Pembuatan bubur Asyura ini dibuat secara bergotong-royong oleh siswa dan guru. Mereka bekerjasama membuat bubur asyura.
Ada sebagian yang memotong sayur-sayuran, membuat bumbu, memotong ayam, memeras santan, menyiapkan api dan ada juga yang mengaduk bubur agar tidak lengket dan gosong. Semuanya bahu membahu membuatnya agar bubur asyura cepat masaknya
Warga MAN 3 Balangan membuat bubur Asyura sebanyak 3 kuali/kawah dengan memasaknya 1 kali langsung 2 kawah dan 1 kali 1 kawah saja.
Setelah bubur Asyura masak, bubur Asyura tersebut dibagi-bagikan kepada seluruh warga MAN 3 Balangan kemudian memakannya secara bersama- sama di aula madrasah sekaligus membaca doa untuk memohon keselamatan dan keberkahan dari Allah SWT. Kemudian kelebihan dari bubur asyura itu dibagikan kepada warga masyarakat sekitar MAN 3 Balangan.
Ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) MAN 3 Balangan Muhammad Berkati Amin mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan rutin setiap tahunnya untuk mengajak seluruh warga madrasah agar dapat merasakan keistimewaan dan makna dibalik 10 Muharram tersebut.
”Hari ini kami dengan semangat membuat bubur Asyura, dengan kegiatan ini semoga kami dapat mendapatkan keberkahan,” ujar Berkati.
Lebih lanjut Berkati mengatakan membuat bubur Asyura menciptakan kerjasama yang terjalin antar siswa dan guru seperti keluarga. “Bubur yang telah dimasak dibagikan kepada warga madrasah yang sebelumnya para siswa diwajibkan untuk membawa piring dan sendok dari rumah masing – masing kemudian makan bersama sehingga menambah rasa kebersamaan antara guru itu sendiri, siswa dengan siswa dan guru dengan siswa,” pungkas Berkati.
Sementara Wakamad Kesiswaan MAN 3 Balangan Ramadhani Eqbal, S.Pd menyatakan pembuatan bubur Asyura ini untuk mengingatkan kepada para siswa akan peristiwa–peristiwa penting yang terjadi pada 10 Muharram.
“Memupuk rasa syukur atas segala karunia yang Allah berikan salah satunya dengan mengajarkan siswa–siswi saling berbagi melalui tradisi Asyura,” ujar Eqbal.
Eqbal berharap, seluruh siswa/i MAN 3 balangan dapat memaknai 10 Muharram dengan baik. Agar kedepan meraka bisa senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
“Semoga dengan menggelar tradisi membuat bubur asyura untuk menyambut 10 Muharram 1444 Hijriah, kita dapat memaknainya dengan tetap selalu bersyukur kepada Allah SWT, nikmatnya kebersamaan dan gotong- royong, suka berbagi kepada sesama, saling bantu- membantu dan dapat menyenangkan anak didik kita agar mereka termotivasi untuk meningkatkan akhlakul karimah,” harapnya.
Penulis : Arul
Foto : Berkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar