Dewasa ini, perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Internet sudah masuk ke desa-desa. Hampir semua orang bisa mengaksesnya. Melalui Handphone (HP) yang terhubung internet, setiap orang bisa melihat dan membaca apapun yang diinginkannya. Peristiwa apapun dibelahan bumi ini bisa mereka saksikan dengan cepat. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak yang memegang HP juga bisa melihatnya. Melalui HP, setiap orang bisa mencari jenis berita atau bacaan yang yang ingin dibacanya. Sambil duduk-duduk santai dirumah, atau rebahan di ranjang, bisa melihat dan membaca informasi yang dikehendakinya.
Hal ini juga berdampak kepada dunia Pendidikan. Guru dan siswa bisa memanfaatkan teknologi informasi ini untuk menunjang pembelajarannya agar lebih baik lagi.
Seorang guru tugasnya adalah memberi pelajaran kepada siswanya. Baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Bisa melalui tatap muka maupun daring. Ketika siswanya tidak ada, guru tidak bisa mengajar. Guru tidak bisa memberikan ilmunya, sebab siswanya tidak ada. Sehingga GURU tidak bisa disebut GURU kalau muridnya tidak ada. Pembelajaran daring itu, hanya alternatif ketika tidak bisa melaksanakan tatap muka. Atau memberikan tugas berupa soal, video, dan lainnya bisa dilakukan ketika gurunya ada kesibukan. Tapi semua itu kalau ada muridnya. Kalau tidak ada, siapa yang diberi tugas. Siapa yang mau hadir dipembelajaran daring dan sebagainya. intinya, guru tergantung adanya siswa. Sepintar dan sehebat apapun guru itu, tidak akan bisa mengajar kalau tidak ada muridnya.
Berbeda dengan siswa. Mereka tugasnya hanya belajar. Menerima ilmu pengetahuan dari guru-gurunya. Akan tetapi, sumber belajar bagi siswa tidak hanya guru. Bisa melalui buku dan browsing diinternet. Walaupun gurunya tidak ada, siswa masih bisa belajar. Dengan membaca buku diperpustakaan, ataupun membaca informasi melalui HP-nya.
Guru perlu adanya siswa. Sedangkan siswa tidak mesti ‘perlu’ guru. Untuk itu, berbahagialah dan sukuri ketika guru mempunyai siswa. Dan siswanya mau belajar dengan gurunya. Manfaatkan waktu sebaik mungkin ketika memberi pelajaran di dalam kelas maupun daring kepada siswanya. Berikan yang terbaik yang di miliki guru ketika mengajar. Jangan sampai siswa ‘tersesat’ ketika mereka belajar sendiri. Beri arahan dan nasihat yang baik. Beri perhatian yang tulus. Bertutur kata yang lemah lembut dan penuh makna (hikmah). Sebab, semua itu tidak akan mereka dapatkan melalui internet. Dengan begitu, hubungan antara guru dan siswa akan terlihat harmonis. Dari sinilah, para siswa akan membutuhkan figur seorang guru yang bisa menjadi teladan bagi mereka. Semoga!
Lampihong, 12 Maret 2022
#Menyebarluaskan Kebaikan#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar