Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah
Alhamdulillah siang ini kita masih diberikan kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menghadiri panggilan shalat Jumat berjamah. Semoga semakin hari Allah SWT terus memberikan karunia kepada kita yang juga diiringi dengan menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang alias takwallah.
Jamaah
Shalat Jumat Rahimakumullah
Setelah
melaksanakan shalat lima waktu, kita terbiasa berdoa :
رَبَّنا آتِنا
فِي الدُّنْيا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنا عَذابَ النَّارِ
Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari siksa neraka.
Pertanyaannya,
bagaimana agar kita terhindar dari siksa neraka? Rasulullah SAW telah
memberikan beberapa penjelasan, yang akan menghindarkan kita dari siksa neraka.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits :
حُرِّمَ عَلَى
النَّارِ كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ سَهْلٍ قَرِيبٍ مِنَ النَّاسِ
Artinya: Diharamkan atas api neraka, setiap orang yang rendah hati, lemah lembut, mudah, serta dekat dengan manusia. (HR Ahmad).
Jamaah
Jumat Rahimakumullah
Berdasarkan hadits itu, Ada 4 golongan orang yang akan terhindar dari siksa neraka, yaitu :
1. Rendah hati, tidak sombong, serta tanpa
meremehkan
Menurut
Abu Hatim wajib bagi orang yang berakal untuk rendah hati (tawadhu) dan
menjauhi sikap sombong terhadap orang lain. Orang yang rendah hati akan selalu
meningkat derajat dan posisinya. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi:
وَمَا تَوَاضَعَ
أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
Artinya: Tiada orang yang rendah hati karena Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya. (HR Ahmad).
Berbeda
dengan orang sombong, orang yang menganggap dirinya melebihi terhadap orang
lain, merasa dirinya paling benar, ia tidak akan dapat merasakan surga Allah
SWT. Sebagaimana sabda Nabi :
لَا يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Artinya: Tidak akan masuk surga seseorang yang di hatinya terdapat seberat biji kesombongan (HR. Muslim).
Mengapa orang yang sombong tidak dapat masuk surga? Menurut Syekh Abdul Aziz sikap sombong akan menjauhkan seseorang dari akhlak seorang mukmin. Orang sombong tidak bisa mengasihi orang mukmin seperti ia mencintai diri sendiri. Ia tidak memiliki sikap rendah hati, erat dengan ujaran kebencian, sikap dendam, marah, iri, dengki, bahkan ekstremisme.
Ia
juga sulit menerima nasihat kebaikan, tidak dapat menahan diri dari amarah,
mudah mengumpat, dan meremehkan orang lain. Orang sombong dekat dengan sikap
tercela. Sebagaimana sabda Nabi :
الْكِبْرُ
بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ
Artinya: Sombong
itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. (HR Muslim).
Jamaah Jumat
Rahimakumullah
Golongan kedua Layyin, lemah lembut dan
santun
Menurut
Imam at-Thabari dijelaskan bahwa sifat lemah lembut dan kasih sayang merupakan
rahmat dari Allah SWT untuk umat manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat
Ali Imran ayat 159:
فَبِمَا
رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ
لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Dengan rahmat dari Allah SWT engkau (Nabi Muhammad) lemah lembut terhadap umat, seandainya engkau kaku dan keras hati niscaya umat akan menyingkir darimu.”
Imam at-Thabari menjelaskan bahwa dengan rahmat dan kasih sayang Allah terhadap Nabi dan umatnya, Rasulullah menjadi pribadi yang penuh kasih sayang, mudah, dan penuh dengan kebaikan. Nabi selalu menahan diri dari kaum yang menyakitinya, mengampuni orang yang berdosa, dan bersikap lunak terhadap umatnya. Seandainya Nabi bersikap keras dan kaku, tentu umat akan meninggalkan Nabi. Namun Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi dan umatnya, sehingga dengan rahmat Allah, Nabi mengasihi terhadap umatnya.
Tidak
hanya itu, sikap lemah lembut dan kasih sayang merupakan prinsip dan pokok dari
sebuah kebaikan. Terbukti orang yang tidak memiliki sikap lemah lembut dan
kasih sayang, ia terhalang untuk melakukan kebaikan. sebagaimana hadits nabi :
مَنْ يُحْرَمِ
الرِّفْقَ، يُحْرَمِ الْخَيْرَ
Artinya: Barang
siapa tiada memiliki kelembutan, baginya tiada kebaikan. (HR Muslim)
Jamaah Jumat
Rahimakumullah
Golongan
ke tiga Sahlun, yaitu mudah membantu orang lain
Kalangan ini ringan tangan, suka membantu orang lain baik dengan tenaga, pikiran, maupun harta. Ia ringan memberikan sebagian hartanya untuk membantu saudaranya yang membutuhkan, apalagi di masa banyak terjadi musibah saat ini. Tujuannya adalah meringankan saudara kita yang tengah terkena musibah.
Mengapa
orang yang ringan membantu saudaranya diharamkan masuk neraka? Karena orang mau
memudahkan dan membantu kesulitan orang lain, akan diberikan kemudahan oleh
Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat kelak, termasuk kemudahan masuk
surga dan terhindar dari neraka. Sebagaimana hadits Nabi :
قَالَ رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً
مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ
أَخِيهِ
Artinya: Barang
siapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan menghilangkan
kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan, Allah
akan memudahkannya urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib
orang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan
selalu melindungi hambanya selama hambanya menolong saudaranya. (HR
Muslim).
Jamaah Jumat
Rahimakumullah
Golongan Keempat Qarib,
yaitu pandai berkomunikasi
Dalam
artian yang bersangkutan akrab, dekat, mengeluarga, pandai berkomunikasi, menyenangkan,
dan murah senyum. Selalu menebar salam jika bertemu dengan orang lain. Karena
banyak ajaran Islam yang mengajarkan agar manusia saling akrab, dekat, dan
mengeluarga. Nabi bersabda :
لاَ يُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Artinya: Tidak sempurna iman dari kalian hingga kalian mencintai apa-apa bagi saudaranya sebagaimana ia mencintai apa-apa bagi diri sendiri. (HR al-Bukhari).
Nabi
juga menganjurkan umatnya untuk saling memberi hadiah. Nabi bersabda:
تَهَادُوا
تَحَابُّوا
Artinya: Salinglah memberi hadiah, kalian akan saling mengasihi. (HR Al-Bukhari).
Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa memberikan hadiah kepada saudaranya sangat dianjurkan oleh agama dengan tujuan untuk merekatkan persaudaraan dan kasih sayang. Merekatkan persaudaraan dan persahabatan merupakan salah satu ajaran agama Islam.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa anjuran Rasulullah agar kita tidak masuk neraka adalah selalu menjadi manusia yang rendah hati, lemah lembut, memberikan kemudahan, dan akrab dengan orang lain.
Dan semoga kita semua selalu mendapatkan rahmat Allah agar kita menjadi manusia yang haram masuk neraka dan dimasukkan surga Allah SWT, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar