
Berumah megah bermobil mewah
Itu tujuan banyak manusia
Uang berlimpah pakaian indah
Itu tujuan banyak manusia
Makanan dan minuman yang serba lezat
Santapan yang selalu dicari
Rekreasi yang mahal serta memikat
Hiburan yang selalu dinikmati.
Dalam bait pertama, syair lagu itu diceritakan bahwa berumah megah, bermobil mewah dan uang belimpah serta pakaian yang indah merupakan tujuan banyak manusia. Dengan memiliki semua itu akan mudah mendapatkan makanan, minuman yang lezat. Rekresasi dan hiburan di manapun akan bisa dinikmati. Merupakan hal yang lumrah, bahwa kebanyakan dari manusia menginginkan semua itu. Hal ini sudah dinyatakan Allah bahwa ‘Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)’ (Qs.3:14). Mereka bekerja siang dan malam hanya untuk meraih semua itu. Kesuksesan hidup kadang diukur dengan punya rumah megah, mobil mewah, uang berlimpah, pakaian indah serta rekreasi dan hiburan yang membuat kesenangan meraka. Orang lain yang melihat pun akan cemburu dan menganggap semua kesenangan dunia telah mereka dapatkan. Seolah-olah ‘surga’ dunia sudah berada di dalam genggangannya. Padahal semua itu hanya sementara saja. Hal ini sudah digambarkan oleh H. Rhoma Irama dalam bait lirik lagu yang kedua, yaitu :
Makan-minumlah senang-senanglah
Dalam pesta kehidupan dunia
Tapi ingatlah gunakan pikir
Bahwa pesta pasti kan berakhir
Dunia hanyalah persinggahan
Dari sebuah perjalanan Panjang
Dunia bukanlah tujuan
Namun hanya ladang tempat bertanam.
Dalam lirik lagu itu disebutkan bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan
dari sebuah perjalanan panjang. Dunia bukanlah tujuan, namun hanya ladang
tempat bertanam. Dalam Bahasa Al qur`an dunia dinyatakan sebagai kesenangan
yang palsu (Qs.57:20). Dalam ayat itu juga disebutkan bahwa dunia ini hanyalah
permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu
serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan. Di ayat lain (Qs.47:36)
juga disebutkan bahwa “Kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika
kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu, dan Dia
tidak akan meminta hartamu. Bagi semua manusia dipersilahkan untuk menikmati
semua kenikmatan dunia yang dimilikinya”. Tapi perlu diingat bahwa semua
kenikmatan itu pastinya akan hilang dan lenyap. Istilah sang penulis lagu
adalah Pesta Pasti Berakhir. Ya benar! Pesta pasti akan berakhir.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pesta adalah perjamuan makan minum (bersuka ria dan sebagainya) atau perayaan. Pesta yang dilakukan itu berbagai macam. Ada pesta
perkawinan, ulang tahun, tunangan, panen, dansa, olahraga, sunatan, pesta
demokrasi dan sebagainya. Tergantung kebutuhan dan kemampuan orang dalam
menyajikan serta menyuguhkan pesta itu. Bagi orang yang memiliki kelebihan
harta, maka pesta yang diselenggarakan akan mewah. Tempat acara biasanya
digedung yang luas dan besar. Bisa juga di hotel berbintang dan sebagainya. Sedang
mereka yang memiliki kemampuan harta benda yang menengah ke bawah, acara pesta
bisa diselenggarakan di rumah atau Gedung yang tidak begitu besar yang bisa
menampung banyak orang. Inti dari pesta itu adalah jamuan makan disertai dengan
hiburan. Hiburan yang disuguhkan terkadang mendatangkan artis ibukota ataupun
artis yang terkenal. Semua orang yang hadir di dalam pesta itu penuh dengan
kebahagian, kecerian, senda gurau, tawa, senyum. Mereka menikmati jamuan makan
dan alunan musik yang disuguhkan. Terkadang jamuan makan yang disuguhkan banyak
sekali. Undangan yang datang bisa memilih menunya. Semuanya terasa enak, sedap
dan lezat. Pesta yang diselenggarakan ada yang setengah hari, satu hari penuh
dari pagi sampai malam, ada pesta itu diselenggarakan selama beberapa hari
bahkan lebih dari satu bulan. Tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk bisa
menggelar pesta itu. Semakin besar, megah, dan mewah pesta itu, maka semakin
besar biaya yang dikeluarkan.
Begitulah pesta itu diselenggarakan, baik pestanya
itu diselenggarakan setengah hari, sehari penuh, seminggu ataupun berbulan-bulan.
Yang perlu diingat bahwa semua itu pasti ada akhirnya. Kesenangan dan kebahagian
akan hilang seiring dengan berakhirnya pesta itu. Semuanya serba sementara dan
tidak akan abadi. Bisa saja, setelah selesai pesta itu akan mendatangkan
penderitaan. Allah menyatakan bahwa “Biarkanlah mereka itu (didunia ini)
makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) mereka,
kelak mereka akan mengetahui (akibat Perbuatannya)” (Qs.15:3), “Tidak
ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat
meminta penundaan(-nya)” (Qs.15:5). Pesta itu merupakan simbol dari kehidupan
di dunia ini. Semua kesenangan hidup yang diterima di dunia suatu saat akan hilang.
Pesta akan berakhir. Semua kehidupan di dunia ini
pasti akan hilang dan lenyap. Hal ini akan di mulai saat kematian datang
menjemput. Firman-Nya “(Bagi mereka) kesenangan (sesaat) ketika di dunia,
selanjutnya kepada Kamilah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada
mereka azb yang berat karena kekafiran mereka” (Qs.10:70).
Semua makhluk hidup di muka bumi ini pasti akan mengalami
kematian. Allah berfirman “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya
pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, seungguh, dia memperoleh
kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya” (Qs.3:185). Di
ayat lain disebutkan “Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh” (Qs.4:78). Kematian
akan menghilangkan semua kenikmatan dan kesenangan yang diperoleh di dunia ini.
Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa menghindar dan lari dari
kematian. Mereka yang sadar bahwa hidupnya akan menuju kepada kematian akan
mengisi hidupnya dengan kebaikan. Pesta boleh saja dilaksanakan, sesederhana
atau pun semewah-mewahnya. Akan tetapi jangan sampai lupa pada akhir dari pesta
itu. Jangan sampai pesta yang diselenggarakan itu justru melalaikan kita akan
kematian. Allah berfirman “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu
masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak, kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu itu)” (Qs.102:1-3). Begitulah, Allah mengingatkan kepada kita bahwa
setiap kesenangan dan kemewahan dunia akan melalaikan kepada nikmat dan kematian.
Bahkan disebutkan dalam ayat itu sampai ke dalam kubur. Nauzdubillah…. Untuk
itu, bagi mereka yang sadar bahwa ‘pesta akan berakhir’ akan mempersiapkan
dirinya untuk ‘kembali’ kepada Allah Swt. Dia tidak tergoda dengan kesenangan,
kemewahan dan kemegahan ‘pesta’ itu. Walaupun dia ikut di dalam pesta itu, akan
tetapi jiwanya tidak terikat dan terbujuk oleh kesenangan acara didalamnya. Jiwanya
tidak lalai dalam mengingat Allah. Semuanya dia lakukan hanya mengharap
Ridha-Nya. Dan, tentunya bisa kembali menghadap-Nya dengan penuh kedamaian dan
kebahagian. Semoga…
#Mari Sebarkan Kebaikan#
Paringin, 7 September 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar