namun Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi dan umatnya, sehingga dengan rahmat Allah, Nabi mengasihi terhadap umatnya.   

Tidak hanya itu, sikap lemah lembut dan kasih sayang merupakan prinsip dan pokok dari sebuah kebaikan. Terbukti orang yang tidak memiliki sikap lemah lembut dan kasih sayang, ia terhalang untuk melakukan kebaikan. sebagaimana hadits nabi :

مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ، يُحْرَمِ الْخَيْرَ   

Artinya: Barang siapa tiada memiliki kelembutan, baginya tiada kebaikan. (HR Muslim)   

 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Golongan ke tiga Sahlun, yaitu mudah membantu orang lain

Kalangan ini ringan tangan, suka membantu orang lain baik dengan tenaga, pikiran, maupun harta. Ia ringan memberikan sebagian hartanya untuk membantu saudaranya yang membutuhkan, apalagi di masa banyak terjadi musibah saat ini. Tujuannya adalah meringankan saudara kita yang tengah terkena musibah.    

Mengapa orang yang ringan membantu saudaranya diharamkan masuk neraka? Karena orang mau memudahkan dan membantu kesulitan orang lain, akan diberikan kemudahan oleh Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat kelak, termasuk kemudahan masuk surga dan terhindar dari neraka. Sebagaimana hadits Nabi :

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ   

Artinya: Barang siapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan, Allah akan memudahkannya urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib orang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu melindungi hambanya selama hambanya menolong saudaranya.  (HR Muslim).   

 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Golongan Keempat Qarib, yaitu pandai berkomunikasi

Dalam artian yang bersangkutan akrab, dekat, mengeluarga, pandai berkomunikasi, menyenangkan, dan murah senyum. Selalu menebar salam jika bertemu dengan orang lain. Karena banyak ajaran Islam yang mengajarkan agar manusia saling akrab, dekat, dan mengeluarga. Nabi bersabda :

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ   

Artinya: Tidak sempurna iman dari kalian hingga kalian mencintai apa-apa bagi saudaranya sebagaimana ia mencintai apa-apa bagi diri sendiri. (HR al-Bukhari).    

Nabi juga menganjurkan umatnya untuk saling memberi hadiah. Nabi bersabda:

تَهَادُوا تَحَابُّوا

Artinya: Salinglah memberi hadiah, kalian akan saling mengasihi. (HR Al-Bukhari).    

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa memberikan hadiah kepada saudaranya sangat dianjurkan oleh agama dengan tujuan untuk merekatkan persaudaraan dan kasih sayang. Merekatkan persaudaraan dan persahabatan merupakan salah satu ajaran agama Islam.    

Dari sini dapat disimpulkan bahwa anjuran Rasulullah agar kita tidak masuk neraka adalah selalu menjadi manusia yang rendah hati, lemah lembut, memberikan kemudahan, dan akrab dengan orang lain. 

 

Dan semoga kita semua selalu mendapatkan rahmat Allah agar kita menjadi manusia yang haram masuk neraka dan dimasukkan surga Allah SWT, amin.

Senin, 27 Mei 2024

Pelaksanaan Asesmen Sumatif Semester Genap Tahun Pelajaran 2023/2024

MAN 3 Balangan gelar Asesmen Sumatif (AS) Semester Genap Tahun Pelajaran 2023/2024. Asesmen Sumatif Genap dilaksanakan mulai tanggal 27 Mei s.d 10 Juni 2024 yang diikuti oleh seluruh siswa/i dari kelas X-XI. Seluruh siswa dikumpulkan dalam satu ruangan di Aula MAN 3 Balangan, Senin, 27 Mei 2024.

Sabtu, 25 Mei 2024

Pembacaan Yasin Setiap Pagi

Untuk mewujudkan pembiasaan yang baik. Setiap pagi Selasa, Rabu dan Kamis, sebelum pembelajaran MAN 3 Balangan melaksanakaan pembacaan rutin Yasin, Shalawat Busyra, Asmaul Husna, Doa. pembacaan Yasin dilaksanakan di halaman madrasah di pimpin oleh siswa secara bergiliran.

Apel Hari Kebangkitan Nasional

Pada Hari Senin, 20 Mei 2024, MAN 3 Balangan melaksanakan apel upacara rutin setiap senin yang dirangkai dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di halaman madrasah. Apel dihadiri seluruh ASN MAN 3 Balangan dengan pembina upacara, Futeri Sri Anisa, S.Pd

Kamis, 23 Mei 2024

Pembagian Surat Keterangan Lulus (SKL)

Kepala Madrasah, Masroliyan Nor, S.Pd.I., M.Pd memberikan arahan dan nasehat kepada seluruh kelas XII MAN 3 Balangan di Aula Madrasah dalam rangka pengumuman kelulusan dan pembagian SKL dan raport, Senin, 6 Mei 2024

Kegiatan Jumat Takwa

Kegiatan Jumat Takwa di Aula MAN 3 Balangan. Tausyiah diisi oleh Ahmad Mawardi, S.H.I. Jumat, 26 April 2024

Halal Bi Halal Guru dan Siswa MAN 3 Balangan


Halal Bi Halal antara guru dan siswa/i MAN 3 Balangan pada hari pertama masuk sekolah setelah libur Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H, Senin 16 Maret 2024

Halal Bi Halal di Asrama Haji


Kegiatan Halal Bi Halal keluarga Madrasah di Asrama Haji yang diiukuti seluruh Kepala Madrasah negeri dari MIN, MTSN, MAN, seluruh kepala Kantor Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, Senin 15 April 2024



Rabu, 22 Mei 2024

Tolak Gratifikasi

Kepala MAN 3 Balangan, Masroliyan Nor ikut memeriahkan dan memasyarakatkan slogan Tolak Gratifikasi berupa pembuatan Twibbon Kementerian Agama Republik Indonesia

Senin, 20 Mei 2024

Merajut Ukhuwah di Tengah Masyarakat Multikultural Perspektif Al Qur'an



BAB I

PENDAHULUAN

 

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku, agama, budaya, adat istiadat, bahasa, kepercayaan, dan lain sebagainya. Dengan beragamnya suku bangsa itu, maka tidak jarang terjadi konflik antara suku, agama, ras dan lainnya.

Konflik yang terjadi bisa berawal dari pandangan agama yang berbeda. Kemudian meluas kepada konflik antar suku, dan ras. Bisa juga karena saling sindir atau salah paham hingga berdampak kepada saling serang. Bisa juga akibat terlalu mengagungkan sukunya sehingga menganggap remeh kepada suku lain, dan lain sebagainya.

Kita bisa membaca sejarah kelam bangs akita akibat konflik di masyarakat. Konflik kerusan di Ambon (1999) yang menjurus kepada agama. Kerusuhan di Situbondo pada bulan Oktober 1996. Kerusuhan di Tasikmalaya di penghujung Desember 1996. Tragedy Ketapang 1998. Tragedi Sampit 2001 di Kalimantan Tengah antara masyarakat Dayak dan Madura. Di Kalimantan Selatan ada tragedi Mei 1998 yang banyak memakan korban. Yang terbaru kejadian di pulau Rempang Batam terkait hak pemilikan tanah, dan banyak lagi kasus-kasus yang terjadi.

Hal ini membuat kita miris melihatnya. Masyarakat yang multikultural yang selama ini hidup dengan damai, tentram dan aman. Tiba-tiba bisa menjadi konflik yang besar dan memakan korban harta dan nyawa. Konflik-konflik seperti ini jangan dibiarkan. Harus bisa kita cegah dan diperbaiki sehingga kedepan tidak lagi terjadi konflik. Persaudaran harus terus dirajut agar tercipta persaudaraan, persatuan dan kesatuan bangsa.

Mengacu kepada permasalahan itu, maka saya mencoba untuk mengangkat makalah ilmiah al quran dengan judul “Merajut Ukhuwah Di Tengah  Masyarakat Multikultural Persepektif Al Qur’an”

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Terdiri lebih dari 1.340 suku, memiliki 546 bahasa daerah yang berbeda, berdiam di wilayah atau pulau lebih dari 17.504 pulau dan berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa. Indonesia juga memiliki enam agama yang diakui oleh negara, yaitu Islam (87,2%), Kristen Protestan (6,9 %), Kristen Katholik (2,9 %), Hindu (1,7 %) Budha (0,7 %), dan Konghuco (0,2 %). Selain itu 250-an beragam ‘agama’ kepercayaan yang di miliki masyarakat.[1] Hal ini menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi multikultural yang memiliki banyak budaya dan kepercayaan yang mengikat jati diri bangsa Indonesia.

Dengan beragamnya suku bangsa, agama dan kepercayaan, Bahasa dan budaya yang dimiliki oleh bangsa indoneisa, akan menyebabkan perbedaan-perbedaan dalam masyarakat. Baik dalam hal keyakinan, cara berpikir, cara bergaul dan beradaptasi, tutur Bahasa, gaya hidup dan lain sebagainya. Kalau potensi seperti ini tidak dikelola dengan baik, maka akan bisa terjadi perpecahan, perbedaan pendapat, keyakinan yang akan berakibat fatal terhadap disintegrasi bangsa. Oleh sebab itu, keragaman dan perbedaan ini harus benar-benar dirawat dengan baik.

Perlu kebersamaan dari semua pihak baik, pemerintah, masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan lain sebagainya agar tetap saling bisa menghargai, hormat-menghormati, bantu-membantu, dan saling berkasih sayang. Sebab, perbedaan yang ada tidak akan bisa disamakan apabila dipaksakan harus sama. Jika ini terjadi, maka akan terjadi ketidakrelaan, ketidaksukaan, dan muncul perlawanan yang berakibat kepada disintegrasi bangsa.

Nah, untuk bisa merawatnya, maka kita harus merajut perbedaan dan persamaan yang dimiliki diantara sesama kita. Apapun agamanya, apapun suku dan bahasanya, bagaimanapun budaya yang dimilikinya, pasti ada perbedaan, akan tetapi juga masih ada persamaan. Selama itu, baik dan tidak bertentangan dengan fondasi keyakinan agama masing-masing, maka hal itu perlu dilakukan, agar keragaman masyarakat tetap terjaga dengan baik, rukun, tentram dan damai. Tanamkan dalam diri masing-masing rasa persaudaran (ukhuwah) sebangsa dan setanah air.

Di Tengah-tengah masyarakat yang multikultural tersebut, diperlukan sikap yang moderat untuk bisa merawat keberagaman itu, agar tidak terjadi perselisihan, pertengkaran, permusuhan dan bahkan saling serang-menyerang diantara suku dan masyarakat di Indonesia. Untuk itu, masyarakat yang multikultural itu harus bisa kita rajut dalam bingkai ukhuwah insaniyah (Basyariah) dan ukhuwah wathaniyah.

A.   Pengertian Ukhuwah

Kata ukhuwah yang diartikan sebagai persaudaraan terambil dari akar kata yang mulanya berarti memperhatikan. Dari adanya perhatian itu, maka muncul adanya persamaan diantara berbagai pihak yang bersaudara. Sehingga makna kata ukhuwah diartikan sebagai setiap persamaan dan keserasian dengan pihak lain, baik persamaa keturunan, dari segi ibu, bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan.

Sedangkan secara majazi, kata ukhuwah (persaudaraan) mencakup persamaan salah satu unsur seperti suku, agama, profesi, dan perasaan.[2]

B.   Ukhuwah Insaniyah (Basyariah)

Ukhuwah Insaniah adalah persaudaran sesama manusia. Yakni berasal dari seorang ayah dan ibu yang sama yakni Adam dan Hawa. Hal ini merupakan sebuah Sunnatullah, dimana dibelahan dunia ini berbagai macam etnik manusia tinggal merupakan suatu persebaran manusia di muka bumi ini.

Dengan terbentuknya manusia dari satu Rahim yang sama, menyebabkan munculnya tali persaudaran sebagai sesama manusia di muka bumi ini.

Dalam al Qur’an, Allah Swt menjelaskan tentang ukhuwan insaniyah ini, diantaranya :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ.[3]

Dalam ayat itu, sangat jelas Allah Swt telah menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan seorang Perempuan. Dan menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, tujuannya adalah untuk saling kenal-mengenal supaya terjalin persaudaraan yang baik.

C.   Ukhuwah Wathaniyah

Ukhuwah Wathaniah merupakan persaudaraan antar bangsa atau negara. Dibelahan bumi ini berbagai macam bangsa dan negara yang terbentuk. Mereka memiliki ragam budaya dan agama yang berbeda-beda. Memiliki Bahasa dan suku maupun ras (golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik) sehingga semakin menambah keberagaman budaya, agama, politik dan sebagainya. hal ini menuntut untuk senantiasa berkomunikasi dengan baik dan saling menghargai antar bangsa dan negara.

Hal ini juga telah disebutkan dalam al Qur’an (49:13) yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan berbangsa-bangsa untuk bisa berkomunikasi dengan baik supaya terajut tali persaudaraan antar bangsa.

D.   Merajut Ukhuwah di Tengah Masyarakat Multikultural

Merujut artinya usaha yang dilakukan untuk memintal tali-tali jala atau jaring pada penangkap ikan. Pada makalah ini, merajut dijadikan kata dalam membingkai ukhuwah, dengan maksud usaha untuk membuat tali persaudaran diantara sesama manusia senantiasa terjalin dengan baik. Sebab, ditengah masyarakat yang multikultural ini persaudaran terkadang bisa terlepas dan hilang. Sebabnya bermacam-macam. Bisa akibat perbedaan keyakinan (agama), perbedaan suku, Bahasa, budaya, pandangan politik dan sebagainya. Oleh sebab itu, persaudaraan ini perlu terus dijalin dengan baik, agar konflik-konflik terkait perbedaan-perbedaan yang ada dimasyarakat bisa diminimalisir.

Untuk merajut dan memantapkan Ukhuwah (persaudaraan) ditengah-tengah masyarakat yang multikultural tersebut, setiap orang perlu memiliki sikap yang moderat (Wasath). Orang-­orang yang moderat memiliki kecenderungan lebih ramah dalam penerimaan tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama masing-masing.

Perlu kedewasaan bersikap dan berpikir dalam menyikapi perbedaan-perbedaan itu. Dalam al Qur’an, Allah Swt telah menjelaskan bagaimana cara bersikap dalam merajut keberagaman ini agar tetap utuh dan bisa terjalin dengan baik, diantaranya adalah :

1.    Saling Hormat-Menghormati

Hal ini tergambar dalam al Qur’an yang menuntut umat beragama saling menjaga kepercayaannya (tauhid) masing-masing. Tidak boleh saling mempengaruhi, mengajak untuk ikut dalam kegiatan spiritual agamanya. Hal ini merupakan bentuk toleransi dalam beragama. Allah Swt menegaskan agar saling menjaga kepercayaan dalam beragama. Tidak saling mengganggu dan saling hormat-menghormati. Hal ini disebutkan dalam al-Qur’an :

لَكُمۡ دِينُكُمۡ وَلِيَ دِينِ.[4]

Di ayat lain disebutkan bahwa amal (perbuatan) bisa dikerjakan masing-masing dan tidak perlu dipertengkarkan. Masing-masing umat beragama mempunyai keyakinan masing-masing bahwa ibadahnya pasti diterima oleh tuhan. Setiap perbuatan baik ada pahalanya, dan perbuatan jahat ada dosanya. Masing-masing harus memegang prinsip ini, agar bisa saling menghormati dalam pelaksanaan ibadah masing-masing.

لَنَآ أَعۡمَٰلُنَا وَلَكُمۡ أَعۡمَٰلُكُمۡۖ لَا حُجَّةَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمُۖ ٱللَّهُ يَجۡمَعُ بَيۡنَنَاۖ وَإِلَيۡهِ ٱلۡمَصِيرُ.[5]

Sikap untuk memberi ruang dan tidak mengganggu hak orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat, meskipun hal tersebut berbeda dengan apa yang kita yakini merupakan bentuk penghormatan kepada pemeluk agama lain. Ini merupakan salah satu cara merajut keberagamaan dalam beragama supaya terjalin dengan mesra, baik dan damai.  

2.    Mencari Titik Singgung dan Titik Temu Antarpemeluk agama

Al Quran juga menganjurkan agar mencari titik temu dan titik singgung antar pemeluk agama. Al Quran menganjurkan agar dalam interaksi sosial, bila tidak ditemukan persamaan hendaknya masing-masing mengakui keberadaan pihak lain, dan tidak perlu saling menyalahkan. Hal ini dijelaskan dalam Al qur’an :

قُلۡ يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ تَعَالَوۡاْ إِلَىٰ كَلِمَةٖ سَوَآءِۢ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمۡ أَلَّا نَعۡبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشۡرِكَ بِهِۦ شَيۡٔٗا وَلَا يَتَّخِذَ بَعۡضُنَا بَعۡضًا أَرۡبَابٗا مِّن دُونِ ٱللَّهِۚ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَقُولُواْ ٱشۡهَدُواْ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ. [6]

Mencari titik temu dalam beragama itu penting. Yang dicari temunya bukan terkait dengan ibadah ataupun tauhid. Sebab, hal itu pasti berbeda dan tidak akan bisa dicari titik temunya. Bahkan jika dipaksakan akan terjadi pertengkaran dan perpecahan. Titik temu disini terkait dengan masalah muamalah (sosial). Hubungan antara sesama manusia. Disetiap agama ada ajaran berbuat baik kepada setiap manusia. Berbuat baik kepada orang tua, Binatang, menghargai pendapat, tolong menolong dan lain sebagainya. Ajaran-ajaran universal seperti ini perlu digaungkan diantara umat beragama, supaya kehidupan sosial bermasyarakat bisa saling memahami, bisa saling menghargai dan tidak akan saling mengklaim kebenaran. Sebab, ajaran kebaikan itu merupakan ajaran universal yang dimiliki oleh semua agama. Jika ini, terus digaungkan maka persaudaran (ukhuwah) akan mudah dirajut dengan baik.

3.    Menghindari sikap lahir dan batin yang memperkeruh Hubungan antar manusia.

Dalam agama Islam, seluruh umat manusia adalah saudara, baik sesama islam, sesama manusia dan antar bangsa dan negara. Agar terjalin persaudaran yang baik, manusia dilarang untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Apabila perbuatan-perbuatan yang tidak baik ini dilakukan, akan memperkeruh dan bahkan bisa merusak jalinan persaudaran yang sudah dirajut bersama.

 

Di dalam Al Qur’an, kita dilarang untuk merendahkan atau mengolok-olok orang lain, suku ataupun bangsa. Sebab, boleh jadi orang yang kita rendahkan atau olok-olok itu mereka lebih baik atau mulia dari pada kita. Selain itu, sikap suka mencela atau menghina orang lain dan memberi gelar atau panggilan yang buruk kepada orang lain. Hal ini akan membuat orang lain akan marah, berontak dan bisa terjadi perkelahian, pertikaian dan bisa lebih fatal dari itu yaitu pembunuhan. Hal ini dijelaskan dalam Al qur’an :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٞ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ خَيۡرٗا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٞ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيۡرٗا مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَٰبِۖ بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ. [7]

Selain itu, ada juga sikap yang perlu dihindari dalam merajut ukhuwah insaniyah dan wathaniah dalam kehidupan. Yaitu sikap buruk sangka, suka mencari-cari kesalahan orang lain dan suka menggunjing. Hal ini dijelaskan dalam al Qur’an :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٞ رَّحِيمٞ.[8]

Sikap beragama yang baik tidak melulu harus dari agama yang lain. Dalam Islam pun juga harus memiliki sikap yang baik. Kita tidak bisa mengharapkan orang lain baik apabila kita tidak berbuat baik. Orang lain bisa menahan kata-kata, umat Islam pun juga harus bisa menjaga perkataan dan sikap yang baik. Sikap mengolok-olok, merendahkan, menghina termasuk perbuatan provokatif. Orang atau umat lain akan tersinggung dan marah. Begitu juga menggunjing (ghibah), serta mencari-cari kesalahan orang lain merupakan perbuatan yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Umat islam harus bisa menjaga diri, baik sikap dan perkataannya. Tidak hanya kepada sesama muslim, juga kepada umat beragama lainnya. Tidak hanya terkait agama, bahkan suku, Bahasa, budaya dan lainnya. Jika kita sama-sama menjaga diri dari perbuatan tersebut, maka ukhuwah (persaudaran) di Tengah masyarakat multikultural ini akan terajut dengan baik. Buhul-buhul tali persaudaran akan terikat dengan kuat. Bagaimanapun badai ataupun angin beliung datang menghantam, ia akan tetap kokoh se kokoh batu karang dipinggir laut. Semoga! Wallahu ‘alam bis shawab. 

BAB III

PENUTUP 

A.      Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan, bahwa untuk merajut ukhuwah (persaudaran) di tengah masyarakat yang multikultural diperlukan beberapa cara, yaitu :

1.        Saling Hormat-Menghormati

2.        Mencari Titik Singgung dan Titik Temu Antarpemeluk agama

3.        Menghindari sikap lahir dan batin yang memperkeruh Hubungan antar manusia

B.       Saran-Saran

Dalam pembuatan makalah ilmiah al qur’an ini tentunya banyak kekurangan dan kekhilafan. Tentunya perlu perbaikan dan koreksi. Saya sebagai penulis siap menerima setiap masukan, kritik dan saran yang membangun demi kemajuan pembuatan makalah yang akan datang.

Daftar Pustaka

Shihab, Quraish, Membumikan Al Qur’an : Fungsi dan Pikiran Wahyu Dalam Kehidupan Masayarakat, Bandung : Mizan, 1998.

 

_____________, Wawasan Al Qur’an : Fafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung, Mizan, 2004.

 

_____________, Membumikan Al Qur’an Jilid 2 : Memfungsikan Wahyu Dalam Kehidupan, Jakarta : Lentera Hati, 2011.

 

Al Munawar, Said Agil Husin, Fikih Hubungan Antar Agama, Jakarta : Ciputat Press, 2003.

 

Tahir, Tarmizi, Berislam Secara Moderat, Jakarta : Grafindo Khazanah Ilmu, 2007. 



[1] Data BPS, 2010/2013

[2] Quraish Shihab, Wawasan Al Qur’an, (Bandung : Mizan, 2004), Cet ke-XV h. 486).

[3] Qs. Al Hujurat (49): 13.

[4] Qs. Al Kafirun (109): 6.

[5] Qs. Al Syura (42): 15.

[6] Qs. Ali Imran (3): 64.

[7] Qs. Al Hujurat (49): 11.

[8] Qs. Al Hujurat (49): 12.

Popular